Mengulas Novel Siti Nurbaya karya Marah Rusli
Kamis, 3 Juli 2025 09:54 WIB
Siti Nurbaya merupakan gadis pintar dan jelita, menikah dengan Syamsul Bahri, hingga dijodohkan dengan Datuk maringgih karena hutang orang tua.
Siti Nurbaya merupakan novel Karya Marah Rusli yang diterbitkan PT Balai Pustaka, Jakarta Timur. Cetakan pertamanya diterbitkan pada 1922.
Novel ini mengisahkan seorang perempuan bernama Siti Nurbaya yang sejak kecil sudah menderita karena ditinggal ibunya meninggal. Ia hidup dengan ayahnya yang bernama Baginda Sulaiman. Ayahnya merupakan seorang pedagang ternama di kota Padang. Namun, modal awal dari usahanya didapat dari meminjam uang kepada Rentenir yang bernama Datuk Maringgih.
Datuk Maringgih yang serakah, dengan tega membakar semua kios milik Baginda Sulaiman dengan tujuan agar Baginda Sulaiman jatuh miskin dan tidak bisa membayar uang pinjaman. Dan benar saja, Baginda Sulaiman kesulitan membayar uang pinjaman karena usahanya bangkrut. Memanfaatkan situasi tersebut, Datuk Maringgih memberikan syarat agar hutangnya lunas, Baginda Sulaiman harus bersedia menyerahkan Siti Nurbaya untuk dinikahi.
Siti Nurbaya tentu langsung menolak keras untuk dijodohkan dengan Datuk Maringgih. Siti Nurbaya sendiri mulanya sudah memiliki kekasih yang bernama Samsul Bahri. Samsul bahri sendiri saat itu sedang menempuh pendidikan di Stovia, Jakarta. Siti Nurbaya dan Samsul Bahri mulanya memang sejak kecil sudah bersahabat. Setelah mereka dewasa, mereka pun menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih.
Singkat cerita akhirnya Siti Nurbaya dengan amat berat hati menerima perjodohannya dengan Datuk Maringgih karena keterpaksaan untuk melunasi hutang Ayahnya. Setelah menikah dengan Datuk Maringgih, kehidupan Siti Nurbaya sangat hancur, ditambah terkabarnya ayah Siti Nurbaya yaitu Baginda Sulaiman menyusul sang ibunda. Beliau meninggal disebabkan terlalu makan hati karena anaknya menikah dengan Datuk Maringgih.
Suatu ketika Siti Nurbaya ingin menemui Samsul Bahri di Jakarta. Karena ia mendengar kabar bahwa Samsul Bahri diusir orang tuanya karena ulah Datuk Maringgih. Namun, niatannya diketahui oleh kaki tangannya Datuk Maringgih. Hingga akhirnya Siti Nurbaya meninggal Dunia karena meminum Lemang beracun yang diberikan kaki tangan Datuk Maringgih. Mengetahui hal tersebut, Samsul Bahri sangat putus asa, bahkan ia memiliki niatan untuk mengakhiri hidupnya. Tetapi ia mengurung niatannya tersebut, hingga kemudian setelah lulus Sekolah ia mendaftarkan diri dengan memasuki dinas Militer.
Setelah sepuluh tahun berlalu, terjadi kerusuhan di Padang yang disebabkan oleh Datuk Maringgih. Samsul Bahri yang sudah berpangkat Letnan ditugas datang untuk mengamankan situasi tersebut. Situasi dimana memang benar-benar pas untuk membalaskan perbuatan Datuk Maringgih selama ini. Singkat cerita Samsul Bahri berhasil menembak Datuk Maringgih terjatuh dan berakhir meninggal. Namun, sayangnya Datuk Maringgih sempat membacok Samsul Bahri dengan parangnya sehingga Samsul Bahri terluka.

Penulis Indonesiana
0 Pengikut

Mengulas Novel Siti Nurbaya karya Marah Rusli
Kamis, 3 Juli 2025 09:54 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler