x

Iklan

Anwar Syafii Pulungan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 23 November 2021

Kamis, 3 Agustus 2023 12:43 WIB

Pemuda Pemangku Eksistensi Pancasila

Generasi muda ibarat anak panah yang melesat ke depan. Eksistensi pemuda menjadi pilar peradaban. Pertanyaan nya, dengan apa mereka eksis?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pancasila merupakan dasar negara dan padangan hidup bagi bangsa Indonesia. Sebagai dasar negara artinya sebagai pedoman dalam penyelenggaraan negara dan pandangan hidup sebagai petunjuk pelaksanaan dalam kehidupan dilingkungan keluarga, masyarakat berbangsa dan bernegara.

77 tahun perjalanan panjang penerapan Pancasila di Indonesia menemui persoalannya. Pada masa awal kemerdekaan (1945-1959) negara dihadapkan pada berbagai upaya pemberontakan PKI, DI/TII, RMS, PRRI dan APRA yang ingin merubah Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia. Pada masa orde lama (1959-1966) Pancasila dihadapkan dengan sistem demokrasi Terpimpin.

Pada masa ini, demokrasi tidak berada pada kekuasaan rakyat seperti amanat nilai-nilai Pancasila. Kepemimpinan dipegang penuh oleh kekuasaan otoriter Presiden Soekarno sebagai presiden seumur hidup melalui Dekrit Presiden 1959. Belum selesai sampai disitu, pada masa orde baru (1966-1998) terjadi Maraknya KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) dikalangan pejabat. Akhirnya pada tanggal 21 Mei 1998, Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya setelah menjabat menjadi presiden selama tiga puluh dua tahun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada masa Reformasi saat ini, penerapan Pancasila tidak lagi dihadapkan pada ancaman pemberontakan-pemberontakan yang ingin mengganti Pancasila dengan ideologi lain. Namun, ternyata nilai-nilai pancasila belum diamalkan sepenuhnya. Hal tersebut ditandai dengan menurunnya rasa persatuan dan kesatuan ditandai dengan konflik antar daerah, dan tawuran antar pelajar. Selain itu, keberadaan Pancasila dikalangan pemuda mulai tergerus.

Kondisi pemuda Indonesia saat ini, mengalami degradasi moral, terlena dengan kesenangan dan lupa akan tanggung jawab sebagai seorang pemuda. Nilai moral, sosial dan akademik, pemuda tidak lagi memberi contoh dan keteladanan baik kepada masyarakat sebagai kaum terpelajar, lebih banyak yang berorientasi pada hedonisme (berhura-hura), tidak banyak pemuda yang peka terhadap kondisi sosial masyarakat saat ini.

Begitupun, Jika kita telusuri, tidak sedikit generasi muda Indonesia saat ini terkesan tidak peduli dengan identitas bangsanya sendiri, tidak sedikit juga yang mulai tergerus dengan berbagai ideologi dengan segala propagandanya lewat media sosial hingga melupakan bahwa ideologi bangsa ini adalah Pancasila.

Pemuda masa kini adalah pemimpin masa depan. Ungkapan ini tidak hanya sekedar slogan saja. Pasalnya, Jika kita ingin menjadi negara maju di masa depan, maka lihatlah eksistensi pemuda dan dengan apa pemudanya eksis? Karena pemudalah yang dapat merubah pandangan orang terhadap suatu bangsa dan menjadi tumpuan para generasi terdahulu untuk mengembangkan suatu bangsa dengan ide-ide ataupun gagasan yang berilmu, wawasan yang luas, serta berdasarkan kepada nilai-nilai dan norma.

Sementara itu, catatan sejarah mengingatkan peran pemuda senantiasa menjadi pilar untuk mencapai peradaban bangsa. Sebagai generasi yang akan meneruskan estafet kepemimpinan, generasi muda memiliki tanggung jawab untuk memelihara dan memperkuat kebersamaan serta membangun kedamaian di tengah perbedaan yang ada.

Sebagaimana ungkapan Agus, pemuda adalah anak panah yang melesat ke depan. Sementara generas tua akan “fade away” atau menghilang. Melalui tulisan ini, penulis mengajak kita semua sebagai generasi muda untuk mengambil peran dalam merawat bangsa dan negara. Menumbuhkan sifat nasionalisme dalam membangun kebhinekaan dan persatuan nasional di Indonesia.

Peran generasi muda terhadap eksistensi Pancasila

Peranan generasi muda adalah dengan memperteguh penanaman nilai-nilai Pancasila di dalam kehidupan sehari-hari, karena saat ini masyarakat Indonesia sudah mulai tergerus bahkan melupakan nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu, para generasi muda sekarang harus dapat bersatu dan damai walaupun berbeda agama, suku, dan budaya. Dapat berpikir rasional, demokratis, dan kritis dalam menuntaskan segala masalah yang ada.

Semangat pemuda '

Generasi muda juga seyogianya memiliki semangat jiwa muda yang dapat membangun Indonesia yang mandiri dengan meneladani para pahlawan bangsa Indonesia. Dengan cara cinta tanah air dan rela berkorban bagi bangsa Indonesia, serta menjunjung tinggi nilai nasionalisme dan persaudaraan antar agama, ras atau suku bagi semua bangsa Indonesia agar tidak terjadi perpecahan ataupun perselisihan antar bangsa Indonesia. Penulis percaya dengan peran pemuda secara aktif sebagai kekuatan moral, kontrol sosial dan agen perubahan. Pemuda mampu menanamkan nilai-nilai Pancasila ditengah-tengah masyarakat dan menjadikan Pancasila selalu eksis disetiap zaman.

Ikuti tulisan menarik Anwar Syafii Pulungan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu