Jeanne dArc: Kisah Inspiratif Pahlawan Wanita yang Mengubah Sejarah Prancis

Rabu, 8 Januari 2025 19:26 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Ilustrasi Jeanne d\x27 Arc
Iklan

Temukan kisah Jeanne dArc, gadis desa Prancis yang menjadi pahlawan nasional. Dengan keberanian luar biasa, ia memimpin pasukan, menginspirasi perubahan, dan tetap dikenang sebagai simbol patriotisme dan iman meski menghadapi akhir yang tragis.

***

Jeanne d’Arc, atau Joan of Arc, adalah nama yang dikenang sepanjang sejarah sebagai simbol keberanian dan keteguhan. Siapa sangka seorang gadis muda dari desa kecil di Prancis mampu mengubah arah sejarah negaranya? Kisah hidup Jeanne adalah campuran epik perjuangan, iman yang mendalam, dan tragedi yang menyayat hati.

Awal Kehidupan: Dari Desa ke Medan Perang

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jeanne d’Arc lahir sekitar tahun 1412 di Domrémy, sebuah desa sederhana di Prancis. Sebagai anak petani, hidupnya tampak seperti kebanyakan gadis desa lainnya—sederhana dan jauh dari kemewahan. Namun, di usia 13 tahun, Jeanne mulai mendengar suara-suara yang diyakininya berasal dari Tuhan.

“Suara” tersebut berasal dari para santo, termasuk Santo Mikael, yang memintanya untuk menyelamatkan Prancis dari penjajahan Inggris dan mendukung Pangeran Charles untuk menjadi raja yang sah. Awalnya, ini terdengar mustahil—seorang gadis remaja tanpa pengalaman militer ingin memimpin pasukan? Tapi Jeanne percaya sepenuhnya pada misinya.

Dari Gadis Biasa Menjadi Pemimpin Pasukan

Pada usia 16 tahun, Jeanne berhasil meyakinkan pejabat lokal untuk mempertemukannya dengan Pangeran Charles. Meski sempat diragukan, Charles akhirnya memberinya wewenang untuk memimpin pasukan Prancis.

Jeanne tampil mengejutkan. Di tahun 1429, ia memimpin kemenangan penting di Pengepungan Orleans, salah satu momen paling menentukan dalam Perang Seratus Tahun. Keberhasilan ini tidak hanya memulihkan moral pasukan Prancis, tetapi juga memperkuat posisi Pangeran Charles. Berkat perjuangannya, Charles VII akhirnya dinobatkan sebagai raja di Katedral Reims.

Jeanne menjadi pahlawan nasional, tetapi nasib tragis menantinya.

Penangkapan dan Akhir Tragis

Pada tahun 1430, Jeanne ditangkap oleh pasukan Burgundia, yang merupakan sekutu Inggris. Ia dijual ke Inggris, yang bertekad menghancurkan reputasinya. Jeanne diadili atas tuduhan bidah, mengenakan pakaian pria, dan mengaku menerima wahyu ilahi.

Meski menghadapi tekanan besar, Jeanne tetap teguh pada keyakinannya. Namun, pengadilan yang bias memutuskan untuk menghukumnya mati. Pada 30 Mei 1431, Jeanne dibakar hidup-hidup di Rouen. Ia meninggal di usia 19 tahun dengan keberanian luar biasa, memegang salib dan mengucapkan doa terakhirnya.

Jeanne, Sang Santo

Dua puluh lima tahun setelah kematiannya, Jeanne direhabilitasi oleh gereja, dan hukuman sebelumnya dinyatakan tidak sah. Pada tahun 1920, ia dikanonisasi sebagai santo oleh Gereja Katolik. Hari peringatan Jeanne d’Arc dirayakan setiap 30 Mei.

Warisan yang Abadi

Hingga hari ini, Jeanne d’Arc adalah simbol keberanian, patriotisme, dan iman. Ia menginspirasi generasi demi generasi untuk melawan ketidakadilan dan tetap teguh pada prinsip mereka. Monumen dan patungnya berdiri di seluruh dunia, sementara kisah hidupnya terus menjadi bahan buku, film, dan drama.

Jeanne bukan sekadar pahlawan Prancis; ia adalah lambang universal bahwa bahkan seorang individu biasa dapat mengubah dunia.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Harrist Riansyah

Penulis Indonesiana

80 Pengikut

img-content

Strategi Pertumbuhan Konglomerat

Senin, 25 Agustus 2025 08:46 WIB
img-content

Riwayat Pinjaman Anda dalam BI Checking

Kamis, 21 Agustus 2025 22:45 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler