x

Tanaman kratom di halaman rumah di Kapuas Hulu

Iklan

Didik Fitrianto

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 28 Oktober 2020

Selasa, 8 November 2022 12:51 WIB

Mengenal Minuman Kratom

Kratom (Mitragyna Speciosa) sering disebut purik atau ketum merupakan tanaman yang oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) dimasukan kedalam narkotika golongan satu, walaupun statusnya golongan narkotika kelas satu keberadaannya masih legal, tidak ada larangan untuk jual beli dan mengkonsumsinya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Lirik lagu Kolam Susu, Koes Plus ‘Orang bilang tanah kami tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman’ sebenarnya kurang tepat untuk menggambarkan Indonesia. Sebab, yang lebih tepat ‘Orang bilang tanah kami tanah surga, buah dan daun jadi minuman’. Lirik ini menggambarkan Indonesia yang sesungguhnya sebagai salah satu surganya minuman di dunia, mulai dari minuman ringan seperti teh, kopi, sampai minuman yang memabukkan seperti tuak, amer, ciu, moke, dan cap tikus, semua minuman tersebut terbuat dari daun, biji dan buah-buahan.

Ada juga daun ganja yang bisa dinikmati dengan berbagai cara, tapi telah dilarang oleh pemerintah karena masuk dalam salah satu jenis narkotika. Selain daun ganja, ada satu lagi daun yang memiliki efek narkotika yang bisa dinikmati secara legal, namanya kratom. Kratom (Mitragyna Speciosa) sering disebut purik atau ketum merupakan tanaman yang oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) dimasukan kedalam narkotika golongan satu karena kandungan daun kratom 13 kali lebih kuat dari morfin.
 
Salah satu penghasil daun kratom terbaik di Indonesia adalah Kapuas Hulu, di daerah ini kratom menjadi komoditi andalan dan menjadi penggerak ekonomi masyarakat. Mayoritas masyarakat di Kapuas Hulu membudidayakan tanaman kratom, baik di halaman rumah maupun di kebunnya. Mereka sering menyebutnya sebagai pohon uang karena mudah dijual dan harganya juga tinggi. Selain bisa dijual belikan secara legal, juga tidak ada larangan untuk menikmati kratom.
 
Air kratom, air kehidupan
 

Daun kratom dijemur sebelum dijual 

Tidak sulit menemukan komunitas penikmat kratom di Kapuas Hulu, khususnya di Putussibau, hampir di semua sudut kota ada warung yang menyediakan minuman kratom ini, dengan harga murah meriah satu teko ukuran satu liter dijual Rp10 ribu rupiah. minuman ini cukup digemari kalangan anak muda dan orang tua. Mereka biasa menikmatinya di malam hari sambil ngobrol dan bernyanyi, bergelas-gelas air kratom mereka teguk menemani sepinya kota Putussibau. Lalu bagaimana rasa dan efeknya minuman kratom?
 
Stevanus, salah satu penikmat kratom yang sudah cukup lama mengatakan, baginya air kratom yang ia minum bisa memberikan kesegaran badannya setelah seharian bekerja, capek-capek akan hilang dan paginya stamina segar kembali. Berbeda dengan Stevanus, Andi 49 tahun, baginya kratom adalah obat, ia mengidap penyakit diabetes, setelah minum secara rutin dalam setahun terakhir luka di kakinya yang sebelumnya tidak bisa mengering saat ini mulai sembuh dan mengering. Khasiat air kratom juga diakui oleh Ramadi, ia yang mempunyai tekanan darah tinggi setelah hampir 2 tahun rutin meminum air kratom, darah tingginya tidak pernah kumat lagi.
 
Bagi anak-anak muda yang biasa nongkrong di sekitar terminal bis daerah Kedamin, menikmati air kratom bagi mereka bisa mencegah penggunaan minuman beralkohol, kata mereka cukup menikmati kratom sensasi eforia dan rileks akan mereka dapatkan tanpa harus mabuk-mabukan. Dari beberapa kali obrolan di warung – warung penjual minuman kratom, menurut mereka salah satu dampak positif mengkonsumsi kratom penggunaan minuman beralkohol menurun drastis. Klaim itu dibenarkan oleh Jhony salah satu mantan pecandu miras, sejak rutin mengkonsumsi air kratom ia sembuh dari ketergantungan minuman beralkohol.
 
Ada banyak cara untuk menikmati kratom, ada yang dicampur dengan kopi, dicampur dengan perasan jeruk lemon agar lebih segar, dan ada juga yang menikmatinya secara alami tanpa dicampur apapun. Rasanya pahit dan agak getir mirip minum teh tubruk tanpa gula, cara menyajikannya diseduh langsung dari daun yang baru dipetik dari pohon atau daun yang sudah dikeringkan berbentuk remahan. Para penikmat kratom menyarankan untuk tidak meminum kratom dicampur dengan minuman beralkohol dan bersoda, karena bisa mengganggu kesehatan.
 
Kratom, benteng industri ekstraktif
 

Kratom siap dijual 

Kapuas Hulu merupakan salah satu daerah di Kalimantan Barat yang memiliki hutan cukup luas, dari data The Asia Foundation, luas hutan di Kapuas Hulu 2.513.359 ha, lima puluh persennya adalah hutan lindung. Dari total luasan tersebut 54 % sudah terkena dampak industri ekstratif seperti pertambangan dan perkebunan sawit, dari tahun ke tahun ancaman dari industri ini semakin meningkat dan luasan hutan semakin berkurang.
 
Di Kapuas Hulu terdapat sentra tanaman kratom seperti di desa – desa Kecamatan Embalo Hilir, Putussibau Utara, Boyan Tanjung, Bika, Bunut, dan Putussibau Selatan. Harganya cukup tinggi di pasaran, perkilonya antara Rp 5.000 – Rp 10.000 untuk daun basah, dan Rp 20.000 – Rp 25.000 untuk daun kering, harganya jauh diatas harga karet dan sawit, tingginya nilai ekonomi tersebut membuat masyarakat bertahan dari gempuran dan rayuan perusahaan sawit.
 
Alasan lain petani kratom menolak hadirnya perusahaan sawit adalah dampak mengerikan akan terjadi apabila perkebunan sawit dibuka, menurut mereka selain akan membabat hutan, kanal-kanal yang akan dibuat di lahan yang sebagian besar lahan gambut akan merusak lingkungan, menghilangkan tanaman kratom, matapencaharian di hutan terganggu, serta bencana banjir dan kebakaran akan menjadi ancaman bagi kehidupan mereka di masa yang akan datang.
 
Budidaya kratom juga membantu memperbaiki lingkungan, keberadaan ribuan tanaman kratom yang ditanam di sepanjang sungai Kapuas mampu mencegah abrasi sungai dan juga menghambat laju air saat terjadi banjir. Selain itu, budidaya kratom juga mampu menghijaukan kembali lahan-lahan kosong masyarakat menjadi produktif sehingga mendukung Kapuas Hulu menjadi Kabupaten konservasi di Indonesia.
 
Legalkan Kratom
 
Hasil riset dari Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Kalimantan Barat, pada tahun 2019 nilai produksi kratom mencapai Rp 198 milyar sampai Rp 811 milyar, dari hasil produksi tersebut tanaman kratom mampu menyumbang PDRB Kabupaten Kapuas Hulu sebanyak 35,93 persen dari sector pertanian dan kehutanan.
 
Kratom menjadi tumpuan ekonomi lebih dari 90 % warga di Kalimantan Barat khususnya di Kabupaten Kapuas Hulu. Data terakhir PDSI Kemendag RI bulan Juli 2021 ekspor daun kratom ke Amerika dan Eropa mencapai 2,27 juta dolar AS. Dari nilai eksport tersebut ada ratusan ribu masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari tanaman kratom. Untuk itu Pemerintah harus melindungi dan mendukung ekonomi ramah lingkungan yang digerakkan oleh masyarakat.
 
Melihat potensi ekonomi yang tinggi dan kesejahteraan masyarakat meningkat, sebaiknya perdebatan manfaat dan efek penggunaan kratom di Lembaga-lembaga pemerintah seperti BNN, BPOM, Kementerian Kesehatan, dan BRIN segera dihentikan. Tanpa harus menunggu masa transisi berakhir di tahun 2024, jalan terbaik untuk kesejahteraan masyarakat dan demi melindungi lingkungan dari ancaman industri ekstraktif adalah pemerintah segera melegalkan kratom.
 
 
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ikuti tulisan menarik Didik Fitrianto lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu