Menelisik Unsur Ekstrinsik pada Cerpen Datangnya dan Perginya Karya A.A. Navis

Rabu, 28 Mei 2025 07:11 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Robohnya surau kami
Iklan

Cerpen ini mengulas dinamika sosial, budaya, nilai moral agama, serta psikologis tokoh di tengah konflik keluarga akibat inses.

Cerpen Datangnya dan Perginya karya A.A. Navis adalah salah satu cerita yang tidak hanya memikat dari sisi konfliknya, tetapi juga sarat makna jika kita mau menelisik unsur ekstrinsik di dalamnya. Cerita ini mengangkat isu keluarga, penyesalan, dan dilema moral yang sangat relevan dengan kehidupan nyata.
 
Cerpen ini menceritakan seorang ayah yang kembali ke kampung halamannya setelah lama pergi. Ia berniat memperbaiki hubungan dengan anak dan mantan istrinya, namun justru dihadapkan pada kenyataan pahit: anaknya menikah dengan anak mantan istrinya sendiri, sehingga terjadi inses. Ayah Masri pun harus memilih antara membongkar rahasia ini atau membiarkan kebahagiaan anaknya tetap berjalan.
 
Latar Belakang Pengarang
 
A.A. Navis adalah sastrawan Minangkabau yang sangat dikenal kritis terhadap realitas sosial dan budaya masyarakatnya. Ia tumbuh di lingkungan yang sangat menjunjung tinggi adat dan nilai-nilai keluarga, sehingga isu-isu moral, adat, dan konflik keluarga sering muncul dalam karyanya, termasuk Datangnya dan Perginya.
 
Latar belakang pengarang ini sangat memengaruhi cara ia menggambarkan tokoh dan konflik dalam cerita. Navis tidak hanya menyoroti masalah pribadi tokoh, tetapi juga menekankan bagaimana tekanan sosial dan budaya bisa membentuk keputusan hidup seseorang. Melalui cerpen ini, Navis mengajak pembaca untuk lebih peka terhadap realitas sosial di sekitarnya.
 
Lingkungan Sosial dan Budaya
 
Cerpen ini menggambarkan betapa kuatnya pengaruh adat dan norma sosial dalam kehidupan masyarakat Minangkabau. Konflik yang dialami tokoh utama seperti penyesalan dan dilema akibat inses, mencerminkan tekanan sosial yang besar terhadap individu. Tokoh ayah Masri harus menghadapi konsekuensi dari pelanggaran adat dan agama, sekaligus menanggung beban psikologis akibat keputusan hidupnya.
 
Lingkungan sosial dan budaya yang kental dengan nilai-nilai kekerabatan dan penghormatan pada keluarga menjadi latar belakang utama konflik dalam cerita. Tekanan dari masyarakat dan keluarga membuat tokoh utama sulit untuk mengambil keputusan yang benar-benar bebas. Hal ini menunjukkan bagaimana lingkungan sosial bisa sangat menentukan jalan hidup seseorang.
 
Nilai Moral dan Agama
 
Nilai moral dan agama menjadi unsur ekstrinsik yang sangat menonjol dalam cerpen ini. Cerita ini menekankan pentingnya tanggung jawab, penyesalan, dan menjaga hubungan keluarga. Konflik batin tokoh utama memperlihatkan betapa nilai-nilai ini sangat memengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat Minangkabau.
 
Pelanggaran adat dan agama, seperti inses, dianggap sebagai aib besar yang bisa merusak nama baik keluarga dan masyarakat. Tokoh utama pun harus menghadapi dilema: apakah ia harus membongkar rahasia demi menjaga nilai moral dan agama, atau membiarkan kebahagiaan anaknya tetap berjalan meski harus menanggung beban moral. Hal ini memperlihatkan betapa pentingnya nilai moral dan agama dalam kehidupan masyarakat.
 
Aspek Psikologis
 
Tekanan psikologis yang dialami tokoh utama juga dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan budaya yang membentuk pola pikir serta keputusan hidupnya. Tokoh ayah Masri harus menanggung beban psikologis yang berat akibat penyesalan dan konflik batin yang ia alami.
 
Selain itu, ideologi pengarang yang kritis terhadap tradisi yang kaku turut mewarnai pesan moral dalam cerita. Navis ingin menunjukkan bahwa tekanan sosial dan budaya bisa berdampak buruk pada kesehatan mental seseorang jika tidak diimbangi dengan komunikasi yang sehat dan dukungan sosial dari lingkungan sekitar.
 
Dengan menggali unsur ekstrinsik dalam cerpen Datangnya dan Perginya, pembaca diajak melihat lebih dalam bagaimana realitas sosial dan budaya membentuk nasib tokoh serta pesan moral yang ingin disampaikan pengarang. Kisah ini bukan hanya tentang konflik keluarga, melainkan menginspirasi pembaca untuk lebih peka dan bijak dalam menilai setiap keputusan di tengah adat, agama, dan nilai kemanusiaan.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Siti Rahmawati

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler