Jangan Remehkan Diri Sendiri, Catatan Akhir Tahun Pegiat Literasi

Rabu, 21 Desember 2022 17:10 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Jangan remehkan membaca buku, apalagi diri sendiri. Tebarkan terus kebaikan hingga versi terbaik tercapai. Catatan akhir tahun pegiat literasi di TBM

“Jangan pernah meremehkan diri sendiri.”  Begitu kata penulis Nick Hall dalam buku  Know What to Do- So Why Don't I Do It? (2007). Buku yang judulnya sederhana, “Tahu Apa yang Harus Dilakukan, Jadi Mengapa Saya Tidak Melakukannya?”. Untuk mengajak siapapun yang membacanya agar mampu melihat ke dalam diri sendiri. Bilat ahu apa yang harus dilakukan maka lakukanlah. Kenapa ditunda atau mengapa tidak dilakukan?

Dari buku, siapapun jadi tahu akan dirinya, akan potensinya, dan akan apa yang harus diperbuatnya. Karena saat melakukannya, di situ ada hikmah bahwa kita telah mengambik keputusan yang benar dan baik. Dan setelah dijalankan, maka datang dengan sendirinya orang-orang yang tepat, waktu yang cocok, dan perbuatan yang tidak akan pernah disesali di kemudian hari.  Maka, jangan pernah meremehkan diri sendiri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lakukan apa yang harus dilakukan, urus apa yang harus diurus, Tidak perlu mengerjakan yang sia-sia dan tidak ada manfaatnya. Sejatinya, itulah tuntunan yang datang dari sendiri dan akan membawa siapapun ke dalam kehidupan versi terbaiknya. Untuk selalu memperbaiki diri dan menebar manfaat kepada orang banyak.  

Buku Nick Hall itu mengajarkan kepada siapapun. Untuk membangun rasa percaya diri dalam situasi apapun. Menemukan dan mengeksekusi potensi sejati diri sendiri. Hingga akhirnya dapat menjalankan sepenuh hati lalu mampu meningkatkan harga diri. Sekali lagi jangan remehkan diri sendiri.

Inspirasi itu pula yang dipegang Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Sejak berdiri 5 tahun lalu, awalnya hanya ada 14 anak yang mau membaca kini bergerak mencapai 130 anak. Awalnya hanya 600 buku yang tersedia kini mencapai lebih dari 10.000 koleksi buku.

Awalnya hanya 1 program literasi yaitu taman bacaan, kini mencapai 15 program literasi seperti berantas buta aksara, kelas prasekolah, koperasi simpan pinja,, yatim binaan, jompo binaan, motor baca keliling, literasi digital, literasi finansial, donasi buku, dan sebagainya. Dan kini, TBM Lentera Pustaka pun beroperasi 6 hari dalam seminggu dengan melayani sekitar 200 orang per minggu. TBM Lentera Pustaka selalu introspeksi diri sekaligus menggali potensi dan peluang yang dimilikinya. Mau memperbaiki yang salah dan terus melangkah untuk terus menebar kebaikan dan manfaat untuk orang banyak.

Jangan remehkan taman bacaan, apalagi diri sendiri. Untuk membangkitkan semangat semangat dalam diri untuk selalu berbuat baik. Untuk mencapai level kehidupan yang maksimal dan keberkahan yang hakiki. Dan apa yang dilakukan taman bacaan, semua datangnya dari buku-buku yang menjadi koleksinya, Apabila dibaca, tentunya. Karena sekarang, banyak orang puny buku tapi tidak dibaca. Inilah catatan akhir tahun dari pegiat literasi di Taman Bacaan Masyarakat Lentera Pustaka.

Maka, jangan remehkan diri sendiri. Jangan rendahkan taman bacaan. Teruslah berjuang dan bangun semangat lebih hebat lagi. Untuk kebaikan yang lebih besar di masa mendatang. Terus perbaiki niat, baguskan ikhtiar, dan berdoa kepada-Nya. Tetap tawakal dalam keadaan apapun, insya Allah menjadi versi terbaik untuk kita (Ali Imran: 110). Salam literasi #TamanBacaan #BacaBukanMaen #TBMLenteraPustaka

 

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terkini di Humaniora

img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Humaniora

Lihat semua