Banyak mata rantai terputus
Tim advokasi kasus Novel juga pernah mengungkap adanya seorang saksi mata yang ada saat penyerangan Novel mengetahui ciri-ciri orang yang memantau rumah Novel di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara sebelum hari penyerangan.
Ditemui pada 27 Desember 2019, saksi ini menceritakan bahwa ada dua orang yang selama sepekan selalu beli kopi di warung dekat rumah Novel Baswedan. Menggunakan sepeda motor, kedua orang ini selalu nongkrong saat Subuh di jembatan yang berjarak 100 meter sambil terus memantau rumah penyidik itu. “Potongannya tidak seperti polisi,” kata saksi itu seperti ditirukan oleh Haris.
Saksi juga menerangkan bahwa keduanya berpostur tubuh sedang dan relatif tinggi dengan rambut pendek. Kedua orang ini, kata dia, berdialek Sumatera. Saksi menduga kedua orang ini penjual baju. Setelah minum kopi, kedua orang ini pamit pergi ke pasar. “Setelah kejadian mereka tidak datang lagi,” ujar Haris .
Sejauh ini polisi juga belum mengungkap orang yang datang ke rumah Novel seminggu sebelum penyerangan. Terekam oleh CCTV, orang yang mengaku akan membeli gamis itu amat mencurigakan.
****
Ikuti tulisan menarik Anung Suharyono lainnya di sini.