x

Pendidikan karakter menjadi salah satu akses yang tepat dalam melaksanakan character building bagi generasi muda; generasi yang berilmu pengetahuan tinggi dengan dibekali iman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, cakap, kreatif,mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta Bertanggung- jawab

Iklan

Astri Juliarahma Pangesti

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 12 April 2022

Selasa, 12 April 2022 19:40 WIB

Pembelajaran Sastra dalam Mewujudkan Implementasi Pendidikan Berkarakter

Sastra mencakup pencarian akan kebenaran kemanusiaan, adat istiadat, agama, budaya, dan sebagainya. Pembelajaran sastra harus dapat mengembangkan emosi yang tajam, dan pembelajaran sastra harus dapat mendukung upaya untuk mengembangkan berbagai kualitas kepribadian peserta didik, termasuk kesabaran, kecerdasan, imajinasi, dan kreativitas. Melalui pendidikan karakter diharapkan peserta didik dapat meningkatkan dan memanfaatkan ilmunya, menggali dan mempersonalisasikan nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Selama ini pelatihan yang diberikan kepada peserta didik hanya sebatas untuk menciptakan peserta didik yang banyak ilmunya tanpa menerapkan ilmu tersebut. Pendidikan di Indonesia dinilai kurang berkarakter dan gagal menghasilkan warga negara yang berkualitas baik dari segi hasil belajar maupun perilaku yang baik. Hal ini terjadi karena masyarakat kita saat ini terhubung dengan konsep-konsep yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebutuhan fisik yang dianggap lebih penting dan mendesak.

Kondisi di atas juga terjadi dalam dunia pendidikan. Perhatian peserta didik terhadap ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebutuhan fisik jauh lebih besar daripada pada mata pelajaran kemanusiaan (humaniora). Minimnya sanggar seni, pembaca sastra, dan berbagai fasilitas lain yang dibutuhkan untuk mengajar adalah bukti ketimpangan ini.

Sastra sebagai karya seni manusia dengan makna dan keindahan tertentu, baik lisan maupun tulisan. Sastra mencakup pencarian akan kebenaran kemanusiaan, adat istiadat, agama, budaya, dan sebagainya. Pembelajaran sastra harus dapat mengembangkan emosi yang tajam, dan pembelajaran sastra harus dapat mendukung upaya untuk mengembangkan berbagai kualitas kepribadian peserta didik, termasuk kesabaran, kecerdasan, imajinasi, dan kreativitas. Lalu, apa yang dimaksud dengan karakter?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karakter merupakan nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan, serta perbuatan berdasarkan norma agama, hukum, adat istiadat, dan budaya yang didasarkan pada pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan tindakan, dan adat istiadat. Istilah pendidikan kepribadian digunakan untuk menggambarkan pembelajaran bagi peserta didik dengan mengembangkan berbagai perilaku seperti moralitas, kesopanan, etika, kritik, dan penerimaan sosial.

Artikel ini dibuat untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan sekolah dan hasil pendidikan, serta untuk mewujudkan pembentukan karakter peserta didik dan akhlak mulia secara terpadu dan seimbang. Melalui pendidikan karakter diharapkan peserta didik dapat meningkatkan dan memanfaatkan ilmunya, menggali dan mempersonalisasikan nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.

Menurut Lazar (2002: 15-29), manfaat pembelajaran sastra antara lain: memberikan motivasi kepada peserta didik, memberi akses pada latar belakang budaya, memberi akses pada pemerolehan bahasa, memperluas perhatian peserta didik terhadap bahasa, mengembangkan kemampuan interpretatif peserta didik, dan mendidik peserta didik secara keseluruhan.

Tentu saja sastra harus diajarkan kepada peserta didik sejak dini. Karena melalui pembelajaran sastra, peserta didik perlu menjadi mandiri, mampu mengungkapkan pikiran dan perasaannya dengan baik, tumbuh menjadi pemikiran yang terbuka, kritis, berkarakter, halus budi pekerti, dan sopan.

Pembelajaran sastra perlu ditekankan. Guru dapat melakukan berbagai upaya untuk mengimplementasikan pendidikan karakter melalui pendidikan sastra. Kegiatan ini dapat dicapai dalam berbagai bentuk kegiatan dengan menggunakan metode pembelajaran yang berbeda. Peserta didik dapat memperdalam pemahaman sastra melalui lomba menulis puisi, musikalisasi puisi, dramatisasi puisi, mendongeng, pembuatan sinopsis, dan berbagai kegiatan lainnya. Berbagai kegiatan tersebut dijamin dapat menumbuhkan apresiasi, kecintaan dan apresiasi yang baik bagi peserta didik terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia dan sastra Indonesia.

 

 

 

Ikuti tulisan menarik Astri Juliarahma Pangesti lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu