x

Albert Einstein. Dari Pixabay.com

Iklan

Bambang Udoyono

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 3 Maret 2022

Selasa, 12 Juli 2022 13:36 WIB

Logika dan Imajinasi Adalah Kekuatanmu

Manusia punya kekuatan logika dan imajinasi. Ilmuwan Einstein juga meyakini bahwa imajinasi, intuisi dan inspirasi adalah sangat penting. Mungkinkah unsur-unsur itu memainkan peranan sangat penting dalam suksesnya?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Oleh: Bambang Udoyono, penulis buku

Manusia memiliki dua kekuatan utama yaitu logika dan imajinasi.  Mari kita cermati apa kata pakar top tentang keduanya. Albert Einstein memiliki sebuah pendapat menarik tentang ini.

Imajinasi lebih penting daripada logika

Logic will get you from A to B. Imagination will take you everywhere  (Einstein). “Logika akan membawa ada dari A ke B.   Imajinasi akan membawamu kemana saja”    Demikian kata Einstein, sang pakar fisika penerima hadiah Nobel.  Menarik sekali quote Einstein ini buat saya, mungkin karena mengejutkan, di luar dugaan saya.  Seorang ilmuwan kaliber dunia, pemenang hadiah Nobel pastilah mengutamakan logika, demikian perkiraan saya.  Tapi ternyata dia katakan imajinasi itu lebih penting. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam sebuah wawancara tahun 26 Oktober, 1929 dengan The Saturday Evening Post.  Einstein mengatakan : ” Imagination is more important than knowledge. Knowledge is limited. Imagination encircles the world.”  (Imajinasi lebih penting daripada pengetahuan.  Pengetahuan itu terbatas. Imajinasi meliputi dunia.)

Sedangkan The New York Times pernah menulis dalam edisi 8 Maret 1931: ”He frankly admits that he believes “in intuition and inspiration,” and adds: “At times I feel certain I am right without knowing the reason,” and he declares that “imagination is more important than knowledge

(Dia mengakui bahwa dia percaya “dengan intuisi dan inspirasi” dan dia menambahkan :”Kadang saya merasa yakin benar tanpa tahu alasannya,” dia dia menyatakan bahwa “imajinasi lebih penting daripada pengetahuan”)

Ternyata seorang Einstein juga meyakini bahwa imajinasi, intuisi dan inspirasi adalah sangat penting.  Melihat prestasinya yang diakui dunia, pastilah apa yang dia katakan memiliki alasan sangat kuat.  Unsur itu pasti memainkan peranan sangat penting dalam suksesnya.

Logika dan imajinasi dalam pendidikan keluarga

Kalau tokoh ilmuwan besar saja mengakui dan memakai semua unsur itu, apakah kita akan menyepelekannya?  Apakah alasan kita menyepelekannya masuk akal?  Jadi mestinya pendidikan keluarga mengakomodasi pengembangan imajinasi dan intuisi.  Tidak hanya pengembangan logika saja.  Maka sejak awal mestinya (calon) pasutri memikirkan dengan mendalam cara mengembangkan imajinasi dan intuisi anak anak mereka. Bagaimana caranya?

Pendekatan kepada Allah swt

Saya yakin pendekatan kepada Allah swt yang dilakukan dengan sungguh sungguh akan membawa hasil meningkatnya kemampuan intuisi.  Orang yang hatinya bersih dan sehat, pikirannya juga demikian fisiknya juga demikian, akan menerima petunjuk dari Allah swt.  Barangkali istilah hidayatul qalbu (petunjuk lewat kalbu) merujuk   pada intuisi ini.  Kegiatan olah batin dengan bimbingan wahyu Allah akan membawa peningkatan kemampuan intuisi ini.

Pendidikan formal

Di sisi lain pendidikan formal di sekolah akan membawa anak mendapatkan petunjuk lewat akal (hidayatul aqli)   Maka idealnya orang tua membimbing anaknya agar mampu memadukannya dengan hidayatul qalbu  alias petunjuk lewat kalbu. 

Imajinasi sudah diberikan gratis oleh Allah swt kepada semua orang. Pada saat kecil imajinasi sudah berkembang.  Sayangnya perlakuan orang tua dan masyarakat yang kurang pas bisa meredupkannya.    Imajinasi ini bisa diterapkan di semua bidang.  Mantan juara dunia tinju kelas berat yang paling kondang sejagad yaitu Muhamamd Ali memiliki kata mutiara juga soal imajinasi ini.  Begini katanya: ”The man who has no imagination has no wings.” (Orang yang tidak punya imajinasi itu tidak memiliki sayap).  Imajinasi memang bisa diibaratkan ‘sayap’ yang membuat orang bisa terbang tinggi, maksudya bisa mencapai prestasi tinggi.

 

Ringkasan

Logika dan imajinasi adalah dua kekuatan utama kita. Tapi Einstein mengatakan bahwa imajinasi lebih penting daripada logika. Maka pendidikan keluarga sebaiknya mengembangkan keduanya. Logika dikembangkan dengan pendidikan formal. Ilmu akal akan menguatkan logika anak.  Imajinasi dan intuisi dikembangkan dalam keluarga. Caranya dengan mendekatkan dan menghambakan diri kepada Allah swt.

Ikuti tulisan menarik Bambang Udoyono lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler