Bermain Peran Bisa Memberi Kesan Dalam Pembelajaran

Sabtu, 11 Januari 2025 11:56 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Bermain bersama
Iklan

Belajar tidak harus membuat bosan, dengan bermain peran maka siswa akan mendapatkan pesan dan kesan mengenai pembelajaran di kelas.

Bermain Peran Bisa Memberi Kesan Dalam Pembelajaran

Oleh: Arsyananda Rabbani

Mahasiswa Program Studi Doktor Teknologi Pendidikan,

Univesitas Negeri Surabaya



Siapa yang masa kecilnya pernah
 bermain polisi-maling di mana polisi harus mengejar maling dan maling harus menghindari kejaran polisi untuk menang. Atau bermain rumah-rumahan berpura-pura memasak dan merawat bayi. Atau mungkin kamu ingin menjadi seorang ilmuwan yang sedang menemukan obat baru. Seru, kan? Nah, kegiatan seperti inilah yang disebut dengan bermain peran.

Bermain peran itu seperti kita sedang bermain drama, tapi bukan di panggung teater. Kita bisa menjadi siapa saja dan melakukan apa saja yang kita inginkan. Dalam dunia pendidikan, bermain peran jadi cara seru untuk belajar. Soalnya, kita tidak hanya mendengarkan guru menjelaskan, tapi kita juga langsung mempraktikkan apa yang kita pelajari.

Bermain peran adalah sebuah aktivitas di mana kita seolah-olah menjadi orang lain. Kita bisa menjadi siapa saja dan melakukan apa saja yang kita bayangkan, entah itu seorang pahlawan super, seorang presiden, atau bahkan seekor hewan. Dalam dunia permainan, kita sering menyebutnya sebagai role-playing game (RPG). Bayangkan kamu sedang menjelajahi sebuah hutan belantara sebagai seorang penyihir, atau sedang memimpin sebuah kerajaan sebagai raja yang bijaksana. Itulah esensi dari bermain peran.

Konsep dasar dari bermain peran ini sangat sederhana namun efektif. Kita memulai dengan menciptakan sebuah dunia atau situasi yang ingin kita simulasikan. Kemudian, kita menentukan peran apa yang akan kita mainkan dan bagaimana kita akan berinteraksi dengan orang lain atau lingkungan sekitar. Dalam konteks pendidikan, bermain peran bisa menjadi alat yang sangat berguna untuk memahami konsep yang abstrak, mengembangkan keterampilan sosial, dan meningkatkan kreativitas.

Bermain peran tidak hanya terbatas pada permainan. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melakukan hal yang serupa tanpa kita sadari. Saat kita berpura-pura menjadi orang dewasa saat bermain masak-masakan, atau saat kita berargumen dengan teman seolah-olah kita adalah tokoh dalam sebuah cerita, itu semua adalah bentuk dari bermain peran. Ada banyak jenis bermain peran, mulai dari yang sederhana seperti bermain rumah-rumahan hingga yang kompleks seperti simulasi sidang atau negosiasi bisnis. Yang terpenting adalah, bermain peran memberikan kita kebebasan untuk mengeksplorasi berbagai kemungkinan dan mengembangkan imajinasi kita.
Dalam konteks permainan, role-playing game (RPG) adalah contoh paling populer dari aktivitas ini. Dalam RPG, pemain menciptakan karakter unik dengan atribut, keterampilan, dan latar belakang yang berbeda-beda. Mereka kemudian berinteraksi dengan dunia permainan, menyelesaikan misi, dan berinteraksi dengan karakter non-pemain lainnya. Namun, bermain peran tidak hanya terbatas pada dunia digital. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering terlibat dalam bentuk bermain peran yang lebih sederhana, seperti ketika anak-anak bermain dokter-dokteran atau ketika orang dewasa berdiskusi dengan teman tentang suatu topik dengan sudut pandang yang berbeda.

Apa yang membuat bermain peran begitu menarik? Pertama, bermain peran memungkinkan kita untuk melepaskan diri dari realitas sehari-hari dan menjelajahi berbagai kemungkinan. Kedua, bermain peran membantu kita mengembangkan keterampilan sosial seperti komunikasi, empati, dan negosiasi. Ketiga, bermain peran juga dapat meningkatkan kreativitas dan kemampuan pemecahan masalah. Dengan bermain peran, kita dapat belajar tentang diri sendiri dan dunia di sekitar kita dengan cara yang menyenangkan dan interaktif.

Kalau dibandingkan dengan game peran yang biasa kita mainkan di komputer atau ponsel, keduanya sebenarnya mirip-mirip. Sama-sama kita berperan jadi karakter tertentu dan menghadapi tantangan. Bedanya, kalau di sekolah, bermain peran lebih fokus pada pembelajaran, sedangkan game peran lebih untuk hiburan. Tapi, apa sih yang membuat bermain peran jadi kegiatan yang seru dan bermanfaat? Saat kita berperan sebagai orang lain, kita jadi lebih mudah memahami perasaan dan pikiran orang tersebut. Misalnya, kalau kita berperan jadi seorang dokter, kita akan lebih mengerti betapa pentingnya menjaga kesehatan. Selain itu, bermain peran juga melatih kita untuk bekerja sama dengan orang lain, berpikir kreatif, dan menyelesaikan masalah.

Salah satu kunci keberhasilan bermain peran adalah simulasi. Kita menciptakan sebuah dunia mini yang meniru situasi nyata, baik itu sebuah pertemuan bisnis, sebuah persidangan, atau bahkan sebuah petualangan di hutan belantara. Dalam simulasi ini, kita bisa mencoba berbagai hal tanpa takut gagal. Misalnya, kita bisa berlatih berbicara di depan umum, bernegosiasi, atau membuat keputusan sulit. Selain itu, interaksi sosial juga menjadi bagian penting dalam bermain peran. Kita berinteraksi dengan orang lain, bekerja sama dalam tim, dan belajar untuk menghargai perbedaan pendapat. Melalui interaksi ini, kita tidak hanya mengembangkan keterampilan komunikasi, tetapi juga belajar untuk berkolaborasi dan membangun hubungan yang baik dengan orang lain.

Hal yang menarik dari bermain peran adalah kita bisa mengalami transformasi identitas. Saat kita memerankan karakter tertentu, kita seolah-olah menjadi orang itu. Kita merasakan apa yang dirasakannya, berpikir seperti yang dipikirkannya, dan bertindak seperti yang akan dilakukannya. Ini adalah pengalaman yang unik dan berharga, karena kita bisa belajar banyak hal tentang diri kita sendiri dan orang lain.

Selain itu, dalam bermain peran seringkali muncul hal-hal yang tidak terduga. Cerita yang kita buat bersama-sama bisa berkembang dengan cara yang tidak kita duga sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa bermain peran tidak hanya tentang mengikuti skrip, tetapi juga tentang kreativitas dan improvisasi.

Dalam konteks pendidikan, bermain peran menjadi sebuah alat yang sangat berharga. Melalui peran-peran yang kita ambil, kita bisa belajar banyak hal. Misalnya, saat berperan sebagai seorang ilmuwan, kita bisa belajar tentang metode ilmiah dan proses penelitian. Atau, saat berperan sebagai seorang pemimpin, kita bisa belajar tentang bagaimana membuat keputusan yang baik dan mengelola tim. Selain itu, bermain peran juga membantu kita mengembangkan keterampilan sosial seperti berkomunikasi, bernegosiasi, dan bekerja sama dengan orang lain. Intinya, bermain peran adalah sebuah cara yang menyenangkan dan efektif untuk belajar. Dengan bermain peran, pembelajaran menjadi lebih interaktif dan bermakna. Kita tidak hanya menerima informasi secara pasif, tapi juga secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran.

Bagikan Artikel Ini
img-content

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler