x

Ilustrasi Melek Digital untuk Pemberdayaan Ekonomi. Istimewa

Iklan

Gusrowi AHN

Coach & Capacity Building Specialist
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Mengutamakan 'Persamaan' Dibanding 'Perbedaan'

Menemukan persamaan-persamaan adalah langkah penting dalam upaya menyelesaikan permasalahan/konflik diantara dua orang atau lebih. Caranya?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ketika sedang berselisih paham, berbeda pendapat, atau memiliki pandangan yang berbeda dengan orang lain, apa yang paling mendominasi pikiran anda?; Upaya meyakinkan ‘kebenaran’ pandangan anda? memahami lebih baik lagi pandangan orang tersebut? Atau berupaya mencari kesamaan-kesamaan diantara perbedaan pandangan yang ada?

Pendapat atau pandangan kita adalah representasi dari “kepentingan” yang kita miliki, yang terkadang nampak gamblang dalam kata-kata yang kita sampaikan, namun terkadang juga sebaliknya, tersembunyi  dan disampaikan secara tidak langsung. Ungkapan seperti “Ada Udang di Balik Batu”, adalah contoh sederhana bagaimana ada sebuah situasi dimana apa yang nampak (Batu) tidak bisa dijadikan ukuran apa yang sebenarnya orang tersebut butuhkan.

Karena ternyata, ada kepentingan lain yang tidak tampak (yaitu Udang), yang jika kita tidak berhasil melihat apa yang ada di balik “Batu” tersebut, maka kita tidak akan dapat mengetahu apa yang sebenarnya orang tersebut butuhkan dan inginkan. Inilah “kepentingan”, sesuatu yang tidak tampak di permukaan, namun keberadaannya menjadi sumber dan dasar dari sikap dan perilaku seseorang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adalah kebutuhan mendasar yang sangat lazim, jika kita berusaha untuk mendapatkan apa yang menjadi ‘kepentingan’ diri kita. Persoalannya, ketika memenuhi kepentingan tersebut seringkali kita dihadapkan dengan ‘kepentingan’ orang lain yang ‘berbeda’. Kebutuhan kita, menjadi penghambat ataupun dihalangi oleh kebutuhan orang lain, dan sebaliknya, kebutuhan orang lain terhambat dan terhalangi oleh kebutuhan kita. Menghadapi keadaan demikian, setidaknya kita memiliki 3 pilihan strategi; (1) Memenangkan kepentingan “Kita” atas orang lain (2) memenangkan kepentingan “orang lain” atas Kita, atau (3) Memenangkan kepentingan bersama, orang lain dan Kita.

Pilihan pertama sangatlah menggoda, dan seringkali menjadi pilihan utama kita. Pilihan kedua, menjadi sangat penting, ketika kita berpikir tentang pentingnya menjaga hubungan dengan orang lain, dan pilihan ketiga adalah pilihan paling ideal, karena mementingkan tercapainya kebutuhan bersama. Pikiran untuk bekerjasama dengan saling menguntungkan, menjadi landasan dari pilihan ketiga ini. Tetapi, meski ideal, pilihan ke-tiga juga merupakan pilihan paling sulit dalam mencapainya.

Ketika kepentingan bersama dijadikan tujuan, maka saling memahami, saling membantu, dan saling bekerjasama menjadi sikap-sikap dan perilaku yang harus dilakukan. Tentunya, ini tidak mudah, apalagi kita berhadapan dengan pihak yang berbeda kepentingan dengan kita. Diperlukan proses saling mendengarkan dengan baik, dan saling menghargai pandangan dan pendapat masing-masing. Pada tataran inilah, saya melihat fokus kedua pihak harus diubah (transformasi), dari fokus pada ‘perbedaan kebutuhan ataupun kepentingan’ menjadi fokus pada ‘persamaan-persamaan’ diantara mereka. 

Menemukan persamaan dengan orang yang berbeda pandangan dengan kita, diakui atau tidak, bukan merupakan kebiasaan yang sering kita jalani dalam kehidupan sehari-hari. Menemukan persamaan dilakukan untuk bisa menemukan Common Ground, yang di dalam kamus online (http://www.merriam-webster.com/) dimaknai sebagai “Sebuah dasar (pondasi) dari kepentingan atau persetujuan yang saling menguntungkan”.

Berdasarkan pengertian ini, diperlukan adanya kepentingan ataupun kesepakatan yang saling menguntungkan sebagai dasar dalam menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi, yang hasilnya sama-sama menempatkan kedua belah pihak sebagai pemenang bersama. Inilah mengapa common ground menjadi sangat penting untuk ditemukan, ketika kita menginginkan adanya penyelesaian masalah yang saling menguntungkan kedua belah pihak.

Selain menemukan Common Ground, menemukan persamaan-persamaan di antara orang-orang yang berbeda, akan meningkatkan kemampuan kita dalam membangun kerjasama dengan orang-orang yang berbeda tersebut. Kita menjadi lebih paham bagaimana menerapkan konsep “the right man, on the right place, dan lebih bisa memaksimalkan potensi yang dimilikinya. Dan sebaliknya, orang lain juga lebih memahami apa siapa kita dan apa yang menjadi concern dan perhatian kita.

Menemukan persamaan-persamaan juga akan menguatkan optimisme kita dalam menjalankan sesuatu. Jika kita bisa ‘bersama’ dan berbagi kepentingan yang ‘sama’, mengapa kita tidak bisa mengatasi perbedaan-perbedaan yang ada? Kira-kira begitu yang kita tanamkan di dalam pikiran kita.  Perbedaan akan selalu ada, dan kita memiliki pilihan untuk tidak menajamkannya, karena kita lebih memilih untuk ‘menumpulkan’nya dan fokus mengambil manfaat dari dari kepentingan bersama yang kita miliki.

Mari kita tempatkan ‘menemukan Common Ground’ sebagai proses dan tujuan hidup kita. Tentunya, dengan  syarat utama, menjadikan penemuan persamaan sebagai kebiasaan kita sehari-hari. Setuju kan? #gusrowi

 

 

Ikuti tulisan menarik Gusrowi AHN lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu