x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Selasa, 15 Agustus 2023 07:43 WIB

Mengapa Kartu Cawapres Tak Kunjung Dibuka?

Ketiga bakal capres beserta parpol pengusungnya tampak masih diliputi kegamangan dalam hal memastikan siapa orangnya dan kapan waktu pengumumannya. Jalan pikiran elite partai boleh jadi serupa, yaitu memandang faktor ‘siapa’ dan ‘kapan’ sebagai keunggulan yang harus dimainkan secara cermat karena tidak ada figur bakal cawapres yang sangat menonjol.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sejauh ini, bakal calon presiden sudah mengerucut pada tiga politikus: Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan. Teka-teki yang masih tersisa ialah siapa calon wapres yang akan mendampingi ketiga nama itu. Momen buka kartu nama cawapres, yang ditunggu-tunggu masyarakat, tak kunjung tiba. Kenapa?

Ketiga bakal capres beserta parpol pengusungnya tampak masih diliputi kegamangan dalam hal memastikan siapa orangnya dan kapan waktu pengumumannya. Jalan pikiran elite partai boleh jadi serupa, yaitu memandang faktor ‘siapa’ dan ‘kapan’ sebagai keunggulan yang harus dimainkan secara cermat. Mereka juga berpikir serupa: jangan sampai kompetitor memetik keuntungan dari pengumuman nama cawapres.

Kelambanan pengumuman bakal cawapres ini sekaligus menunjukkan bahwa tidak ada figur yang sangat menonjol untuk diusung sebagai cawapres. Jika ada figur yang sangat menonjol, bakal capres dan parpol niscaya akan bergegas mengumumkan namanya, sebab pasangan ini dapat segera meraih keuntungan politis karena berhasil menyedot perhatian publik. Merekapun dapat segera menghimpun dukungan tambahan dari unsur-unsur masyarakat lainnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nama-nama yang beredar selama ini terlihat tidak cukup meyakinkan untuk dapat mengangkat nama bakal capres lebih tinggi lagi.Nama-nama baru coba dilontarkan ke publik, tapi juga tidak terlalu berefek positif. Survei politik pun berkutat pada nama yang itu-itu juga: Erick Thohir, Sandiaga Uno, dan seterusnya. Para capres terlihat masih gamang dan mencari-cari nama lain yang lebih ‘nendang’ di mata masyarakat.

Walhasil, hingga saat ini, elite politik sama-sama saling menunggu. Prabowo menunggu siapa calon pendamping Anies dan Ganjar. Ganjar menanti siapa pendamping Prabowo dan Anies. Begitu pula, Anies menunggu siapa pendamping Prabowo dan Ganjar. Jika situasi saling menunggu ini tidak segera ‘pecah telor’, sampai kapan masyarakat harus menunggu? Di menit-menit terakhir, menjelang penutupan pendaftaran?

Situasi ini menyiratkan adanya persoalan serius pada kaderisasi kepemimpinan di tingkat nasional.Betapa tidak mudah mendapatkan pemimpin nasional yang cakap dan layak untuk memimpin 250 juta warga Indonesia.Kelemahan ini dapat berujung pada pragmatisme politik di antara elite untuk mencalonkan dan mendukung figur yang populer semata serta memiliki koneksi yang kuat dengan sumber-sumber daya politik dan ekonomi namun mempunyai kapasitas kepemimpinan yang terbatas untuk negara dengan kompleksitas persoalan yang tinggi.

Rakyat yang sudah cukup lama menunggu bakal cawapres jangan sampai dikecewakan oleh pilihan elite yang pragmatis, yang hanya berpikir tentang kemenangan sesaat dan kepentingan jangan pendek sendiri. >>

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 jam lalu

Terpopuler