Mahasiswa Program Studi Teknik Industri UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH A.R. FACHRUDDIN
Ragam Bahasa
Senin, 21 Oktober 2024 14:50 WIB
Ragam bahasa adalah varisasi bahasa yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, hubungan pembicara dan lawan bicara.
Seiring perkembangan zaman, saat ini masyarakat mengalami perubahan sehingga bahasa pun mengalami perubahan. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang di pakai sesuai keperluannya.
Bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa yang memiliki banyak ragam. Sebagai contoh, kita mengenal adanya ragam lisan dan tulisan, baku dan tidak baku, atau ragam ilmiah dan populer. Adanya ragam bahasa tersebut membuat bahasa Indonesia wajib dipelajari oleh semua lapisan masyarakat. Tidak hanya pelajar dan mahasiswa saja, tetapi juga semua warga Indonesia wajib mempelajari bahasa Indonesia.
Oleh karena itu, penutur harus mampu memilih ragam bahasa yang sesuai dengan keperluannya, apa pun latar belakangnya. Pengetahuan tentang ragam bahasa Indonesia merupakan hal yang penting. Dengan memahami banyak ragam bahasa, kita dapat menggunakan bahasa Indonesia secara menyeluruh yang akhirnya bisa diterapkan dengan baik dan benar. Selain itu, identitas kita sebagai bangsa Indonesia tidak akan hilang.
Perlu diketahui bahwa Bahasa Indonesia juga memiliki ragamnya masing-masing. Penggunaan bahasa ini terkadang menyesuaikan dengan keadaan atau bidang-bidang tertentu. Contohnya ketika berbicara dalam lingkup Ilmu Fisika, maka akan ditemukan kata-kata yang jarang didengar seperti destruksi, interferensi, dan lainnya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ragam Bahasa Indonesia adalah variasi kata-kata berdasarkan pemakaian, topik yang dibicarakan, hubungan pembicara, lawan bicara, orang yang dibicarakan, serta medium pembicara.
Macam-macam ragam Bahasa Indonesia dikelompok menjadi empat, yaitu berdasarkan media, standar, cara pandang penutur, hingga topik pembicaraanya.
Ragam Bahasa Berdasarkan Media
Dilihat dari media atau sarananya, Bahasa Indonesia dibedakan menjadi dua, yaitu ragam lisan dan tulisan.
Ragam Lisan
Ragam bahasa lisan merupakan bahasa yang dihasilkan melalui alat ucap dengan fonem sebagai unsur dasarnya. Ciri-ciri dari ragam lisan adalah:
- Memerlukan orang kedua/teman bicara;
- Tergantung situasi, ruang, dan waktu;
- Tidak harus memperhatikan unsur gramatikal, namun memerlukan intonasi serta bahasa tubuh;
- Berlangsung cepat;
- Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu;
- Kesalahan dapat langsung dikoreksi.
Ragam Tulis
Ragam bahasa tulisan adalah bahasa yang dihasilkan dengan menggunakan rangkaian huruf sebagai unsurnya. Ciri-ciri dari ragam bahasa tulisan yaitu:
- Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara;
- Tidak tergantung kondisi, ruang, serta waktu;
- Harus memperhatikan unsur gramatikal;
- Berlangsung lambat;
- Selalu memakai alat bantu;
- Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi;
- Hanya terbantu dengan tanda baca.
Ragam Bahasa Berdasarkan Standar
Terdapat penggolongan ragam bahasa berdasarkan standar atau kebakuan bahasa. Perbedaan antara ragam standar, nonstandar, dan semi standar dilakukan atas dasar:
- Topik yang sedang dibahas;
- Hubungan antarpembicara;
- Medium yang digunakan;
- Lingkungan atau situasi saat pembicaraan terjadi.
Ciri yang membedakan antara ragam standar, semi standar, dan non standar di antaranya meliputi:
ADVERTISEMENT
- Penggunaan kata sapaan dan kata ganti;
- Imbuhan;
- Penggunaan konjungsi;
- Penggunaan fungsi yang lengkap.
Ragam Bahasa Indonesia Berdasarkan Cara Pandang Penutur
Apabila dilihat dari cara pandang penutur atau pembicaranya, ragam Bahasa Indonesia dibedakan menjadi 4, yaitu:
- Ragam Dialek, contohnya: “Gue udah baca itu buku.”
- Ragam Terpelajar, contohnya: “Saya sudah membaca buku itu.”
- Ragam Resmi, contohnya: “Saya sudah membaca buku itu.”
- Ragam Tak Resmi: “Saya sudah baca buku itu.”
Ragam Bahasa Indonesia Berdasarkan Topik Pembicaraan
Terdapat berbagai ragam bahasa yang digunakan dilihat dari topik pembicaraannya. Topik yang dimaksud meliputi hukum, bisnis, agama, sosial, sains, dan lainnya.
Salah satu ciri dari ragam tersebut adalah ragam ilmiah memiliki beberapa karakteristik seperti:
- Bahasa Indonesia ragam baku;
- Penggunaan kalimat efektif;
- Menghindari makna ganda;
- Penggunaan kata dan istilah yang bermakna lugas dan menghindari pemakaian kata dan istilah yang bermakna kiasan;
- Menghindari penonjolan persona dengan tujuan menjaga keobjektifan isi tulisan;
- Adanya keselarasan dan keruntutan antarproposisi dan antaralinea.
Selain memiliki ragam bahasa yang terus berkembang, bahasa Indonesia juga memiliki ragam kata baku dan tidak baku. Penggunaan kata baku dan tidak baku biasanya digunakan sesuai dengan konteks yang telah disepakati, seperti dalam dunia pendidikan, birokrasi, dan penulisan teks resmi.
Kata baku dan tidak baku sendiri untuk saat ini sudah diatur dan memiliki standar yang bisa dicari dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kamus tersebut dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dan bisa digunakan melalui aplikasi ataupun secara daring.
kata baku bisa diartikan tolok ukur kata yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan; standar. Di Indonesia standar yang dimaksud ialah mengacu kepada KBBI dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Ragam pemakaian bahasa seperti kata baku tercipta karena dalam konteks komunikasi, penutur akan mempertimbangkan lawan bicara, isi pembicaraan, dan kondisi pembicaraan.
Menurut buku "Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia" yang diterbitkan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud, kata baku memiliki fungsi, di antaranya:
1. Fungsi Kata Baku sebagai Pemersatu
Tanpa menghilangkan ciri khas ragam bahasa di tiap daerah di Indonesia, bahasa baku mempersatukan masyarakat dari seluruh penutur dialek masing-masing daerah.
2. Fungsi Kata Baku sebagai Pemberi Kekhasan
Bahasa baku atau kata baku ketika dibandingkan dengan bahasa lain yang serumpun seperti bahasa Melayu yang digunakan di negara Tetangga maupun di Sumatera, bahasa Indonesia sudah berbeda.
Perbedaan itu pada akhirnya akan membawa dampak positif dan memberi kemantapan akan jati diri bangsa Indonesia.
3. Fungsi Kata Baku sebagai Pembawa Kewibawaan
Fungsi ini berkaitan dengan usaha seseorang untuk mencapai kesederajatan dengan peradaban lain yang dikagumi melalui penggunaan bahasa baku.
4. Fungsi Kata Baku sebagai Kerangka Acuan
Fungsi ini berarti bahasa baku menjadi tolok ukur untuk menilai dan menentukan penggunaan bahasa yang tepat sesuai dengan acuan yang disepakati.
Contoh Kata Baku dan Tidak Baku yang Sering Keliru
Di antara banyaknya banyak kata baku yang ada di KBBI, berikut ini kata-kata baku dan tidak baku yang sering keliru digunakan dalam sehari-hari.
(Kata Baku) - (Kata Tidak Baku)
Praktek - praktik
Nasihat - nasehat
Izin - ijin
Konkret - kongkrit
Sontekan - Contekan
Silaturahmi - silaturahim
Stoples - toples
Ustaz - ustadz
Husnuzan - husnudzon
Istikamah - istiqomah
Pemungkas - pamungkas
Frustrasi - frustasi
Adang - hadang
Andal - handal
Empas - hempas
Embus - hembus
Entak - hentak
Imbau - himbau
Impit - himpit
Ingar - hingar
Isap – hisap.
Selain ragam bahasa, bahasa Indonesia juga memiliki laras bahasa, Laras bahasa adalah ragam bahasa yang hanya digunakan dalam satu konteks atau bidang tertentu. Secara umum, perbedaan laras bahasa ini dipengaruhi oleh penerapan, cara penggunaan, serta peran pengguna bahasa.
Dilansir dari situs Universitas Esa Unggul, laras bahasa adalah kesesuaian bahasa dengan fungsi penggunaannya. Perlu dipahami bahwa laras bahasa berbeda dengan ragam bahasa. Karena ragam bahasa mengacu pada variasi bahasa berdasarkan pemakaiannya yang berbeda. Menurut Esti Royani dalam Buku AJar Bahasa Indonesia (2023), laras bahasa adalah variasi bahasa yang digunakan dalam konteks tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
https://kumparan.com/mariska-ryhana/pengertian-dan-makna-ragam-bahasa-22V6UcHMpGR, Diakses pada tanggal 20 oktober 2024, pukul 00:11
https://lms-paralel.esaunggul.ac.id/pluginfile.php?file=/84539/mod_resource/content/1/8%20-%20%20Ragam%20Bahasa.pdf, Diakses pada tanggal 20 oktober 2024, pukul 00:11
https://kumparan.com/berita-hari-ini/ragam-bahasa-indonesia-macam-macam-dan-ciri-cirinya-1v7MYNW3HPU/full, Diakses pada tanggal 20 oktober 2024, pukul 00:26
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5596171/kata-baku-dan-tidak-baku-pengertian-fungsi-dan-contoh-yang-sering-keliru, Diakses pada tanggal 20 oktober 2024, pukul 00:32
https://www.kompas.com/skola/read/2023/06/16/070000769/laras-bahasa--pengertian-jenis-dan-contohnya, Diakses pada tanggal 20 oktober 2024, pukul 00:53

Penulis Indonesiana
0 Pengikut

Plagiarisme
Senin, 13 Januari 2025 12:17 WIB
Daftar Pustaka
Senin, 13 Januari 2025 12:14 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler