Jadilah Orang yang Sehat Spiritual dan Punya Enerji Positif
Bambang Udoyono
Kita semua pasti ingin kesehatan. Masalahnya tidak semua orang paham cara mengapainya. Atau kita paham tapi cuma sebagian saja. Sedangkan kesehatan ini kait mengait. ada banyak aspeknya dan ada banyak faktor yang memengaruhi. Kesehatan fisik dan kesehatan mental saling memengaruhi. Demikian juga sekarang ini ada istilah kesehatan sosial. Topik yang akan kita bahas adalah kesehatan spiritual. Apalagi ini?
Apa yang saya maksud dengan kesehatan spiritual adalah manusia mampu menjalankan tugas dari Allah swt dengan sebaik baiknya. Apa tugasnya? Dalam bahasa Jawa memayu hayuning bawono. Artiya menjadi pengelola bumi. Apa tepatnya? Ya dengan kompetensi dan profesi masing masing. Tentu saja profesi yang diridoi Allah yaitu profesi yang membawa kebaikan kepada masyarakat, bukan yang menyebabkan kerugian atau kerusakan masyarakat dan bumi. Apa tepatnya profesi itu? Banyak sekali. Pokoknya yang konstruktif, tidak destruktif. Daftarnya panjang sekali. Guru, pedagang, penjahit, ilmuwan, dosen, editor, polisi, tentara, politisi, dll, banyak sekali.
Itulah peran sejati manusia di dunia. Kalau manusia sudah berhasil memainkan perannya masing masing dengan baik, dia sudah sehat secara spiritual.
Karya kita di bidang masing masing itulah yang kita persembahkan kepada sang khalik (pencipta). Maka setiap kali mengawali kerja kita dianjurkan berdoa memohon bimbingan selain memohon rejeki.
Kenyataan bahwa beberapa di antara mereka ada yang berbuat salah tidak menjadikan profesi itu buruk. Pertanyaan selanjutnya bagaimana agar kita tidak berbuat salah? Secara singkat terus menerus memohon ampunan dan bimbingan dari Allah swt.
Dalam perspektif yang agak berbeda sekarang ini ada istilah enerji positif. Orang yang sehat secara spiritual adalah orang yang enerjinya positif. Orang yang enerjinya positif maka keluarannya akan positif. Maksudnya omongan dan tindakannya akan sopan dan baik. Kalau dia seorang penulis maka dia akan menghasilkan karya yang membawa manfaat, pencerahan kepada orang lain. Bukan karya yang menyesatkan dan memperburuk situasi. Jika dia pejabat maka dia akan mampu memimpin masyarakat menuju kondisi yang lebih baik. Dia akan bertindak adil. Dia tidak akan mengadu domba bawahannya dan tidak akan korupsi.
Profesinya boleh apa saja. Apapun jati dirinya dia mampu berkarya dan karyanya membawa manfaat buat dirinya sendiri, orang lain dan masyarakat.
Enerji itu membawa dampak pada dirinya sendiri, keluarganya dan masyarakatnya. Enerji positif itu akan membuat hatinya dan jiwanya sehat. Enerji positif itu akan memuliakan atau mengangkat derajat pemiliknya dan keluarganya. Enerji itu juga akan memancar ke keluarganya dan masyarakat. Kalau enerji kita positif mereka akan merasa tenang, senang dan bahagia di dekatnya. Keberadaannya diharapkan. Absennya dirindukan.
Enerji negatif akan membawa dampak buruk. Ia akan merugikan pemiliknya sendiri, keluarganya dna masyarakat. Mereka akan merasa panas, gelisah dan tidak nyaman berada di dekatnya. Keberadaanya tidak diharapkan. Ketiadaannya dirindukan.
Itulah gambaran orang yang sehat spiritual. Mereka adalah orang yang enerjinya positif. Kalau kita benar benar menghambakan diri dengan total hanya kepada Allah swt maka insya Allah enerji kita akan positif. Maka marilah kita menghambakan diri hanya kepada Allah swt agar enerji kita positif. Sehingga tempat kembali kita kelak akan di tempat yang positif pula.
Ikuti tulisan menarik Bambang Udoyono lainnya di sini.
