x

Ilustrasi Mitigasi Gempa Bumi. Gambar oleh oleh \x395\x3bb\x3c5\x3b1\x3bd_\x39d\x3b9\x3ba\x3cc\x3bb\x3b1\x3bf\x3c2 dari Pixabay

Iklan

sucahyo adi swasono

Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang (PTS); Call Center: 0856 172 7474
Bergabung Sejak: 26 Maret 2022

Kamis, 7 Maret 2024 11:31 WIB

Kapita Selekta Garis Hidup (Bagian 2, Penutup)

Bumi yang mati setelah kehancurannya yang dahsyat, kembali berproses menumbuhkembangkan keseimbangan yang sempurna.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sebagaimana di artikel saya sebelumnya, yakni Kapita Selekta Garis Hidup (Bagian) 1, maka berikut ini adalah ulasan kelanjutannya sebagai penutup.

Tahapan Akhirat, terdiri dari:

A. Periode Kebangkitan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 Jarak kematian hingga saat kebangkitan cukup panjang, namun akan terasa cepat. Kurang lebih hanya sehari, sehingga kematian dan kebangkitan sangatlah dekat.

  • Bumi yang mati setelah kehancurannya yang dahsyat, kembali berproses menumbuhkembangkan kehidupan di dalam bumi yang mati setelah kehancuran dahsyat, kembali berproses menumbuhkan kehidupan di dalamnya dengan keseimbangan yang sempurna.
  • Proses kebangkitan manusia yang mati, sama dengan proses kebangkitan saat awal manusia diciptakan (QS Al-Anbiya (21):104); Injil Yeyasa Bab 34:4.
  • DNA yang ada di sisa tulang ataupun bagian yang lain, berproses dalam media alam (kloning) menjadi sel Embrio, Janin, seterusnya hingga menjadi manusia dewasa, baru bangkit dan tersadar.

 B. Pengadilan Tuhan

  •  Kematian adalah akhir tahapan kehidupan dunia setiap manusia.
  • Kehancuran akhir (kiamat) adalah akhir keseluruhan tahapan dunia.
  • Manusia yang mati membawa kebaikan (khusnul khatimah), terekam di dalam DNA-nya, yakni kebaikan-kebaikan hingga kematiannya.
  • Manusia yang mati membawa keburukan (Su’ul Khatimah) terekam di dalam DNA-nya, yakni keburukan-keburukan hingga kematiannya.
  • Kematian adalah pintu-pembatas antara akhir tahapan kehidupan duni dan akhirat.

Jadi, Dunia dan Akhirat, sangatlah dekat ..!!

C. Surga

  • Surga adalah habitat kehidupan manusia-manusia mahluk yang seimbang, maka habitat hidupnya adalah sebaik dan seindah daratan di Bumi.
  • Madinah yang pernah terwujud di Dunia adalah mirip dengan di Akhirat (QS Al-Baqarah (2):25).
  • Ada Surga Arab, Surga Mesir, Surga Indonesia, dan lain-lain yang kesemuanya saling terkoordinir dalam sistem Kaljasadi.
  • Di dalam Surga keseimbangan sosial maupun alam, terjaga. Manusia yang menghuni Surga menjadi bagian Sistem Keseimbangan di Surga.
  • Dengan sistem keteraturan kehidupan yang sempurna, tidak ada tekanan (stress), manusia sehat, makmur sejahtera, tidak terjadi proses penuaan dan tidak ada kehamilan, tidak ada kelahiran dan tidak ada kematian. Kehidupan akan kekal ABADI.
  • Surga seluas langit dan bumi (Al-Qur’an).
  • Untuk membangun Surga, Tuhan harus membangun Bumi, untuk membangun Bumi Tuhan harus menciptakan Matahari dan Planet-Planet yang lain.
  • Jadi, semua yang ada dalam Tata Surya adalah bagian dari Surga.

D. Neraka

  • Neraka adalah habitat bagi orang-orang yang berperilaku buruk/merusak Sistem Keseimbangan.
  • Neraka ada di dalam bumi (lubang kawah) dan bisa diakses melalu dataran tinggi. (QS Al-A’raf (7):46-47 )
  • Saat terjadi kehancuran akhir zaman, gunung-gunung memuntahkan magma, daratan meluas dan banyak rongga di dalam perut bumi. Di situlah tempat Neraka yang bahan bakarnya terdiri dari batu/magma dan manusia (Al-Qur’an).
  • Ruang dalam Neraka yang panas, diperuntukkan bagi orang-orang di dunia yang hidupnya membara dengan nafsu keserakahan, kesewenangan, dan lain-lain.
  • Namun ada ruang Neraka yang dingin membeku di bagian bumi yang sangat dingin, habitat bagi orang-orang yang di dunia hidupnya selalu menyendiri (bertapa) dan tidak punya pergaulan sosial (introvert).
  • DNA/fisik penghuni Neraka menyesuaikan dengan habitatnya. Mereka tidak bisa beranak dan juga tidak mati. Mereka abadi di di dalamnya.
  • Sama dengan Surga, Neraka juga seluas langit dan bumi.

Catatan:

  • QS Al-Baqarah (2):25

(25) Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan, bahwa untuk mereka disediakan surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Setiap kali mereka diberi rezeki buah-buahan dari surga, mereka berkata, "Inilah rezeki yang diberikan kepada kami dahulu." Mereka telah diberi buah-buahan yang serupa. Dan di sana mereka memperoleh pasangan-pasangan suci. Mereka kekal di dalamnya.

  • QS Al-Anbiya (21):104

(104) Ingatlah pada hari Kami gulung seperti menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami memulai penciptaan yang pertama, begitulah Kami akan mengulanginya lagi. Suatu janji yang pasti Kami tepati; sungguh, Kami akan melaksanakannya.

  •  Injil Yeyasa Bab 34:4

(4) Segenap tentara langit akan hancur, dan langit akan digulung seperti gulungan kitab, segala tentara mereka akan gugur seperti daun yang gugur dari pohon anggur, seperti gugurnya pohon ara.

  • QS Al-A’raf (7):46-47

(46) Dan di antara keduanya (penghuni surga dan neraka) ada tabir di atas A’raf (tempat yang tertinggi) ada orang-orang yang saling mengenal, masing-masing dengan tanda-tandanya. Mereka menyeru penghuni surga, “Salamun ‘alaikum (salam sejahtera bagimu). Mereka belum dapat masuk, tetapi mereka ingin masuk.

(47) Dan apabila pandangan mereka dialihkan ke penghuni neraka, mereka berkata, “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama orang zalim itu.”

Sekian dan terima kasih. Salam Seimbang Universal indonesia Nusantara ....

*****

Kota Malang, Maret di hari ketujuh, Dua Ribu Dua Puluh Empat.

Ikuti tulisan menarik sucahyo adi swasono lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

21 jam lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

21 jam lalu