x

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendampingi Presiden Joko Widodo Kunker ke Kebumen, 9 Maret 2023. (Sumber foto:BPMI Setpres/Laily Rachev)

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Jumat, 15 Desember 2023 17:13 WIB

Prabowo-Ganjar Tersandera Jokowi?

Prabowo tampil seakan-akan sebagai wakil pengemban kebijakan Jokowi, dan karena itu terlihat tidak otentik. Sementara itu, Ganjar sempat melancarkan serangan terbatas kepada Prabowo, walau secara tersirat kepada pemerintahan Jokowi dengan gaya kikuk dan kurang lepas. Mereka berdua tersandera oleh Jokowi?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Debat perdana Pilpres 2024 baru saja berlalu, namun masih menyisakan diskusi tentang penampilan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Dibandingkan kedua capres ini, Anies Baswedan terkesan lebih bebas dan leluasa dalam menyampaikan tanggapan terhadap isu-isu yang dilontarkan dalam debat. Prabowo dan Ganjar terlihat tidak mampu berbicara lepas sehingga dalam beberapa kesempatan cenderung mencari pengucapan yang aman, bahkan Prabowo cenderung defensif.

Jejak pencalonan Prabowo dan Ganjar yang tidak terlepas dari jejak Jokowi tampaknya membuat kedua capres ini seakan tersandera. Saat posisi Jokowi belum tegas terkait dukungannya, masyarakat mempersepsikan bahwa Jokowi memberi dukungan kepada kedua politikus ini. Bahkan dalam beberapa kesempatan, Prabowo dan Ganjar tampil bersama Jokowi bertiga, sehingga masyarakat sempat menduga bahwa Jokowi hendak memasangkan keduanya sebagai pasangan capres-cawapres.

Kejelasan posisi politik Jokowi menjadi terang-benderang setelah Mahkamah Konstitusi mengeluarkan perubahan aturan mengenai persyarata usia bagi seseorang untuk dapat ikut serta dalam pencalonan presiden ataupun wakil presiden. Dan keraguan bahwa Jokowi sebenarnya mendukung Prabowo terjawab sudah setelah Gibran Rakabuming mendampingi pencalonan Prabowo sebagai cawapres. Dengan begitu, pupus sudah harapan Ganjar untuk memperoleh dukungan Jokowi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meskipun demikian, dalam debat perdana yang baru lalu, Ganjar terlihat kikuk untuk mengritik pemerintahan Jokowi. Tak lain karena PDI-P, sekalipun sangat kesal dengan langkah Jokowi yang memilih mendukung Prabowo dengan memasangkannya dengan anaknya sendiri, masih merupakan bagian dari pemerintahan Jokowi. Para menteri dari PDI-P masih duduk bertahan di kabinet hingga kini. Bahkan di luar acara debat pilpres inipun, kritik elite politik kepada Jokowi tampak lebih personal dibandingkan terhadap pemerintahannya.

Satu lagi yang membuat Ganjar kikuk. Mahfud MD, yang menjadi cawapres Ganjar, masih menjabat Menko Polhukham kabinet Jokowi. Bagaimana mungkin Ganjar akan mengritik dengan lugas isu-isu penegakan hukum pemerintahan Jokowi, sedangkan Mahfud adalah pejabat tertinggi di bidang ini. Andaikan Mahfud saat ini sudah mundur dari kabinet, begitu pula dengan para menteri PDI-P lainnya, mungkin Ganjar bisa lebih leluasa melontarkan gagasannya dalam debat. Sekalipun ia mengritik Prabowo, namun Ganjar tidak cukup tegas mengritik pemerintahan Jokowi.

Prabowo pun begitu, bahkan ia terlihat tidak otentik sebagai pemimpin yang mandiri. Beberapa kali ia memuji Jokowi dan mengatakan akan meneruskan kebijakan Jokowi. Posisi yang diungkapkan Prabowo dalam debat kemarin itu menjadikan Prabowo bukan sebagai capres yang tegak di atas gagasannya sendiri, melainkan menjadi penerus gagasan Jokowi. Alih-alih menegaskan diri bahwa ia menawarkan visi yang lebih cemerlang dibandingkan Jokowi, Prabowo justru menyatakan akan meneruskan kebijakannya. Entah seperti apa negosiasi di antara Jokowi dan Prabowo mengenai hal ini.

Pilihan politik Prabowo ini barangkali juga karena dia memahami realitas politik yang harus ia hadapi ketika hendak mencalonkan diri kembali dalam pilpres. Boleh jadi, walau tak pernah diungkapkan di depan publik, Prabowo dilematis dalam menghadapi penetapan Gibran sebagai cawapresnya. Sebagai orang yang telah banyak makan asam garam politik dan pemerintahan, Prabowo niscaya menyadari kebeliaan Gibran dalam pengalaman kebangsaan dan kenegaraan. Namun, ia mungkin terpaksa menerimanya sebagai realitas politik bila ingin memperoleh dukungan penuh dari Jokowi.

Situasi dilematis yang dihadapi kedua capres tersebut agaknya memengaruhi benar penampilan keduanya di panggung debat capres. Prabowo tampil seakan-akan sebagai wakil pengemban kebijakan Jokowi, dan karena itu terlihat tidak otentik. Sementara itu, Ganjar sempat melancarkan serangan terbatas kepada Prabowo, walau secara tersirat kepada pemerintahan Jokowi dengan gaya kikuk dan kurang lepas. Mereka berdua tersandera oleh Jokowi? >>

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

16 jam lalu

Terpopuler