x

ilustr: Score

Iklan

Ariella Putri

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 7 November 2023

Selasa, 7 November 2023 19:14 WIB

Manajemen Sumber Daya Keluarga dengan Suami-Istri Bekerja di Era Digital

Manajemen SDM keluarga menjadi penting, terutama pada keluarga dengan suami-istri bekerja. Pembagian peran dan komunikasi sejak awal membangun keluarga menjadi kunci untuk mencapai kesejahteraan dan meningkatkan taraf hidup.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Manajemen sumber daya manusia dalam keluarga memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari, terlebih pada keluarga dengan suami-istri bekerja. Pembagian peran dalam upaya mencapai kesejahteraan keluarga menjadi krusial karena fokus dalam berkeluarga tak hanya pada pekerjaan dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup, tetapi juga dalam hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan rumah tangga. Pada era digital, pelaksanaannya dibantu dengan teknologi komunikasi mengingat kedua suami-istri sama-sama bekerja.

Pada kenyataannya, pembagian peran dan proses komunikasi pada keluarga dengan suami-istri bekerja tidak selalu semudah yang dibayangkan. Banyak faktor-faktor lain di luar keduanya yang menjadi penghambat, seperti waktu dan intensitas dalam menyentuh rumah dengan segala kegiatan rumah tangga di dalamnya. Dengan demikian, diperlukan diskusi dan kesepakatan bersama sebagai bentuk komunikasi antar suami-istri sehingga meminimalisir risiko miskomunikasi dan ketimpangan peran antar keduanya.

Mengatur sumber daya manusia dalam keluarga, dengan kata lain manajemen peran dalam rumah tangga tidaklah rumit jika komunikasi yang terbangun antar suami-istri tergolong baik. Hal ini dapat dilihat dari adanya kesamaan hak dalam berpendapat, diskusi dua arah, dan sikap saling menghargai sehingga tercipta komunikasi yang harmonis. Jika demikian, kesepakatan tentang manajemen peran akan lebih mudah dicapai dengan rasa puas dari kedua belah pihak. Sebagai keluarga dengan suami-istri yang sama-sama bekerja, sangat diperlukan adanya pembagian kerja dan saling tolong-menolong dalam pekerjaan rumah tangga. Peran ganda ini membuat situasi keduanya sama-sama memiliki kesibukan di luar rumah, sehingga diperlukan kekompakan dan kerja sama yang baik dalam menyelesaikan pekerjaan rumah tangga.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Suami-istri yang memiliki keluarga dengan pencari nafkah ganda tentunya memiliki keuntungan yang telah menjadi pertimbangan sebelumnya, terutama dalam hal mencapai kesejahteraan keluarga. Peran ganda ini akan meningkatkan pendapatan keluarga yang memiliki dua arus masuk dari segi penghasilan sehingga memungkinkan peningkatan taraf hidup dan pemenuhan kebutuhan keluarga. Sebuah keluarga dapat dikatakan sejahtera jika dapat memenuhi kebutuhan baik sandang, papan, pangan, dan kebutuhan lainnya seperti pendidikan, kesehatan, dan sebagainya. Dalam mempersiapkan hal tersebut, setiap keluarga memiliki cara yang berbeda dengan pertimbangan yang berbeda pula, termasuk bagi keluarga dengan suami-istri yang bekerja.

Keluarga dengan suami-istri yang memiliki peran ganda cenderung rawan terlibat konflik karena kesibukan dan tingkat kompleksitas pembagian peran yang dapat memicu perdebatan. Dalam hal ini, suami-istri memiliki cara tersendiri untuk mengatasi dan meminimalisir kemungkinannya, yang disebut manajemen konflik. Banyak konflik dimulai dari komunikasi yang tidak baik, oleh karena itu pasangan suami-istri yang jarang bersama karena terhalang jam kerja akan sangat terbantu dengan teknologi komunikasi di era digital.

Perangkat-perangkat elektronik yang telah tersambung dengan jaringan memungkinkan komunikasi jarak jauh bagi penggunanya. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi keluarga dengan suami-istri bekerja, di mana komunikasi dapat tetap berjalan meski keduanya sedang melaksanakan pekerjaan di tempat masing-masing. Selain itu, jika pekerjaan mengharuskan salah satu dari mereka untuk melakukan perjalanan ke luar kota, teknologi digital juga sangat membantu dalam menjaga komunikasi sehingga akan memperkecil kemungkinan konflik yang diakibatkan oleh kurangnya arus pertukaran informasi antar satu sama lain.

Manajemen konflik ini biasanya didukung dengan nilai dan sikap yang dimiliki oleh suatu keluarga. Manajemen konflik yang baik menekankan pada komunikasi, permasalahan diselesaikan sedini mungkin sehingga memperkecil kemungkinan masalah menjadi lebih besar di kemudian hari. Komunikasi mengacu pada keterbukaan kedua belah pihak yang bersangkutan, penting untuk diterapkan dalam keluarga.

Kemampuan keluarga dalam mengatur rumah tangganya–baik dalam peran, hingga mengatur sumber daya lain yang termasuk aset keluarga–akan berdampak signifikan terhadap kesejahteraan keluarga. Sumber daya dalam keluarga mencakup banyak hal, seperti sumber daya ekonomi yang akan berkaitan dengan keuangan dan kemampuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan materi. Ada pula yang dimaksud dengan sumber daya non-ekonomi, seperti tingkat pendidikan yang tentunya akan berpengaruh pada pola pikir dan cara pandang suatu keluarga, yang juga dapat berpengaruh pada jenis pekerjaan seseorang. Dalam konteks keluarga dengan suami-istri bekerja, manajemen sumber daya ini akan lebih kompleks, dan tentunya akan kembali pada peran ganda yang diemban masing-masing dari suami-istri tersebut.

Berkaca pada berbagai hal di atas, manajemen sumber daya , komunikasi, dan kesejahteraan keluarga bisa saling berkaitan jika dilihat implementasinya dalam kehidupan berkeluarga. Suami-istri bekerja menandakan adanya pembagian sumber daya manusia dalam peran yang sama dan hal tersebut tentunya telah dikomunikasikan sejak awal membangun keluarga. Hal ini memiliki satu visi dan tujuan keluarga yakni mencapai kesejahteraan dalam rumah tangga dan meningkatkan taraf hidup menuju kehidupan yang lebih baik.

 

Ikuti tulisan menarik Ariella Putri lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu