Sejak duduk di bangku SMA kelas 2, saya selalu melafadzkan asmaul husna "Ya Alim" (Allah Maha Mengetahui) berulang kali dalam hati. Lalu pikiran fokus pada pemahaman jika Allah Maha Mengetahui dan saya hamba-Nya pun pasti diberi pengetahuan-Nya. Keinginan (nafsu) saya diniatkan agar saya bisa membagikan ilmu yang bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan.
Lalu setahun kemudian saya pun mengalami ujian iman. Saya mengalami kekacauan hati dan pikiran selama bertahun-tahun yang tidak dapat dideteksi secara medis. Ini adalah ranah spiritualitas yang sepertinya saya terkena pengaruh sihir (berdasarkan pengakuan ahli spiritual yang mengobati saya dari ustaz, kiai hingga paranormal).
Hingga akhirnya di tahun 2022 ini saat saya berstatus mahasiswa non-aktif, karena memang pikiran saya sudah mampu menampung ilmu Allah, hati saya sudah mampu mengetahui kebenaran ilmu, dan keinginan (nafsu) saya bertujuan demi kebermanfaatan sesama. Saya memperoleh Pengetahuan Allah yang tercipta dari kreasi ayat-ayat Suhuf (Lembaran Allah sebelum Al-Qur'an seperti Veda yaitu Suhuf yang dibukukan menjadi Kitab Suci Veda), Al-Kitab hingga sampai Al-Qur'an.
Dengan pengetahuan yang saya miliki hasil jerih payah saya semasa SMA dahulu ternyata baru saya petik hasilnya sekarang. Sekarang pikiran dan hati saya dipenuhi oleh Pengetahuan Allah yang tidak terbatas, karena semenjak dahulu saya yakin Bahwa saya adalah Hamba dari Tuhan Yang Maha Mengetahui, pastinya sayapun diberi pengetahuan oleh-Nya selama dalam hati saya masih ada Iman (Keyakinan) pada-Nya. Banyak tulisan ilmu saya dapat dilacak di Google dengan hanya mengetik nama saya "Indrian Safka Fauzi" nanti keluar link Kompasiana saya (ada 2 akun) dan link Indonesiana atas nama saya pribadi.
Artinya saya sudah membuktikan Ilmu ini secara Real, ilmu ini agak mirip dengan Law of Attraction yang ramai diperbincangkan hingga saat ini.
Apakah ilmu ini bisa diterapkan pada dunia bisnis/usaha? Jawabannya bisa.
Allah Maha Pengendali Hati dan Pikiran. Jika kita selalu mengucapkan dalam hati "Allahu Allah" berulang, dan pikiran kita selalu membayangkan Allah Maha Kaya maka aku hamba-Nya pun pasti kaya.
Insya Allah selama iman kita teruji, pikiran kita mantap dan fokus, keinginan yang kita miliki luhur dan mulia, maka Allah gerakan hati hamba-hamba Allah yang penuh kebaikan untuk datang belanja di tempat kita. Dan kita pun memperoleh berkah dari selalu mengucapkan "Allahu Allah" dalam hati, sementara pikiran kita fokus untuk membayangkan Kemahakayaan-Nya dimana Allah memberikan sebagian kekayaannya untuk kita didunia, sementara Keinginan kita (niat kita) diluruskan agar kekayaan kita dipergunakan untuk di jalan Allah seperti mensejahterakan sesama kita, memperkuat persaudaraan melalui derma kita, kebaikan-kebaikan lainnya. Sehingga usaha kita dan zikir kita menjadi berkah dunia dan akhirat.
Perbandingan ilmu diatas dengan ilmu pesugihan
Ternyata ilmu pesugihan pun mekanismenya agak agak mirip, Jin yang bersekutu dengan orang yang melakukan pesugihan, membuat orang-orang yang memiliki "karakter" yang sama dengan mereka yaitu penuh hawa nafsu (serakah dan rakus) agar tergerak hatinya mendatangi tempat usaha tersebut, untuk belanja disana.
Alhasil yang pembeli yang memiliki "karakter" yang sama dengan sang Jin, membeli produk di tempat orang pesugihan itu dengan serakahnya, maka tak heran pelaku pesugihan mendadak kaya, karena pembelinya membeli produknya sangat banyak. Begitupula tempat usahanya dipenuhi keramaian orang-orang yang dipenuhi hawa nafsu. Hanya saja konsekuensi dari perjanjian pesugihan ini adalah roh pelaku pesugihan nantinya setelah mati akan "diperbudak" oleh Jin yang bersekutu dengan pelaku pesugihan sampai hari kiamat tiba.
Cimahi, 22 September 2023.
Ikuti tulisan menarik Indrian Safka Fauzi (Aa Rian) lainnya di sini.
