x

Iklan

Mita Fauziah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 12 April 2022

Selasa, 12 April 2022 10:30 WIB

Pengaruh Sastra dalam Pembentukan Karakter pada Anak

Pengaruh sastra sangatlah besar pada pembentukan karakter pada anak. Sebab sastra tumbuh dengan aktivitas-aktivitas kehidupan masyarakat.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sastra memiliki pengaruh yang besar terhadap pemebentukan karakter pada anak. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya sastra membicarakan nilai-nilai kehidupan. Sastra juga membicarakan tentang persoalan hidup manusia, tentang kehidupan sekitar manusia, tentang dan tentang kehidupan pada umumnya yang diungkapkan dengan bahasa yang khas. Artinya baik secara mengungkapkan persoalan hidup atau biasa disebut gagasan adalah khas sastra. Pada dasarnya semua orang membutuhkan sastra. Terlebih pada anak sastra sangat dibutuhkan untuk pekermbangan pada anak.

Sastra yang dikomsumsi pada anak harus mengandung tema yang mendidik, alur yang lurus dan tidak berbelit-belit, tokohnya memiliki sifat teladan yang baik, gaya bahasanya yang mudah dipahami, dan imajinasinya masih dalam jangkauan anak-anak.

Bacaan sastra dapat dimanfaatkan sebai berikut:

1. Meningkatkan daya imajinasi
2. Dapat menemukan jati diri
3. Membangkitkan tentang pemahan benda atau kenyataan tertentu dan
4. Membangkitkan tentang kesehatan, kebersihan, dan bersikap pada orang lain

Kita seribg tidak menyadari bahwa yang kita lakukan sering berkaitan dengan sastra. Maka, tidak heran jika kita hidup selalu berkaitan dengan sastra (anak). Ada berbagai contoh dan aktivitas yang berkaitan dengan sastra di kehidupan sehari-hari. Dilihat dari hal berikut, sebenarnya sastra anak merupakan sesuatu yang amat akrabi dan sekaligus dapat dijadikan strategi untuk pembentukan karakter pada anak dengan mengembangkan berbagai nilai yang ingin diwarisi kepada anak.

Berbagai hal dan aktivitas yang dimaksud dicontohkan adalah, ketika anak tidak bisa tidur lalu sang ibu menceritakan dongeng-dongen penghantar tidur. Ketika si buah hati membolak balikan buku atau gambar lalu sang ibu memberi tahu nama-nama yang ada digambar , huruf, atau angka yang terkait sehingga anak puas memahaminya. Ketika si buah hati menangis lalu sang ibu bisa menyanyikan lagu agar sang buah hati bisa tertifur lagi.

Dalam pembelajaran tentang karakter atau kepribadian sastra pada anak seperti kedisiplinan, tanggung jawab, kejujuran, mau mengakui kesalahan dan lain-lain pada anak akan lebih efektif jika diceritakan lewat cerita bertokoh yang berkarakter dari pada menyampaikannya secara langsung

Lewat cara yang pertama akan menumbuhkan pengertian, pemahaman dan terjadilah proses pembentukan karakter pada anak. Anak ingin bersikap dan berperilaku sebagaimana tokoh yang ada diceritanya. Karena di usia tersebut, anak hanya ingin meniru apa yang dikaguminya.

Melalui sastra anak juga akan diarahkan berpikir logis tentang mengenai sebab dan akibat yang tertuang didalamnya. Secara tidak langsung anak akan mempelajari bahkan mengkritisi hubungan tersebut. Dengan demikian anak mampu berpikir kreatif untuk selalu prduktif.

Pola perilaku dan kepribadian seseorang akan dilihat dari masa kecilnya. Sedangkan pada karakter terdapat 2 faktor dalam pembentukan karakter yaitu dalam diri anak dan pandangan anak terhadap dunia yang dimilikinya, seperti pengetahuan dan pengalaman-pengalamn yang ia lalui.

Lalu cerita dalam sastra anak secara tidak sadar telah mendorong atau mengajari anak untuk mengendalikan emosi. Menurut Tarigan, sastra anak pada khususnya memberikan konstribusi yang cukup besar bagi pembacanya salah satunya ialah penanaman pendidikan karakter pada anak.

Pendidikan karakter dapat dilihat pada unsur-unsur pengembangan pada sastra anak. Melalui unsur-unsur pengembangan tersebut, sastra hadir untuk menanamkan nilai-nilai karakter yang bermanfaat bagi pembacanya yaitu dalam perkembangan atau pembentukan kepribadian anak.

Bacaan yang dikomsumsi pada anak akan berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian seperti sikap, mental, dan perilaku anak yang ditunjukkan sehari-hari. Sebagai orang tua kita harus memberikan bacaan sastra anak dan berperilaku baik karena anak akan meniru apa yang ia baca dan lihat. Bacaan sastra pada anak memiliki kontribusi yang besar bagi perkembangan kepribadian anak.

Untuk itu menumbuhkan pemahaman positif sangat diperlukan pada diri anak salah satunya memberikan kepercayaan untuk mengambil keputusan dirinya sendiri. Membeiarkan anak bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan juga mempengaruhi perkembangan kepribadian pada anak.

 
 

Mita Mar’atul Fauziah. Penulis adalah Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Daftar Pustaka

Anafiah, Siti. 2017. SASTRA ANAK SEBAGAI MEDIA PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER. Jogjakarta : Jurnal Akademik.

Farahiba, Ayyu Subhi. 2017. EKSISTENSI SASTRA ANAK DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER PADA TINGKAT PENDIDIKAN DASAR. Malang : Jurnal Pendidikan Nilai dan Pembangunan Karakter Vol. 1, No. 1.

Hasanah, Muhimmatul. 2015. dinamika kepribadian menurut psikologi islam. vol. 6, no. 2.

Kanzunnudin, Mohammad. 2012. PERAN SASTRA DALAM PENDIDIKAN KARAKTER. Jogjakarta.

Luthfiyanti, Lita, Fithratunnisa. 2017. peran sastra dalampengembangan anak. Banjarmasin: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya. Vol. 2, No.2.

Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Sastra Anak dan Pembentukan Karakter. Yogyakarta: Jurnal Cakrawala Pendidikan.

Sundari, Riris setyo. 2016. Pengembangan Kepribadian dalam Pembelajaran Seni Tari di Sekolah. Vol. 10, No. 1.

Ikuti tulisan menarik Mita Fauziah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu