x

Iklan

musdalifah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 17 Juli 2022

Senin, 10 Juli 2023 19:52 WIB

Semakin Membahayakan, Karhutla Butuh Solusi Tepat

Islam menjamin kesejahteraan dan keselamatan manusia. Negara mengambil langkah antisipasi sebelum terjadi bencana secara kompherensif dan pasti.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Semakin Membahayakan, Karhutla Butuh Solusi Tepat

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keadaan udara mencerminkan keadaan suatu wilayah. Pada udara yang bersih dan sehat masyarakat setempat dapat beraktivitas dengan baik dan nyaman. Pencemaran udara dapat mengganggu masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya bahkan sampai pada hal berbahaya lainnya.

Pencemaran udara bisa disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya adalah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Walhi mencatat jumlah korban yang terpapar asap mencapai 40 juta orang dan 500 ribu di antaranya terserang Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Jumlah yang sangat fantastis.

Karhutla sudah menjadi bencana yang rutin terjadi di Indonesia. Dilansir dari kompas.com Hingga Mei 2023, luas kebakaran hutan dan lahan di seluruh wilayah di Indonesia mencapai 28.020 hektar.

Sementara itu, hingga April 2023, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di seluruh wilayah di Indonesia telah melepaskan emisi hingga mencapai 2,8 juta ton setara karbon dioksida (CO2e). Kalimantan Barat menjadi wilayah penyumbang emisi terbesar hingga 1,05 juta ton CO2e. sangat memprihatinkan, pasalnya Indonesia pada mulanya bergelar paru-paru dunia, saat ini justru penyumbang pencemaran udara.

Bukan hanya manusia secara umum, hewan di hutan pun kehilangan tempat tinggalnya. Kebakaran lahan ternyata meluas ke kawasan suaka margasatwa di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Hal ini menyebabkan 10 hektare habitat gajah Sumatera musnah akibat terbakar sejak pertengahan Juni 2023. Tentu ini sangat membahayakan, baik secara materil, kondisi manusia, hewan dan lingkungan sekitar.

Agar menemukan solusi yang tepat, kita perlu menelaah satu per satu penyebabnya. Mukhlish dalam Buku Ajar Hukum Lingkungan manyatakan bahwa faktor yang menyebabkan kebakaran adalah faktor alam dan faktor kesengajaan manusia.

Faktor alam seperti:(1) Petir, karena dampak dari pemanasan global sambaran petir menjadi lebih sering terjadi. (2) Erupsi Vulkanik, ketika gunung merapi meletus, daerah sekitar seperti hutan akan terdampak lava panas yang menyebabkan kebakaran. (3) percikan api dari reruntuhan batu (4) Perubahan musim, misalnya pada musim kemarau yang berkepanjangan menyebabkan suhu hutan menjadi naik dan mudah memicu kebakaran.

Menelaah faktor alam yang sudah diketahui sejak dahulu, maka penangananya pun seharusnya dapat ditemukan. Dalam hal ini yang bertanggung jawab sebagai pemegang kendali adalah negara. Namun keseriusan negara masih perlu dipertanyakan, karena sampai saat ini Karhutla masih terus terjadi. Upaya apakah yang sudah diambil?

Selain itu faktor alam tidak terlalu berpengaruh terhadap Karhutla. Guru besar IPB menyatakan 99 % kebakaran hutan disebabkan oleh ulah manusia. Justru yang paling banyak menyumbang kebakaran adalah faktor kesengajaan manusia.

Pembukaan lahan oleh masyarakat karena desakan ekonomi. Tak heran mereka membutuhkan lahan untuk digarap. Terkait problem desakan ekonomi negara sepatutnya bertanggungjawab terhadap pemenuhan kebutuhan rakyatnya. Begitu pula pada pembukaan lahan negara harus mengontrol dan menjamin masyarakat membuka lahan dengan cara yang baik dan benar. Disinilah peran negara dalam edukasi sehingga terbentuk kesadaran untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan.

Negara memberikan izin konsesi hutan kepada perusahaan. Dengan dalih kebutuhan  bahan bakar nabati atau bioufel dari kelapa sawit, dibukalah izin konsesi hutan secara besar-besaran. Namun siapakah yang benar-benar diuntungkan? Tidak dimungkiri para korporat lah yang mendapatkan keuntungan, sementara rakyat hanya mendapatkan dampaknya seperti pencemaran udara akibat pembebasan lahan.

Islam Solusi Tepat

Melihat sekelumit dampak berbahaya Karhutla yang terjadi kita membutuhkan solusi tepat. Solusi yang tidak berasal dari pemahaman manusia semata sebab berkemungkinan besar menggunakan hawa nafsu masing-masing. Islam adalah sebuah pandangan hidup yang menjadikan aturan pencipta sebagai pedoman dalam menyelesaikan permasalahan.

Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi secara alami diupayakan untuk diberikan solusi. Hal ini dapat diketahui dari kasus-kasus yang pernah terjadi sehingga dapat diantisipasi dengan baik. Rakyat diberikan pemahaman untuk menjaga lingkungan melalui sistem pendidikan yang berbasis Islam. Hutan bukan hanya sekadar tempat mencari penghidupan, tetapi dengan syakhsiyah (kepribadian) Islam rakyat menyadari tanggungjawab menjadi penjaga bumi.

Hutan termasuk kepemilikan umum yang seharusnya dikelola oleh negara dan dikembalikan pemanfaatanya untuk rakyat. Negara bertanggungjawab menjaga kelestarian hutan dan mengelolalnya agar dapat dimanfaatkan bukan malah diserahkan kepada korporat/swasta yang hanya mengejar keuntungan semata.

Islam menjamin kesejahteraan dan keselamatan manusia. Negara mengambil langkah antisipasi sebelum terjadi bencana secara kompherensif dan pasti. Islam mengajarkan untuk senantiasa melakukan perbaikan di bumi bukan malah melakukan kerusakan.

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). QS Ar Rum ayat 41

Wallahua'lam bishawab

Ikuti tulisan menarik musdalifah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu