x

Iklan

MAYJEN HAND

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 14 Maret 2021

Selasa, 17 Agustus 2021 07:12 WIB

Mahasiswa Kukerta Integrasi Sosialisasi Pembuatan Jamu Fermentasi untuk Ikan di Kampung Langsat Permai

Mahasiswa Kukerta Universitas Riau meadakan kegiatan sosialisasi pembuatan jamu fermentasi di Kampung Langsat Permai. Untuk kegiatan itu mereka memanfaatkan bahan-bahan alami sebagai bahan utama jamu, seperti kunyit, temulawak, dan kencur yang mengandung zat nutrisi baik untuk ikan

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Mahasiswa Kukerta Universitas Riau meadakan kegiatan sosialisasi pembuatan jamu fermentasi di Kampung Langsat Permai. Untuk kegiatan itu mereka memanfaatkan bahan-bahan alami sebagai bahan utama jamu, seperti kunyit, temulawak, dan kencur yang mengandung zat nutrisi baik untuk ikan. Pelatihan ini ditujukan kepada petani ikan dan karang taruna Kampung Langsat Permai, pada Senin (26/7/2021) di Aula Kantor Kampung Langsat Permai, Kecamatan Bungaraya, Kabupaten Siak.

Tim pengabdian Kukerta Integrasi beserta Dosen Pembimbing Lapangan Prof.Dr.Ir. Hapsoh, MS mengadakan kegiatan sosialisasi jamu fermentasi dengan mengikuti protokol kesehatan. Hal ini tentu saja dilakukan untuk mencegah penyebaran dan penularan Covid-19 yang masih tinggi saat ini. Pembuatan jamu fermentasi ikan ini dilakukan karena banyaknya ikan yang mati di keramba ikan Kampung Langsat Permai.

Kegiatan ini tentunya memberikan manfaat bagi masyarakat agar bisa membuat dan mengaplikasikan jamu fermentasi yang dicampur ke pakan ikan, khususnya pelet untuk menambah pertumbuhan dan daya tahan tubuh ikan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pembuatan jamu fermentasi dimulai dengan pengenalan alat dan bahan. Adapaun alat yang digunakan yaitu dandang, saringan, blender, centong, kompor, wadah untuk jamu hasil fermentasi, pisau, talenan. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu kunyit, temulawak, kencur, molase, ragi, air bersih, dan Yakult.

Jamu fermentasi ikan dibuat dengan takaran 100 gram kunyit, 100 gram temulawak, dan 100 gram kunyit sebagai bahan utama, dikupas menggunakan pisau kemudian dicuci bersih dan dipotong kecil-kecil. Blender bahan-bahan tersebut hingga halus menggunakan air bersih 3 liter air. Pisahkan ampas dari airnya menggunakan saringan kemudian masukkan kedalam dandang bersama sisa air dari memblender.

Lalu rebus dengan api sedang hingga mendidih, tujuannya adalah agar zat-zat yang terdapat didalam jamu seperti curcumin, dan plavonoid tidak rusak. Setelah mendidih, dinginkan jamu dan tambahkan 1/8 ragi tapai, 1 botol yakult, dan 175 gram molase. Aduk merata dan masukkan kedalam wadah. Fermentasikan jamu selama 7-10 hari.

Proses fermentasi selesain ditandai dengan tidak adanya lagi gas yang naik ke permukaan wadah. Gas dihasilkan selama fermentasi dikeluarkan dengan cara membuka wadah setiap hari ± 5 menit, setelah itu ditutup kembali. Setelah fermentasi berhenti jamu dapat digunakan dengan cara merendam pellet dalam jamu. Dosis yang digunakan disesuaikan dengan jumlah ikan budidaya. Sebelum pelet direndam didalam jamu, jamu terlebih dahulu dicampur air bersih.

“Kami selaku mahasiswa kukerta integrasi Unri 2021 berharap agar masyarakat Kampung Langsat Permai dapat menerapkan kegiatan yang telah kami lakukan, juga memberikan manfaat yakni masyarakat bisa membuat dan mengaplikasikan jamu fermentasi untuk mempercepat pertumbuhan ikan dan menambah daya tahan tubuh ikan yang dapat berdampak bagi kemajuan ekonomi masyarat Kampung Langsat Permai,” Ujar Aldi selaku Ketua Kukerta.

Ikuti tulisan menarik MAYJEN HAND lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler