Namanya adalah Sugeng Hariyono. Pemuda asli Ponorogo yang merantau ke Lampung Selatan ini memiliki ide yang unik namun brilian dalam menumbuhkan minat baca khususnya di kalangan anak-anak. Idenya adalah dengan mendirikan Motor Pustaka dimana beliau akan berkeliling dengan motornya dengan membawa banyak buku, kebanyakan buku untuk anak-anak, dan berhenti ketika banyak anak-anak. Beliau kemudian mencoba untuk merayu anak-anak tersebut untuk membaca. Tentu saja membaca buku dengan gratis.
Ide Sugeng untuk menumbuhkan minat baca pada anak-anak memang terbilang tidak biasa, apalagi untuk dijadikan profesi. Namun Lulusan Ilmu Perpustakaan dari Universitas Terbuka ini bersikeras bahwa materi memang bukan segalanya. Beliau merasa bahwa yang paling penting adalah bagaimana anak-anak di desanya bisa terus menambah pengetahuannya dengan membaca. Karena beliau sendiri berpendapat bahwa informasi yang ada di buku sangat penting untuk anak-anak, baik itu buku fiksi maupun non fiksi.
-Alasan Membuka Motor Pustaka
Alasan Sugeng membuka motor pustaka adalah karena beliau merasa concern terhadap minat baca anak-anak yang sangat minim. Anak-anak cenderung untuk menonton Tv dan bermain game. Juga ketika mereka membaca itupun karena terpaksa yaitu sebagai bagian dari PR yang diberikan guru maupun disuruh orang tua mereka.
Kekhawatiran inilah yang membawanya pada ide Motor Pustaka dimana seringkali anak-anak malas baca buku atau ke perpustakaan. Sugeng membawakan buku pada mereka sehingga anak-anak bukan hanya lebih mudah akses terhadap buku, namun juga bisa menumbuhkan minat baca karena buku yang dibawa tidak hanya tentang sains maupun subjek-subjek yang diajarkan di sekolah, namun juga buku-buku cerita yang banyak disukai anak-anak. Dengan itu Sugeng berharap bahwa anak-anak akan lebih haus terhadap pengetahuan baik yang ada di buku maupun di media lain.
Walaupun dengan era yang serba digital seperti sekarang ini, Sugeng berpendapat bahwa kecintaaan orang-orang terhadap buku tidak akan pudar. Ini dibuktikan dengan besarnya antusias anak-anak untuk membaca. Sugeng berpendapat bahwa membaca buku, khususnya bagi anak-anak, akan memberikan stimulus untuk terus membaca dan menambah pengetahuan mereka. Membaca buku menurut Sugeng akan memberikan anak-anak maupun orang dewasa “Taste of Knowledge” yang tidak diberikan oleh media lain seperti media digital sekarang ini.
-Respon Masyarakat
Respon masyarakat atas ide Sugeng Hariyono dengan membuka Motor Pustaka ini mendapat respon yang positif. Banyak pihak yang memberikan bantuan khususnya buku dan sumber pembelajaran lainnya kebanyakan untuk anak-anak karena merasa tersentuh dengan kecintaan Sugeng terhadap dunia literasi.
Saya (penulis) juga bergerak dalam bidang literasi merasa bangga bahwa Sugeng Hariyono bisa menjadikan kecintaannya terhadap buku bisa diaplikasikan secara nyata dan membawa perubahan yang nyata pula pada masyarakat untuk lebih mencintai buku dan tentu saja menumbuhkan minat baca di masyarakat, khususnya generasi muda karena tentu saja generasi muda adalah para pemimpin di masa depan.
Inspirasi yang bisa kita tarik dari Bapak Sugeng Hariyono ini adalah kadang-kadang kita berpikir sangat individualistik, khususnya di kalangan mahasiswa, dimana yang mereka pikirkan adalah bagaimana mereka mendapat kerja yang mapan dengan gaji yang besar sehingga tidak terlalu peduli dengan keadaan sekitar. Sugeng Hariyono mengajarkan kita bahwa kecintaan terhadap sesuatu tidak bisa dihitung dengan uang. Juga memberikan perubahan yang signifikan dalam masyarakat jauh lebih penting dan tentu saja akan jauh lebih memberikan kepuasaan baik emosional maupun spiritual daripada hanya berorientasi pada kepuasan sendiri.
Ikuti tulisan menarik Muhamad Riza lainnya di sini.
