x

Ketum Golkar Munas Bali, Aburizal Bakrie (tengah), seusai melaksanakan upacara tabur bunga dan ziarah, di Taman Makan Pahlawan Kalibata, Jakarta, 20 Oktober 2015. TEMPO/Imam Sukamto

Iklan

Agus Supriyatna

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Lama Cemberut, Pak Ical Sekarang Bisa Tersenyum

Kabar gembira datang dari Mahkamah Agung untuk Pak Aburizal Bakrie, atau biasa di panggil Pak Ical.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kabar gembira datang dari Mahkamah Agung untuk Pak Aburizal Bakrie, atau biasa di panggil Pak Ical. Kabar gembira itu, terkait dengan sengketa rebutan Partai Golongan Karya dengan Pak Agung Laksono. Mahkamah, mengabarkan bahwa kepengurusan yang sah itu adalah yang di bawah kepemimpinan Pak Ical. 
 
Di sebuah portal berita saya baca berita yang mengutip keterangan Humasnya MA, bahwa Golkar yang sah, adalah Golkar yang disupiri Pak Ical dan Mas Idrus Marham, alias kepengurusan Golkar hasil Munas Riau. 
 
Ya walau tetap yang diakui adalah Golkar versine Munas Riau, itu sudah buat bungah Pak Ical. Nama Pak Ical disebut, dan dianggap masih jadi Ketua Umum. Walau memang, untuk status ketua umum hasil Munas Bali, Pak Ical tetap tak diakui. Setidaknya itu pembacaan saya atas berita tentang silang sengkarut di tubuh beringin.
 
Tapi putusan MA, membuat Pak Ical di atas angin. Ia setidaknya bisa tersenyum, setelah lumayan memendam dongkol, karena Golkar nasibnya tak pasti. Sampai-sampai saat mau daftar untuk Pilkada, tak puguh siapa yang paling berhak. Namun kini, sepertinya Pak Ical sudah bisa tersenyum, tak lagi menyimpan cemberut. 
 
Atau jangan-jangan Pak Ical tak hanya tersenyum, namun ngakak senang sambil berjingkrak. Ya mungkin saja. Karena kalau saya senang biasanya suka meloncat, berjingkrak dan menari-nari tak puguh. Waktu Persib juara Piala Presiden misalnya, saya sampai berjingkrak saking senangnya. Padahal saya bukan pemain, bukan pula pelatih, bukan pula pengurus Viking, tapi hanya pendukung yang mencintai Maung Bandung. Lha Pak Ical ini dalam kasus sengketa rebutan Golkar, adalah orang penting di beringin. Dia ketua umum versi Munas Riau, juga nakhoda partai versi Munas Bali. Tentu rasa senangnya tak kepalang, kala MA mengakui posisinya sebagai orang nomor satu beringin. Boleh jadi, Pak Ical langsung bergoyang dumang.
 
Bagaimana dengan Pak Agung, seteru Pak Ical? Mungkin kebalikannya. Pak Agung mungkin sedih, kecewa, marah lantas cemberut. Waktu Sriwijaya FC dipastikan kalah, senyum Gubernur Sumatera Selatan, Pak Alex Noerdin langsung raib. Wajah Pak Alex sedih dan kecewa, dan nampak rada ditekuk. Muram durja pendeknya. Mungkin seperti itu pula wajah Pak Agung.
 
Padahal, kalau menengok putusan MA, Pak Agung mestinya tak perlu sedih-sedih amat. Karena kalau merujuk kepengurusan Golkar versi Munas Riau, Pak Agung juga masuk hitungan. Dia, adalah Wakil Ketua Umum, di bawah Pak Ical. Artinya, dia masih punya jabatan, tak lantas langsung tertendang dari kandang beringin.
 
Ya kita tunggu saja, apakah akan ada kegaduhan baru di kandang beringin? Sebab sebelum putusan MA keluar, sudah ada suara-suara yang menginginkan digelarnya Munaslub atau Musyawarah Nasional Luar Biasa. Yang menyuarakan itu adalah Om Yorrys Raweyai dan Om Nurdin Halid. Atau, kemudian Pak Ical dan Pak Agung berdamai? 
 

Ikuti tulisan menarik Agus Supriyatna lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu