x

Iklan

Atya Kurnia

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 9 April 2020

Rabu, 16 Juni 2021 06:23 WIB

Rumah Atsiri Tawangmangu, Wisata Edukasi Tanaman Herbal dengan Panorama Indah

Tempat wisata di Tawangmangu ini, Rumah Atsiri, memproduksi minyak atsiri sekaligus sebagai wahana edukasi soal tanaman herbal. Lokasi ini bekrkonsep ramah lingkungan dan menempati lahan yang luas. Wisatawan leluasa bergerak dan suasana tetap terasa tenang.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Beberapa waktu lalu saya berkesempatan mendatangi salah satu tempat wisata di Tawangmangu. Rumah Atsiri yang berlokasi di Jalan Watusambang, Watusambang, Plumbon, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah ini dibuka untuk kebutuhan wisata dan merupakan tempat produksi minyak atsiri. Tempat ini sekaligus menjadi wahana edukasi mengenai tanaman-tanaman herbal.

Daerah Tawangmangu memang banyak terdapat tempat wisata yang mengusung konsep agrowisata. Yang berbeda, di Rumah Atsiri ini saya dapat belajar mengenai berbagai jenis tanaman sambil berkeliling melihat pemandangan bunga hias warna-warni.

Tidak hanya melakukan aktivitas wisata biasa, Rumah Atsiri ini juga menjadi lokasi wisata edukasi menarik. Ada rumah kaca dan kebun luas dengan resto berkonsep taman ramah lingkungan. Setelah melewati lahan parkir luas dan area resto, saya disambut hamparan taman bunga berwarna-warni. Bunga itu ditanam berjajar rapi diselingi beberapa pohon besar untuk mempercantik pemandangan.

Saat itu suasana cukup tenang dan tidak terkesan hiruk-pikuk. Padahal cukup banyak wisatawan yang berkunjung. Saya dapat merasakan orang-orang fokus menikmati suasana, duduk bersantai, berfoto, dan melakukan aktivitas lain tanpa menimbulkan suara bising dan kegaduhan.

Cuaca hari itu cukup terik, karena berada di lokasi ketinggian, angin yang berhembus sedikit meredakan panas. Rumah Atsiri ini juga menjadi tujuan utama untuk makan siang. Saya juga sengaja untuk makan siang di tempat ini. Seperti beberapa pengunjung lain. Dengan panorama bunga-bunga terbentang luas, suasana makan siang lebih berkesan. 

Saya dan wisatawan lain tertarik pada kawasan rumah kaca yang estetik dan indah. Sebelum melihat area rumah kaca, saya disuguhi lapangan cukup luas yang biasa digunakan untuk titik kumpul pengunjung rombongan besar.

Dari Taman Atsiri ini, saya berkeliling melihat berbagai jenis tumbuhan mulai dari minyak kayu putih, mint, sereh, lavenderan, lavender, dan masih banyak lagi. Setelah cukup lama berkeliling, tibalah saya untuk mampir memasuki area rumah kaca. Di dalam, saya puas mengambil foto bersama bunga-bunga yang cantik. Karena areanya yang luas, saat berkeliling saya tidak berdesakan dengan pengunjung lainnya. Jalan yang saya lalui panjang sehingga pengunjung di sini bisa tersebar di berbagai titik. Hal ini juga yang membuat saya bisa dengan mudah berfoto tanpa gangguan orang-orang berlalu lalang.

Lalu ada museum yang memajang peralatan untuk membuat minyak atsiri sejak 1963. Alat pabrik ini dipajang untuk edukasi wisata dan tidak dapat difungsikan kembali. Tumbuhan yang ditanam di Rumah Atsiri ini digunakan sebagai bahan pembuatan essential oil, parfum, juga aroma terapi. Saya pun sampai pada area toko buah tangan. Suasana disini sangat sepi. Terdapat beberapa kursi yang berada dekat dengan pintu. Disana pengunjung lain duduk menunggu keluarga yang sedang berbelanja aneka pernak-pernik.

Di toko itu terdapat juga berbagai produk olahan Rumah Atsiri dan souvenir beraneka ragam. Di bagian depan ada rak berisi botol-botol dari essential oil. Mendekati rak itu aroma harum dan segar dapat saya rasakan. Di pajangan banyak sekali pilihan sampel essential oil. Saya pun membuka tutup botol satu persatu, mencium aroma demi aroma, mencoba memilih aroma yang cocok dengan selera saya.

Kemudian saya beralih ke rak yang memajang barang lain seperti baju, tas, topi, wewangian anti serangga, dan alat tulis sekolah. Semua karya Rumah Atsiri. Tak hanya perlengkapan sandang, di sini juga ada aneka perlengkapan hias mulai dari pot bunga, pot gantung, dan barang hias lain. 

Saya akhirnya kembali ke area resto untuk memesan minuman penghilang dahaga. Sudah hampir satu jam saya berkeliling di Rumah Atsiri ini. Dari perjalanan saya kali ini, banyak cerita dan pengalaman baru tak terlupakan. Bagaimana kegiatan wisata yang saya lakukan kali ini bermanfaat dan memberikan ilmu baru. Menurut saya, Rumah Atsiri ini menjadi lokasi wisata edukasi yang sangat cocok didatangi bersama keluarga. Selain dapat menghilangkan stres dan kebosanan akan rutinitas sehari-hari, perjalanan wisata di Rumah Atsiri ini juga telah memberikan banyak pengetahuan dan informasi baru bagi saya.

Ikuti tulisan menarik Atya Kurnia lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler