x

Iklan

Paradilah Awaludin

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 30 Mei 2022

Rabu, 13 Juli 2022 13:46 WIB

Bahasa, Sastra, Politik dan Meme

Mendengar kata politik tentu kita sudah tidak asing lagi, perpolitikan adalah yang paling menarik sejak dulu hingga saat ini. tentu tidak terlepas dari peran bahasa dalam menjalankan sistem politik. bahasa menjadi media yang paling mudah untuk menggerakan sistem perpolitikan. serta meme yang bisa menambah kesan intik, humor, serta sindiran untuk perpolitikan yang sedang terjadi.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Sastra adalah satu bentuk karya seni yang menggunakan bahasa sebagai sebagai media untuk penyampaiannya, tentu sangat berbeda dengan jenis karya sastra lainnya. Bahasa menjadi penghubung sastrawan bagi khalayak umum. Melalui karya sastra, penulis mencoba mengekspresikan gagasan atau potensi-potensi bahasa untuk menyampaikan tujuan-tujuan tertentu.

Begitu pula dengan politik. Bahasa juga dapat digunakan untuk mencapai tujuan politik. Politikus bisa menemukan cara-cara agar bisa dengan mudah mempengaruhi masyarakat dengan sering kali menggunakan aspek retorika dari bahasa untuk mencapai tujuan tersebut. Bukan hanya antar bahasa dan sastra atau bahasa politik saja yang berhubungan, tetapi juga meme memiliki keterkaitan dalam dunia politik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kenapa sih meme bisa berkaitan dengan perpolitikan?, mungkin itu pertanyaan yang ada di benak kalian.

Meme adalah ide, prilaku, atau gaya bahasa yang menyebar dari satu orang ke orang lain dalam sebuah budaya. Meme juga merupakan neologisme (makna baru) dalam sebuah kata atau bahasa yang diciptakan oleh Richard Dawkins seorang penulis kelahiran Nairobi Kenya 26 maret 1941.

Pada masa sekarang ini, seorang dapat mencurahkan segala pikiran, perasaan, dan gagasannya dengan lebih luasa. Pengungkapan pikiran, gagasan ataupun ha-hal lainnya dapat dilakukan dengan baik dengan komunikasi lisan maupun tulisan. Namun, komunikasi tulisan, untuk saat ini lebih dijadikan sebagai cara untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan seseorang.

Kalian tentu sudah faham betul saat ini masyarakat sering menggunakan meme untuk menyindir dan bertujuan ingin menjatuhkan partai-partai politik lainnya. Sebetulnya meme yang sesungguhnya hanya bertujuan untuk menghibur saja dimana sering kita jumpai meme yang sedikit membuat intrik namun sifatnya masih terbilang humoris. Jadi, orang akan menganggap bahwa itu hanya lelucon saja, padahal, jika mereka lebih memehami tentang mekna sesungguhnya mungkin tidak akan terkesan lucu lagi bahkan bisa terlihat ujaran kebencian untuk kaum tertentu.

Ikuti tulisan menarik Paradilah Awaludin lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu