Studi Kasus Inovasi Bluebird: Transformasi Digital dengan Big Data

Jumat, 20 September 2024 08:13 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

PT Blue Bird Tbk merupakan perusahaan transportasi terkemuka di Indonesia yang telah menjalani transformasi digital signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Melalui inovasi berkelanjutan, khususnya dengan pemanfaatan big data, Bluebird berhasil mempertahankan relevansi di tengah persaingan ketat industri transportasi, termasuk dari perusahaan ride-hailing.\xd \xd \xa0

Pemanfaatan Big Data dalam Transformasi Bluebird

Inovasi Bluebird berfokus pada tiga pilar utama, yakni Sumber Daya Manusia, Teknologi Informasi, dan Inovasi Digital. Salah satu langkah penting yang diambil Bluebird adalah penerapan big data untuk meningkatkan efisiensi dan pengalaman pelanggan. Bluebird menggunakan data dari sistem pengiriman armada (dispatch system) yang tersentralisasi, perangkat IoT (internet of things) di armadanya, dan aplikasi seluler untuk mengumpulkan informasi secara real-time. Data ini digunakan untuk memantau operasional, memprediksi permintaan, serta mengoptimalkan rute kendaraan.

Platform berbasis cloud yang mereka kembangkan, Bluebird One, memungkinkan integrasi antar berbagai komponen, termasuk gudang data terpusat yang menggunakan machine learning dan AI untuk menganalisis pola perilaku pengguna. Inisiatif ini membantu Bluebird memahami kebutuhan pelanggan lebih baik dan menyesuaikan layanan mereka sesuai tren pasar.

 

Dampak pada Operasional dan Pelanggan

 

Salah satu dampak langsung dari penggunaan big data ini adalah peningkatan efisiensi armada. Melalui sistem pemesanan dan pelacakan taksi secara digital, pelanggan dapat memantau posisi taksi secara real-time, sementara perusahaan dapat mengurangi waktu tunggu dan meningkatkan produktivitas. Teknologi ini tidak hanya membantu memaksimalkan penggunaan armada, tetapi juga mengurangi biaya operasional dan meningkatkan kualitas layanan.

 

Selain itu, dengan pemahaman yang lebih baik tentang pola permintaan dan rute yang efisien, Bluebird berhasil meningkatkan tingkat keterisian armadanya, bahkan di tengah disrupsi oleh pesaing teknologi. Hal ini membuktikan bagaimana inovasi berbasis data dapat membantu perusahaan tradisional bertahan dan bersaing di era digital.

 

Transformasi ini juga berdampak pada fleksibilitas perusahaan dalam merespons perubahan pasar. Ketika pandemi COVID-19 melanda, Bluebird dengan cepat menyesuaikan layanan mereka melalui pemanfaatan teknologi digital. Misalnya, layanan pemesanan dan pembayaran tanpa kontak (contactless) diperkenalkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang mengutamakan keselamatan. Fleksibilitas yang diperoleh dari teknologi ini memungkinkan Bluebird untuk bertahan dalam kondisi pasar yang tidak pasti

 

Keberhasilan Transformasi

 

Keberhasilan transformasi digital Bluebird dapat diukur dari beberapa aspek. Pertama, perusahaan mampu mempertahankan dan memperkuat posisinya di tengah disrupsi industri transportasi akibat layanan ride-hailing. Dengan fokus pada adopsi teknologi dan analisis data yang mendalam, Bluebird tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga berkembang pesat di era digital. Transformasi ini membuat mereka lebih tangguh dalam menghadapi persaingan ketat.

 

Kedua, transformasi ini membuat Bluebird lebih fleksibel dan siap menghadapi tantangan masa depan, seperti pandemi COVID-19 yang mempercepat kebutuhan akan layanan yang lebih terintegrasi secara digital. Dalam situasi ini, Bluebird berhasil memanfaatkan big data dan teknologi digital untuk menavigasi ketidakpastian dan merespons kebutuhan pelanggan dengan cepat.

 

Pengakuan atas keberhasilan ini datang melalui penghargaan Digital Transformer dari IDC Digital Transformation Awards 2020, yang menempatkan Bluebird di garis depan inovasi digital di Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa transformasi yang dipimpin oleh teknologi adalah kunci dalam menjaga daya saing perusahaan di tengah tantangan era digital.

*) Artikel ini adalah tugas dari mata kuliah Big Data Analytic yang diampu oleh Rachma Tri Widuri, S.Sos.,M.Si. Penulis adalah mahasiswa semester 5 pada Prodi Produksi Media, Politeknik Tempo

Bagikan Artikel Ini
img-content
Michelle

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler