Memahami Kalimat Transitif dan Intransitif dalam Bahasa Indonesia

Kamis, 13 Maret 2025 20:51 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Menjayakan Bahasa Indonesia
Iklan

Artikel ini akan membahas mengenai kalimat transitif dan intransitif dalam bahasa Indonesia.

Dalam kehidupan sehari-hari, sering terbesit di telinga kita mengenai kalimat transitif dan intransitif. Namun, kedua istilah tersebut seringkali digunakan secara keliru oleh masyarakat. Di samping itu, masyarakat seringkali merasa bingung dalam membedakan karakteristik maupun penggunaan kedua jenis kalimat tersebut. Maka dari itu, di dalam kesempatan yang baik ini, penulis akan memberikan pembahasan mengenai kalimat transitif dan intransitif dalam bahasa Indonesia.

1. Mengenal Kalimat Transitif dan Kalimat Intransitif

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kalimat transitif merupakan kalimat yang memerlukan objek untuk bisa melengkapi keseluruhan makna di dalam kalimat. Tatkala kita mengatakan bahwa kita memakan sesuatu, kita tidak bisa untuk hanya sekadar mengatakan bahwa kita memakan. Kita perlu mendeskripsikan secara lebih lanjut mengenai apa yang hendak kita makan. Misalnya:

"Saya memakan apel" (BENAR)

"Saya memakan" (SALAH: apa yang saya makan?)

Oh ya, kalimat tersebut dapat diubah ke dalam bentuk pasif. Misalnya, pada kalimat "saya memakan apel", bentuk pasifnya adalah "apel dimakan oleh saya".

 

Sementara itu, kalimat intransitif merupakan kalimat yang tidak memerlukan objek dalam melengkapi makna. Kalimat intransitif memiliki ciri, yaitu maknanya sudah jelas walaupun tidak ada objek tambahan. Selain itu, kalimat ini tidak dapat diubah ke dalam bentuk pasif. Misalnya:

"Adik menangis" (BENAR)

"Ayah mandi" (BENAR)

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kalimat-kalimat di atas tidak dapat diubah ke dalam bentuk pasif. Tidak mungkin kan, kalimat tersebut diubah menjadi "ditangisi adik" atau "mandi ayah"?

 

2. Ciri-Ciri Kalimat Transitif dan Intransitif

Berikut adalah ciri-ciri kalimat transitif dan intransitif dalam bahasa Indonesia:

     2.1. Kalimat Transitif

Kalimat transitif umumnya memiliki subjek yang berperan sebagai pelaku yang melakukan suatu tindakan (performing something), sementara predikatnya adalah kata kerja atau verba dalam bahasa Indonesia. Kalimat transitif dapat diubah menjadi sebuah kalimat pasif, dan umumnya memiliki pola kalimat Subjek - Predikat - Objek - Pelengkap (S-P-O-K). Kendati demikian, di dalam beberapa kasus, kalimat transitif dapat ditulis dengan urutan S- P- O -Pel. - Ket. maupun Ket. - S - P - O - Pel.

 

       2.2. Kalimat Intransitif

Kalimat intransitif umumnya tidak memerlukan objek, namun masih dapat menyampaikan makna dengan baik. Di sisi lain, sesuai dengan namanya, kalimat intransitif menggunakan kata kerja intransitif, yaitu kata kerja yang tidak memerlukan objek atau pelengkap apapun di dalam suatu kalimat.

Tidak sampai di situ, kalimat intransitif tidak memiliki objek di dalam strukturnya, seperti Subjek - Predikat - Keterangan (S-P-K) atau Subjek - Predikat - Pelengkap (S-P-Pel.). Lebih jauh lagi, kata kerja yang berperan sebagai predikat di dalam kalimat biasanya memiliki imbuhan ber-, misalnya:

"Sungai itu bermuara di Kecamatan Teluknaga"

"Robert berenang dengan handai tolannya"

"Adik menangis ketika bermain peran"

 

Bagaimana, mudah dan asyik, bukan? Demikian penulis jabarkan perincian mengenai kalimat transitif dan intransitif di dalam bahasa Indonesia. Dengan memahami struktur dan ciri-ciri dari setiap kalimat tersebut dengan baik, niscaya akan didapatkan kompetensi maupun nilai akademis yang memuaskan. Selamat belajar!

Bagikan Artikel Ini
img-content
Joseph Hiwakari

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler