Sastra digital menjadi sesuatu yang menarik karena pembaca dapat mengakses dengan mudah tanpa membeli buku. Media digital mampu merespon keinginan dan bakat individu secara mudah. Cukup dengan berbekal teknologi dan motivasi. Pada dasarnya sastra diciptakan untuk dapat dibaca, dinikmati, dan diambil-nilai manfaat dalam kehidupan manusia.
Maka dari itu sastra harus disebarkan secara luas melalui berbagai platform media, dan ruang publik sehingga mudah diakses oleh pembaca dimana saja. Sastrawan generasi milenial mampu menghasilkan karya-karya yang memberikan kesan positif dan nilai manfaat dalam kehidupan.
Sastra berkaitan dengan sejumlah faktor sosial, untuk memahami asal-usul, bentuk, dan isinya. Pentingnya faktor sosial yang menyangkut sastra. Zaman ini kita menyaksikan buku-buku yang diterbitkan dalam jumlah yang semakin besar, tetapi tidak untuk peminatnya. Apalagi di Era sekarang, yang dimana-mana mengakses melalui gadget yang kemungkinan besar peminatnya sedikit karna mereka memilih untuk mengakses dan melalui gadget.
Suatu pokok yang penting ditinjau dari segi sosiologis, bahwa pada mulanya para pengarang erat hubungannya dengan pembaca dan peminat. Dalam karangannya, Leslie Stephen mengutip hasil penelitian Ian Watt yang mengatakan bahwa perbandingan pembaca di Inggris adalah satu di antara dua puluh orang penduduk, jumlah itu dikatakan sangat rendah.
Di Indonesia, sastra digital sastra yang buruk, tetapi tergantung pembaca dan peminatnya. Semakin banyak peminatnya maka semakin berkembang juga para pelopor penulisnya. Dan di Era digitalisasi ini, yang dimana masyarakat membaca melalui platform tertentu. Dizaman yang bisa dibilang modern ini sering menegaskan adanya perbedaan sastra dan seni. Sastra yang disebut pertama itu bisa dengan sastra murni atau sastra elit.
Oleh karena itu, kita harus meningkatkan peminat sastra di era digitalisasi ini. Menjadikan masyarakat yang cinta dengan adanya karya-karya sastra yang luar biasa. Agar para penulis penjualan dan semangat untuk mengemukakan ide-idenya yang luar biasa.
Ikuti tulisan menarik Elpida Fathi Garwita lainnya di sini.