Analisa Semiotik pada Iklan Aqua di Media Televisi

Selasa, 12 Juli 2022 06:34 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Iklan

Semiotika

ANALISIS SEMIOTIK PADA IKLAN AQUA DI MEDIA TELEVISI

Teori semiotik sangat penting karena sistem bahasa dalam sastra merupakan sistem bahasa kedua, sisana terdapat penanda dan petanda, sistem bahasa adalah lambang/tanda, sehingga dalam sastra , bahasa yang di konsumsi bukan bahasa biasa terutama bahasa puitika. untuk lebih jelasnya kita akan melihat teori semiotik ini meliputi; historitas, pendekatan, teori, prosedur (metode), asumsi tentang tentang karya sastra dan kelibihan juga kekurangannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Dilihat dari aspek historisnya kemunculan teori dan pendekatan semiotik ini, muncul dari ketidak puasan terhadap pendekatan struktural yang hanya terbatas pada aspek kajiaan interistik saja. Padahal sastra dipandang mempunyai sistem sendiri tidak terlepas dari masalah penciptaan, ekspresi penulis, dan masalah penerimaan karya sastra oleh pembaca. Tokoh yang paling berpengaruh dalam perkembangan semiotik ialah Ferdinand Sauser (1857-1913) seorang ahli linguistic dari Francis dan seorang ahli filsafat bermadhab Anglo Amerika yang bernama Charles Sander Priece (1839-1913). Sausere menyebut ilmu tersebut dengan istilah semiologi, sedangkan Priece menyebutnya dengan istiah semiotika. Belum lagi ada refatie yang kajian semiotiknya sangat relefan untuk menganalisis bahasa dalam puisi.

 

Pendekatan semiotik merupakan sebuah pendekatan yang memiliki sistem sendiri, berupa sistem tanda atau kode. Tanda dan kode itu dalam sastra dapat disebut estetis, yang secara potensial diberikan dalam suatu komunikasi, baik yang terdapat di dalam struktur teks maupun luar strukturnya teks karya tersebut. Kode yang bersifat tanda itu mempunyai banyak interpretasi makna dan memiliki pluralitas makna yang luas tergantung tingkat repertoa sipembaca ketika memberi penilaian terhadap teks karya yang dikaji. Setiap pembaca sastra mesti menyadari bahwa ia sedang berhadapan denga teks yang berbeda dengan teks yang lain. Secara spesifikanya dalam penelitiaan sastra pendekatan semiotik khusus meneliti sastra yang dipandang memiliki sistem sendiri, sedangkan sistem itu berurusan dengan masalah tekhnik, mekanisme penciptaan, masalah ekspresi dan komunikasi. Dan bila kajiannya sudah dikaitkan dengan masalah ekspresi dan manusia, bahasa, situasi, isyarat, stalistika, style dan sebagainya, Hal itu sudah mencapai kajiaan semiotik menyangkut aspek eksteristik dan interistik karya sastra.

 

Teori semiotik yang akan saya paparkan adalah teori yang dirumuskan oleh dua tokoh yang hidup sezaman, namun mereka tidak pernah bertemu, bekerja secara terpisah (tidak saling mempengaruhi). yakni seorang ahli linguistic yaitu Ferdinand Sauser (1857-1913) dan seorang ahli filsafat bermadhab Anglo Amerika yang bernama Charles Sander Priece (1839-1913). Sausere menyebut ilmu tersebut dengan istilah semiologi dan Prieece menyebutnya semiotik. Tapi yang lebih spesifik dan relefan dalam kajian puisi dan prosa terutama karya cerpen, novel dan romans adalah punyanya Charles Sander Priece (1839-1913) menyebutkan tiga jenis antara tanda dan apa yang ditandakan sebagai berikut:

 

1.Icon yaitu tanda yang secara inheren mempunya kesamaan dalam ari yang di tunjuk, yakni hubungan tanda dengan objek karena serupa misalnya foto.

 

2.Indeks yaitu tanda yang memilki hubungan kausal dengan apa yang di tandakan, yakni hubungan tanda dengan objek karena ada hubungan sebab akibat missal: ada asap ada api.

 

3.Symbol (sigh proper) yaitu suatu tanda yang memiliki hubungan makna dengan yang di tandakan bersifat arbiter, sesuai denga konvensi sebuah lingkungan sasial tertentu, yakni hubungan tanda dan objek karena ada kesepakatan missal bahasa, bendera dll.

Membahas dan membicarakan tentang iklan baik itu iklan di televisi, koran, majalah, maupun iklan yang bertebaran di sepanjang jalan atau trotoar merupakan topik atau hal yang hangat dan sering diperbicangkan. Menyangkut hal tersebut, iklan yang ditayangkan di media visual maupun cetak itu amatlah beraneka ragam; mulai dari iklan produk barang kebutuhan pokok hingga produk barang bermerk dari perusahaan yang ternama.

Berkorelasi dengan hal di atas, iklan adalah alat atau media komunikasi yang digunakan sebagai sebuah bagian atau elemen dari pemasaran dan promosi suatu produk tertentu. Karena iklan bertujuan atau berfungsi untuk mempromosikan suatu produk tertentu, pastinya iklan menggunakan kalimat, frase, atau jargon yang persuasif atau dengan kata lain, berupaya merayu para khalayak umum agar membeli, mengkonsumsi, atau mempergunakan produk yang diiklankan tersebut. Nah, kalimat, frase, atau jargon yang dipergunakan di dalam iklan itu pastilah yang menarik, mudah diingat, dan mudah dipahami oleh semua kalangan; baik dari kalangan yang berpendidikan rendah sampai kaum intelektual atau cendekiawan. Menyangkut hal tersebut di atas, isi atau kandungan iklan yang ditayangkan tersebut baik melalui media visual atau cetak itu pastilah mengandung pesan-pesan tertentu kepada para khalayak umum. Nah, pesanpesan tersebut akan tertanam sebagai sebuah “mitos” bagi para konsumen dan pada akhirnya produk yang dipromosikan tersebut akan membuat “image” tersendiri di benak para konsumen.

Dalam hal ini, iklan yang akan dijadikan objek kajian dan yang akan dianalisis di dalam pembahasan ini adalah iklan tentang produk salah satu air mineral yang sudah terkenal sejak lama, yaitu Aqua yang diproduksi oleh PT. Tirta Investama, Klaten. Alasan mengapa penyusun makalah ini memilih Aqua karena Aqua adalah produk yang sudah lama ada di pasaran dan menjadi pilihan para konsumen, khususnya di Indonesia. Selain itu, alasan lain yang dikemukakan oleh penyusun makalah ini mengapa memilih Aqua karena Aqua telah menjadi “mitos” atau memiliki “image” tersendiri di kalangan konsumen produk air mineral, sebagaimana misal jika seorang konsumen produk air mineral akan membeli air mineral di sebuah toko atau distributor itu pastilah yang pertama kali disebutkan atau ditanyakan adalah Aqua dan bukanlah merk atau nama produk air mineral lainnya.

Menyangkut hal tersebut di atas, di dalam iklan Aqua, terutama yang ditayangkan di televisi, banyak pesan yang di dalamnya mengandung “mitos” bahwasanya dengan mengkonsumsi Aqua kita dapat lebih fokus, terutama dalam menjalankan aktifitas. Berkaitan dengan hal ini, menarik untuk dianalisis mengenai pesan atau “mitos” yang terkandung secara implicit di dalam iklan air minum AQUA. Adapun rumusan masalah di makalah ini adalah: pesan apa atau mitos (myth) apa yang secara implisit terkandung atau ingin disampaikan di dalam iklan AQUA tersebut?

Dikorelasikan dengan hal di atas, penelitian yang terkait dalam makalah ini atau penelitian yang temanya hamper sama dengan penelitian ini adalah penelitian berjudul “A Semiotic Analysis of Housing Advertisements in SURYA Daily Newspaper” yang disusun atau ditulis oleh Bunga D. Y. Puteri dari Universitas Negeri Jember. Meskipun begitu, makalah ini amatlah berbeda bila dikomparasikan dengan penelitian tersebut di atas, karena objek atau hal yang dijadikan penelitian amatlah berbeda. Jika di dalam penelitian yang penelitian berjudul “A Semiotic Analysis of Housing Advertisements in SURYA Daily Newspaper” yang disusun atau ditulis oleh Bunga D. Y. Puteri dari Universitas Negeri Jember (UNEJ) tersebut sebelumnya menggunakan objek perihal iklan rumah atau segala sesuatu tentang perumahan yang ada di iklan surat kabar atau Koran SURYA, sedangkan makalah yang ditulis ini menggunakan objek kajian berupa 3 buah iklan produk air minum AQUA yang berformat audio-visual yang ditayangkan beberapa bulan belakangan ini di beberapa stasiun televisi di Indonesia.

(message) yang ingin disampaikan di dalam iklan AQUA. Menyangkut hal ini, penulis mengkaji empat objek iklan AQUA di beberapa bulan terakhir yang muncul di media massa, terutama di siaran televisi dan iklan visual. Yang pertama dikaji adalah iklan air minum mineral AQUA yang dibintangi oleh artis Dian Satrowardoyo. Iklan yang dibintangi oleh Dian Sastroini memunculkan salah satu adegan yang dikaitkan dengan film Ada Apa Dengan Cinta 2 (AADC2).

Dari potongan adegan iklan AQUA (data 1) di atas, secara semiotik bisa dijelaskan melalui 3 (tiga) ranah atau level. Pertama, secara denotatif, adegan tersebut di atas adalah betul tentang adegan pertemuan Cinta (yang diperankan oleh Dian Sastrowardoyo) dengan pujaan hatinya yang sudah 14 tahun lamanya tidak bertemu. Tetapi, ternyata tokoh Cinta di dalam adegan tersebut salah menegur atau menyapa kepada seseorang di bandara dengan berucap: “14 tahun saya nunggu kamu!” yang dalam hal ini dikiranya orang tersebut adalah pujaan hatinya dan untuk menutupi rasa malunya tersebut, akhirnya Cinta memutuskan untuk bertanya: “Ada AQUA?” Kemudian, adegan iklan AQUA di atas tersebut juga bisa memberikan kesan (image) secara konotatif(connotative level) pada khalayak bahwa adegan tesebut di atas bisa diasosiasikan dengan pesan (message) dan kesan (image) bahwasanya Dian Sastrowardoyo yang berperan sebagai tokoh Cinta saja pun bisa kehilangan fokus dalam mengenali Rangga, pujaan hatinyadi bandara akibat dehidrasi ringan dan tidak membawa air minum mineral AQUA. Nah, berikutnya yang dapat dikaji dari adegan iklan di atas (data 1) adalah melalui segi “mitos” (myth). Menyangkut hal ini, pesan (message) yang secara implicit ingin disampaikan adalah bahwasanya air minum AQUA ini sudah menjadi mitosbrand atau merk air minum yang dikenal secara luas di masyarakat dan bahkan artis sekelas Dian Sastro pun mengkonsumsi AQUA.

 

Bagikan Artikel Ini
img-content
M Rony Rony

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler