x

Iklan

Jusman Dalle

Praktisi Ekonomi Digital, Tulisan-tulisan telah diterbitkan di 38 media massa : Tempo, Kompas, Jawa Pos, Kontan, Republika, dll.
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Pengalaman Mengantongi Rp 30 juta Perbulan dari Ngeblog

Bicara soal potensi pendapatan, berdasarkan pengalaman sejauh ini, saya bisa mengantongi hingga Rp 30 juta perbulan dari aktivitas ngeblog.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sumber : udemy.com

Dua dekade yang lalu, ketika kita mengajukan pertanyaan “siapakah yang paling berpengaruh di dunia ini?”. Jawabannya mungkin cendrung sama, hampir semua dipastikan menunjuk hidung pemerintah. Tahun 1990an, kekuasaan dan pengaruh pemerintah di berbagai belahan dunia memang cendrung superior. Hanya lawan politik sepadan yang bisa menandingi.

Jika pertanyaan serupa kita ajukan hari ini, jawabannya dipastikan beragam. Pengaruh bukan lagi domain kekuasaan. Kini siapa saja bisa memberikan pengaruh dan mendrive proses rekayasa sosial, ekonomi dan politik. Media misalnya, bisa sangat powerful memenangkan seseorang menjadi presiden dari proses pencitraan yang panjang.

Pengaruh Blogger dan Vlogger di Era Digital

Hari-hari ini, ledakan teknologi informasi memunculkan sosok-sosok baru dalam dunia pengaruh. Yang lagi nge-hits saat ini yaitu blogger dan vlogger. Seorang blogger atau vlogger yang memiliki audiens loyal, dapat mendrive keputusan pemirsanya dengan model komunikasi kreatif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Banyak anak-anak muda maupun Ibu Rumah Tangga yang akhirnya memilih blogger dan vlogger sebagai profesi. Pekerjaan kekinian yang dapat dilakoni di luar kantor, syaratnya cuma satu, koneksi internet. Profesi blogger dan vlogger juga mengusung spirit anak muda yang sarat panggung eksistensi diri.

Bicara soal potensi pendapatan, berdasarkan pengalaman sejauh ini, saya bisa mengantongi hingga Rp 30 juta perbulan dari aktivitas ngeblog. Jika pendapatan tersebut konsisten, artinya dalam setahun seorang blogger bisa membeli satu mobil Honda HRV secara tunai. Menggiurkan memang. Tapi untuk soal bayaran ini, tentu berbeda bagi setiap orang.

Sementara untuk vlogger, potensi cuannya lebih besar. Pendapatan bisa dikantongi dari sponsor yang memesan konten, bisa pula dari iklan (Google Adsense) yang tayang di YouTube. Seorang Youtuber dengan follower di bawah 50-100ribu, berpotensi mengantongi 5 juta perbulan cuma dari iklan. Angka tersebut tentatif, tergantung intensitas dan daya tarik postingan video.

Blogger dan vlogger punya entitas yang jumbo. Karena itu, aktor-aktor dalam dunia blog dan vlog merupakan senjata pamungkas dalam marketing digital. Konten di platform video dan teks (blog) juga mudah didistribusikan dengan biaya yang sangat efisien serta jangkaun nyaris tak bertepi bila dibandingkan dengan media-media tradisional.

Pesan dari satu vlog atau artikel yang viral dapat menjangkau jutaan audiens hanya dengan sekali mengeluarkan cost produksi. Bandingkan dengan misalnya memasang reklame atau iklan di televisi (TVC), selain biayanya yang besar, jangakauannya pun terbatas. Baik dalam hal spektrum maupun tenggat waktu.

Memberdayakan Blogger

Efektivitas dan efisiensi ini yang membuat korporat kepincut menggandeng blogger dan vlogger dalam menciptakan hingga mendistribusikan konten. Kekuatan blogger dan vlogger kini banyak dilibatkan dalam dunia bisnis dengan diberikan peran cukup penting.

Ada banyak cara dalam memberdayakan blogger dan vlogger. Pertama dengan kontrak produksi konten. Ini kita jumpai pada blogger dan vlogger yang membuat ulasan (review) produk dari sponsor. Bayarannya per konten. Ada pula yang berdasarkan paket kontrak. Contoh blogger yang konsen pada review produk yaitu Ario Pratomo dengan alamat blog di sheggario.com.

Kedua, dengan mengadakan kontes atau lomba. Strategi ini memang cukup jitu mendapat koten melimpah. Cuma memang isinya tidak terkontrol satu persatu, karena setiap peserta lomba bebas meng-create konten.

Bagi blogger competition hunter, lomba-lomba dengan hadiah jutaan seperti itu, tentu saja merupakan peluang menambah pundi-pundi dari ngeblog. Oh iya, ada beberapa maca tipe blogger. Salah satunya competition hunter, kamu termasuk yang mana? :D

Ketiga melalui event gathering alias kopi darat. Cost untuk event semacam ini juga tidak terlampau besar. Cukup menyediakan konsumsi, tempat acara, goodie bag dan mungkin doorprize. Dari acara kopdar dengan blogger atau vlogger, sponsor bisa mendapatkan kesan positif yang diulas secara sukarela di berbagai media blog dan vlog. Jika di tambah dengan lomba pasca gathering, daya tariknya tentu lebih besar.

Dalam perspektif digital marketing, pelibatan blogger dan vlogger merupakan strategi terkini menyelami dunia bisnis yang kian terkoneksi. Cara efisien dan efektif untuk merambah ke konsumen yang semakin digitalized. 

Sumber gambar 1 : Udemy.com

sumber poster (gambar 2) : merdeka.com

Ikuti tulisan menarik Jusman Dalle lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu