x

Iklan

Afifah khoirunnisa

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 12 Juni 2023

Kamis, 15 Juni 2023 08:00 WIB

Memecahkan Teka-Teki Keterlambatan Proyek Konstruksi

Proyek konstruksi merupakan suatu tahapan kegiatan yang saling berkaitan dengan tujuan untuk mendirikan sebuah konstruksi atau bangunan. Kegiatan dalam proyek konstruksi melibatkan studi kelayakan, perencanaan, desain, serta pembangunan struktur fisik. Dalam keseluruhan, studi kelayakan memberikan dasar informasi yang diperlukan untuk perencanaan proyek konstruksi yang efektif. Perencanaan menjadi landasan bagi pelaksanaan proyek. Pada proyek konstruksi, pelaksanaan proyek menjadi fase krusial yang membutuhkan manajemen konstruksi demi keberhasilan sebuah proyek. Dalam manajemen konstruksi dipastikan proyek tetap berada dalam anggaran yang ditetapkan dan selesai tepat waktu demi keberhasilan sebuah proyek. Petugas perencana pasti sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membuat kontrak kerja dengan tingkat keberhasilan yang tinggi. Namun, kenyataan pada pelaksanaan di lapangan, goals itu tidak selalu tercapai. Dalam pelaksanaan, proyek konstruksi sering kali mengalami hambatan yang dapat mempengaruhi kelancaran dan keberhasilan proyek. Sehingga salah satu hambatan yang menyebabkan keterlambatan proyek yaitu perencanaan yang kurang matang. Oleh karena itu, penting untuk melakukan perencanaan baik serta cermat untuk mengurangi risiko keterlambatan yang menyebabkan kerugian.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Proyek konstruksi merupakan suatu tahapan kegiatan yang saling berkaitan dengan tujuan untuk mendirikan sebuah konstruksi atau bangunan. Rencana pembangunan itu biasanya dibuat dalam jangka waktu tertentu dengan sumber daya terbatas. Selain itu, proyek konstruksi sudah pasti membutuhkan berbagai jenis material dengan jumlah yang banyak. Di dalam proyek konstruksi, ada upaya kolaboratif yang melibatkan pihak-pihak professional. Secara garis besar, proyek konstruksi melibatkan antara pemilik proyek (owner), kontraktor pelaksana, dengan perencana. Kegiatan dalam proyek konstruksi melibatkan studi kelayakan, perencanaan, desain, serta pembangunan struktur fisik. 

Studi kelayakan pada proyek konstruksi merupakan proses evaluasi terhadap kegiatan pembangunan. Analisis kelayakan direncanakan untuk menentukan apakah proyek tersebut layak dilaksanakan secara finansial, teknis, operasional, dan sosial. Kajian kelayakan ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis semua faktor yang terlibat dalam proyek konstruksi.  Sehingga kajian kelayakan ini dapat memberikan gambaran yang jelas tentang potensi keberhasilan dan risiko proyek tersebut sebelum diteruskan ke tahap pelaksanaan. Hasil dari studi kelayakan digunakan sebagai dasar untuk perencanaan awal proyek konstruksi. Informasi yang dikumpulkan selama studi kelayakan membantu mengidentifikasi kebutuhan proyek, memperkirakan anggaran, menentukan jadwal, dan menetapkan tujuan dan sasaran proyek. Dalam keseluruhan, studi kelayakan memberikan dasar informasi yang diperlukan untuk perencanaan proyek konstruksi yang efektif.

Perencanaan adalah proses menyusun rencana terperinci mengenai bagaimana proyek akan dilaksanakan. Perencanaan itu bisa dimuat dalam dokumen kontrak kerja yang berisi segala macam yang dibutuhkan selama pelaksanaan proyek. Dokumen kontrak kerja dapat berisi tentang rencana anggaran biaya proyek. Selain itu, di dalam kontrak kerja meliputi agenda proyek seperti kapan proyek harus dilaksanakan dan diselesaikan. Bisa juga berisi bagaimana persiapan sumber daya yang dibutuhkan pada pelaksanaan proyek tersebut. Tentunya, rancangan dokumen kontrak kerja itu telah disepakati bersama. Perencanaan menjadi landasan bagi pelaksanaan proyek. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pelaksanaan proyek adalah tahapan penting dalam siklus suatu proyek. Di mana pada pelaksanaannya, rencana dan desain mulai diwujudkan menjadi struktur fisik yang nyata. Selama pelaksanaan proyek, berbagai kegiatan terjadi, termasuk pengadaan sumber daya. Pengadaan sumber daya menjadi langkah awal dalam pelaksanaan proyek. Ini melibatkan pengadaan bahan bangunan, peralatan, dan tenaga kerja yang dibutuhkan selama pelaksanaan. Koordinasi tim menjadi faktor kunci dalam pelaksanaan proyek. Kolaborasi yang efektif antara pihak yang terlibat diperlukan untuk memastikan bahwa setiap tahap pelaksanaan konstruksi berjalan baik. Pengerjaan fisik merupakan inti dari pelaksanaan proyek konstruksi. Kontraktor dan pekerja lapangan berperan dalam melaksanakan tugas dengan memperhatikan standar kualitas dan keselamatan yang ditetapkan. Pelaksanaan proyek menjadi fase krusial yang membutuhkan manajemen konstruksi demi keberhasilan sebuah proyek. 

Manajemen konstruksi adalah proses pengelolaan dan pengawasan semua aspek yang terlibat dalam sebuah proyek konstruksi. Tujuan utama dari manajemen konstruksi adalah untuk menjamin bahwa proyek konstruksi selesai tepat waktu. Manajemen konstruksi juga melibatkan penetapan anggaran dan standar kualitas yang digunakan. Ada beberapa aspek penting dalam manajemen konstruksi yang harus diperhatikan. Aspek manajemen konstruksi melibatkan pengadaan dan pengendalian sumber daya. Komunikasi yang efektif antara semua pihak yang terlibat juga diatur dalam manajemen konstruksi. Selain itu, manajemen konstruksi juga melibatkan identifikasi dan pengendalian risiko yang mungkin terjadi selama pelaksanaan proyek. Dalam manajemen konstruksi dipastikan proyek tetap berada dalam anggaran yang ditetapkan dan selesai tepat waktu demi keberhasilan sebuah proyek. 

Keberhasilan proyek sangat bergantung pada kemampuan tim dalam mengelola sumber daya dan memenuhi tenggat waktu. Selain itu, kesuksesan sebuah proyek ditentukan dengan kesesuaian antara isi dokumen kontrak kerja dengan hasil yang diterima di lapangan. Manajemen proyek yang efektif menjadi kunci utama dalam mencapai keberhasilan suatu proyek konstruksi. Keberhasilan itu tidak terlepas pula dari pengambilan keputusan berdasarkan analisa terhadap risiko yang dihadapi. Risiko itu baik yang telah diperhitungkan demi kesuksesan proyek, maupun yang diluar dugaan selama pelaksanaan. Petugas perencana pasti sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membuat kontrak kerja dengan tingkat keberhasilan yang tinggi. Namun, kenyataan pada pelaksanaan di lapangan, goals itu tidak selalu tercapai. Jika goals itu tidak tercapai, maka proyek tidak bisa dikategorikan sukses dan sudah pasti mengalami suatu kendala.

Dalam pelaksanaan, proyek konstruksi sering kali mengalami hambatan yang dapat mempengaruhi kelancaran dan keberhasilan proyek.. Keberhasilan dan hambatan merupakan dua hal yang erat kaitannya. Kendala merupakan kondisi dimana kegiatan itu dapat menghalangi pencapaian. Pada pelaksanaannya, proyek bisa mengalami banyak kendala. Berbagai rintangan yang dihadapi pada proyek, salah satunya seperti kondisi owner yang kurang mendukung. Maksud dari kendala itu adalah keadaan pendanaan sang pemilik proyek yang tidak stabil. Selain itu, hambatan dalam proyek biasanya diakibatkan ketidaktepatan pengambilan keputusan dalam mengatasi risiko. Idealnya, keputusan yang diambil untuk mengurangi rintangan itu berdasarkan informasi di lapangan. Namun, seringkali keputusan akan meminimalisasi hambatan, diambil secara cepat tanpa data yang lengkap. Sehingga salah satu hambatan yang menyebabkan keterlambatan proyek yaitu perencanaan yang kurang matang.

Keterlambatan proyek konstruksi merupakan situasi di mana penyelesaian proyek mengalami penundaan melebihi jadwal yang telah ditentukan. Faktor yang umumnya menyebabkan keterlambatan yaitu seperti perencanaan yang tidak memadai. Jika perencanaan awal proyek tidak lengkap dan tidak mempertimbangkan semua faktor yang relevan, dapat menyebabkan keterlambatan di kemudian hari. Kurangnya perencanaan yang terperinci dan kurangnya pengawasan terhadap jadwal pelaksanaan juga dapat menyebabkan keterlambatan.  Penyebab keterlambatan proyek yang sering terjadi, salah satunya disebabkan dengan adanya keterbatasan sumber daya, seperti keterlambatan pengadaan material, keterbatasan tenaga kerja, atau kurangnya akses ke sumber daya yang dibutuhkan.

Pemasok material mungkin menghadapi masalah dalam memenuhi pesanan tepat waktu. Mereka dapat mengalami masalah produksi, pengiriman, atau pasokan bahan mentah yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk memberikan material sesuai jadwal. Terkadang, material yang diperlukan dalam proyek konstruksi mengalami kelangkaan di pasar. Hal ini dapat disebabkan oleh peningkatan permintaan bahan secara tiba-tiba. Juga, jika material yang diterima tidak memenuhi standar kualitas yang ditentukan, proyek harus menunggu pengiriman ulang atau mencari pemasok alternatif. Proses-proses ini dapat memakan waktu tambahan dan menyebabkan keterlambatan dalam pengadaan material. Selain keterlambatan pengadaan material, ada juga keterbatasan tenaga kerja yang mengakibatkan keterlambatan pada proyek.

Kemajuan proyek dapat terhambat akibat kurangnya tenaga kerja yang kompeten. Ada beberapa faktor yang menyebabkan tenaga kerja menjadi kurang kompeten. Faktor pertama yaitu akibat kurangnya keterampilan yang dimiliki tenaga kerja tersebut. Ketika pekerja tidak dapat menyelesaikan tugas dengan baik, itu dapat memperlambat kemajuan proyek. Faktor kedua, akibat seorang pekerja yang kurang berpengalaman, itu akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan tugasnya. Dimana tugas dari pekerja harus bisa diselesaikan dengan cepat juga tepat. Jika tenaga kerja tidak mendapatkan pelatihan yang memadai sebelum memulai proyek, dapat diasumsikan mereka tidak dapat menyelesaikan tugas dengan baik. Tidak hanya soal pekerja yang dapat menghambat suatu proyek, bisa juga disebabkan oleh faktor lain seperti faktor masalah teknis dan cuaca. 

Masalah teknis atau konstruksi seperti kesalahan desain dan konstruksi yang tidak sesuai dapat menyebabkan keterlambatan dalam proyek. Kesulitan teknis yang muncul selama pelaksanaan bisa berupa derek, mesin penggali, atau alat pemadat yang mengalami kegagalan teknis. Lalu, karakteristik tanah di lokasi proyek juga dapat menyebabkan masalah teknis. Contoh masalah teknis pada tanah termasuk tanah yang tidak stabil, konsolidasi tanah, atau peningkatan tekanan air tanah. Masalah ini bisa menghambat kemajuan konstruksi dan memerlukan solusi teknis seperti perkuatan tanah atau sistem drainase yang efektif. Selain permasalahan teknis pada proyek, faktor alam seperti cuaca juga dapat mempengaruhi keterlambatan proyek.

Cuaca dapat menjadi kendala dalam proyek karena dapat mempengaruhi berbagai aspek pekerjaan. Faktor cuaca yang pertama yaitu curah hujan yang tinggi. Ketika keadaan cuaca begitu, mengakibatkan adanya genangan air sehingga dapat membuat kesulitan dalam pengerjaan proyek. Faktor cuaca yang kedua adalah angin kencang yang dapat membahayakan keselamatan pekerja. Selain itu, faktor cuaca seperti suhu ekstrem baik itu panas yang sangat tinggi atau dingin yang ekstrem, dapat mempengaruhi kinerja pekerja. Cuaca ketika suhu ekstrem dapat mempengaruhi pengeringan beton atau material konstruksi lainnya. Dalam kondisi cuaca yang sangat panas, beberapa jenis pekerjaan mungkin perlu dihentikan untuk melindungi kesehatan para pekerja. Selain itu, adapun faktor lain yang menyebabkan keterlambatan seperti perubahan desain. 

Perubahan desain pada proyek konstruksi seringkali menyebabkan keterlambatan proyek. Setiap perubahan desain yang signifikan akan membutuhkan waktu tambahan untuk melakukan perencanaan dan desain ulang. Modifikasi desain ini melibatkan aktivitas seperti analisis struktural, pemilihan material baru, perubahan tata letak, dan revisi gambar teknis. Modifikasi desain biasanya harus dievaluasi dan disetujui oleh pihak berwenang terkait. Pihak yang berwenang dalam proses perubahan desain yaitu arsitek, insinyur, dan pihak pengatur. Perubahan desain juga dapat mempengaruhi jadwal pekerjaan yang telah direncanakan sebelumnya. Pekerjaan yang telah dilakukan sebelumnya mungkin harus disesuaikan atau dibatalkan, sedangkan pekerjaan baru harus ditambahkan karena adanya perubahan desain. Penting untuk mengelola perubahan desain dengan baik dalam proyek konstruksi. Modifikasi desain ini melibatkan identifikasi perubahan sejak awal, mengevaluasi dampaknya terhadap jadwal dan sumber daya, melakukan komunikasi yang efektif antara semua pihak terkait. Dengan faktor-faktor seperti perubahan desain, dapat menyebabkan penundaan proyek yang berakhir dengan kerugian.

Mendapati keterlambatan, maka akan timbul kerugian pada proyek. Kerugian itu baik bagi pemilik, kontraktor, maupun pihak terkait lainnya. Kerugian yang disebabkan keterlambatan tidak hanya dari segi waktu tetapi juga biaya. Biaya tambahan yang tak terduga menjadi kerugian besar bagi semua pihak yang terlibat. Jika proyek konstruksi adalah bagian dari bisnis, maka kerugian itu harus diminimalisasi. Berbagai skema dilakukan untuk menjauhkan proyek dari  kerugian. Setelah menilik beberapa faktor keterlambatan yang mengakibatkan kerugian, maka dibutuhkan penanganan yang tepat sesuai degan faktor penyebabnya.

Tindakan terhadap faktor penyebab keterlambatan proyek harus menjadi skala prioritas. Kesesuaian tindakan dengan faktor penyebab dapat mengurangi risiko keterlambatan. Selain mengurangi risiko keterlambatan, tindakan yang sesuai juga dapat meminimalisasi kerugian. Salah satu wujud tindakan untuk mengurangi keterlambatan adalah melakukan rekrutmen para pekerja yang kompeten. Pastikan bekerja sama dengan pekerja yang memiliki rekam jejak yang baik. Tinjau kualifikasi, pengalaman, dan kemampuan mereka sebelum memilih mitra kerja. Identifakasi dan evaluasi dengan cermat semua faktor yang dapat mempengaruhi proyek, seperti cuaca. Perhatikan perkiraan cuaca untuk mengatasi dampak cuaca yang buruk. Rencanakan waktu yang fleksibel untuk mempertimbangkan kemungkinan cuaca buruk. Sisipkan jangka waktu cadangan dalam jadwal untuk memberikan ruang bagi penyesuaian ketika cuaca buruk terjadi, tanpa mengganggu jadwal keseluruhan proyek. Penting untuk mengelola perubahan desain dengan baik dalam proyek konstruksi. Hal ini melibatkan identifikasi perubahan sejak awal, mengevaluasi dampaknya terhadap jadwal dan sumber daya, melakukan komunikasi yang efektif antara semua pihak terkait. Dalam pelaksanaan proyek konstruksi, tindakan pencegahan selalu lebih baik daripada penyelesaian. Oleh karena itu, penting untuk melakukan perencanaan cermat, seleksi tenaga kerja yang baik, dan perencanaan yang baik  untuk mengurangi risiko keterlambatan yang menyebabkan kerugia.

Ikuti tulisan menarik Afifah khoirunnisa lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu