Presiden Joko Widodo alias Jokowi saat menghadiri Sidang Paripurna Pelantikan Anggota DPR/DPD/MPR periode 2019-2024 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 1 Oktober 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis
Selasa, 1 Oktober 2019 22:12 WIB
Ada Pesan ‘Hati-hati’ dari Korban Demo, Kenapa Posisi Jokowi Makin Sulit?
Dibaca : 4.979 kali
Di tengah situasi politik yang panas karena munculnya banyak demonstrasi, mencuatlah pesan dari seorang mahasiswa korban demo, untuk pemerintah. Pengirim pesan itu adalah Faisal Amir, mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia yang menjadi korban kekerasan aparat saat demo di DPR pada 24 September 2019.
Faisal menitipkan pesan untuk pemerintah Presiden Joko Widodo lewat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang membesuknya. Ratu Agung, ibunda Faisal, mengatakan Anies datang ke RS Pelni Petamburan tempat anaknya dirawat pada Senin 30 September 2019.
Saat itulah Faisal bertanya apakah boleh menitip pesan untuk pemerintah pusat. "Boleh ga saya pesan ke pemerintah? Boleh, kata Anies. Hati-hati," kata Ratu Agung mengulang kembali penggalan percakapan antara putranya dengan orang nomor satu di Jakarta itu untuk Tempo, Selasa 1 Oktober 2019.
Makna sebenarnya pesan itu tentu hanya Faisal Amir yang tahu. Yang jelas kalangan mahasiswa selama ini melihat Pemerintah Jokowi belum sepenuhnya mempedulikan aspirasi mereka. Rencana pertemuan para mahasiswa dan Jokowi di Istana pun gagal karena para mahasiswa menginginkan pertemuan terbuka.
Setidaknya ada dua opsi yang bisa dilakukan Presiden Jokowi saat ini menyangkut revisi UU KPK yang banyak dikecam, tapi keduanya tidak mudah
Opsi membatalkan revisi UU KPK
Presiden Jokowi bisa memilih opsi menerbit peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perpu) mengenai pembatalan revisi UU KPK. Opsi inilah yang disarankan para budayawan yang diundang di Istana beberapa waktu lalu. Solusi itu tentu akan melegakan kalangan mahasiswan dan masyarakat sipil yang pro KPK.
Masalahnya, opsi penerbitan perpu tidak akan berjalan mulus tanpa disokong oleh PDIP Perjuangan pimpinan Megawati Sukarnoputri. Sebagai pemenang pemilu sekaligus pendukung utama Presiden, partai ini mempunyai posisi yang kuat. Apalagi Mega berhasil menempat putrinya, Puan Maharani menjadi Ketua DPR. Sejauh ini PDIP tetap bersikeras menolak rencana penerbitan Perpu pembatalan revisi UU KPK.
Baca juga:
Jalan Lapang buat Puan di DPR: Demo Diredam, KPK Sudah Dikebiri
Bisa saja Jokowi nekat mengeluarkan Perpu tanpa restu PDIP. Hanya, Presiden perlu menyiapkan kekuatan pro perpu di parlemen, di luar PDIP. Tanpa adanya persiapan politik ini, Perpu Presiden kelak bisa ditolak oleh DPR dan hal ini hanya akan memperpanjang gesekan politik.
Opsi mengabaikan tuntutan demo
Hampir semua partai politik menolak perpu pembatalan revisi UU KPK, kecuali PKS. Umumnya partai-partai tak mau menghadapi resiko kadernya kelak ditangkap oleh KPK. Dilihat dari konstelasi ini Presiden Jokowi mungkin akan sulit mengeluarkan perpu. Apalagi jika Jokowi sendiri memang tidak berkeinginan menerbitkan perpu itu.
Resikonya, tentu saja, suasana politik akan terus memanas karena masyarakat, terutama kalangan mahasiswa kecewa. Masalah ini juga tidak bisa dianggap sepele karena mahasiswa mewakili generasi milenial yang jumlahnya amat besar. Pesan “Hati-hati” buat Jokowi dari Faisal Amir boleh jadi menggambarkan sikap percaya diri sekaligus terbuka generasi milenial yang sejak kecil sudah menghirup udara demokrasi. ***
Baca juga:
Jalan Lapang buat Puan di DPR: Demo Diredam, KPK Sudah Dikebiri
Buzzer Pendukung Jokowi: Berbahaya dan Produk Gagal Demokrasi?
Suka dengan apa yang Anda baca?
Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.
Selasa, 26 November 2019 11:05 WIB

Setelah Stafsus Presiden, Kini Stafsus Wakil Presiden, Berikutnya Stafsus Menteri
Dibaca : 380 kali
Hebatnya stafsus, lagi naik daun dan bergaji besar meski kerja tak sebamding.
Selasa, 19 November 2019 14:34 WIB
Soal Aset First Travel yang Diserahkan ke Negara, Bagaimana Hakim Memaknai Keadilan?
Dibaca : 1.196 kali
Selasa, 19 November 2019 08:35 WIB

Sitaan Ratusan Barang Mewah Bos First Travel, Ini Daftarnya
Dibaca : 1.368 kali
Senin, 18 November 2019 17:27 WIB

Pelaku Pelemparan Sperma Ditangkap: Begini Kisahnya, Kenapa Polisi Harus Hati-hati?
Dibaca : 10.668 kali
Senin, 18 November 2019 15:01 WIB

Menolak Jumawa untuk Jadi Sosok Kreatif Ala Menteri Nadiem Makarim
Dibaca : 442 kali
Senin, 18 November 2019 14:25 WIB
Ruang Bermain yang Kini Mengunci Mahfud Md sebagai Menteri
Dibaca : 4.167 kali
Senin, 18 November 2019 10:06 WIB

Warga Gusar Digusur, Camat Sunter: Itu Bukan Penggusuran, Tapi Penataan
Dibaca : 2.811 kali
Senin, 18 November 2019 07:37 WIB

Kasus Sukmawati Soekarnoputeri, Ini Pendapat MUI
Dibaca : 1.275 kali
1 hari lalu

Pelaku Pembunuh Jamaluddin Terdeteksi, Sang Hakim Rupanya Tangani Gugatan atas Jokowi
Dibaca : 24.294 kali
9 jam lalu

Fakta Baru Mayat Kaku: Hakim Jamaluddin Dibunuh Dini Hari, Isteri & Rekan Korban Berbohong?
Dibaca : 13.017 kali
5 hari lalu
