Pilkada adalah momentum demokrasi masyarakat untuk memilih pemimpin daerahnya untuk kesejahteraannya sebagai warga masyarakat. Makin berdinamika sebuah proses Pilkada maka makin dinamislah kehidpan politik masyarakat.

Dalam Pilkada DKI Jakarta, tampaknya pesaing Ahok harus berhitung secara jeli dan mantap soal taktik mengalahkan Ahok sebagai incumbent. Sebagai incumbent tentunya segudang prestasi telah ditebarkan Ahok kepasa masyarakatnya.

H. Justiar dan Riza Herdavid dapat dijadikan bahan kontemplasi bagi pesaing Ahok bila ingin mengalahkan Ahok. Sebagai mantan Bupati Bangka Selatan periode 2005-2010 yang lalu, Justiar telah banyak menebarkan prestasi gemilang bagi masyarakat Bangka Selatan selama lima tahun kepemimpinannya. Ada disparitas saat Justiar memimpin dengan kepemimpinan Incumbent Bangka Selatan saat memimpin daerah.

Tak pelak ketika maju kembali sebagai Calon Bupati bersama Cawabup Riza Herdavid, paslon ini mampu menggulingkan incumbent Bupati bangka Selatan periode 2010-2015.

Dukungan dari rakyat Bangka Selatan sangat mengkristal dalam upaya memenangkan paslon yang diusung Partai Demokrat dan PKS ini. Rakyat Bangka Selatan dengan semangat 45 terus menggelorakan semangat untuk memenangkan H. Justiar dan Riza Herdavid.

Prestasi saat sebagai Bupati Bangka Selatan yang mewarisi segudang prestasi buat masyarakat adalah kunci kemenangan H. Justiar Noer dan Riza Herdavid. Apalagi incumbent Bupati Bangka Selatan saat memimpin daerah ini dikaruniakan berbagai predikat. Diantaranya Zona Merah dan Disclaimer dari BPK yang menggema hinga ke pelosok Desa/Kampung.

Apalagi kita pahami adalah sesuatu yang sangat sulit untuk mengalahkan Incumbent yang berprestasi seperti Ahok. DKI Jakarta dibawah kepemimpinan Ahok terbilang baik kinerjanya. Tak ada predikat buruk dari lembaga negara.

Buat penantang Ahok selamat berjuang dalam Pilkada 2017. Dan Ahok bukan tak bisa dikalahkan. Salam Junjng Besaoh...(Rusmin)

Ikuti tulisan menarik Rusmin Sopian lainnya di sini.