x

orang sedang menulis

Iklan

MAULINA NUR 2021

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 9 April 2022

Minggu, 10 April 2022 12:44 WIB

Pendekatan Objektif dalam Puisi Hatiku Selembar Daun

Apa itu puisi? puisi adalah ekspresi seorang pengarang yang ditulis dengan bahasa yang padat dan indah. puisi berisi ungkapan pengarang mengenai emosi, perasaan, pengalaman maupun kesan dan pesan yang kemudian ditulis dengan bahasa yang baik sehingga dapat diterima oleh pembaca. Beberapa ahli sastra mengemukakan pendapat tentang puisi salah satunya yaitu H.B Jassin menurut beliau puisi adalah suatu karya sastra yang diungkapkan dengan perasaan dan memiliki gagasan, pikiran serta tanggapan terhadap suatu hal tertentu atau suatu kejadian tertentu. Sumardi juga berpendapat bahwa puisi adalah sebuah karya sastra yang bahasa nya sudah di padatkan, dipersingkat serta diberi irama bunyi sehingga memiliki kata-kata yang indah, bermakna kiasan dan imajinatif.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Apa itu pendekatan objektif? suatu pendekatan dalam ilmu sastra yang berfungsi untuk menganalisis unsur-unsur struktur karya sastra dari dalam, mencari relevansi atau keterkaitan unsur-unsur dalam rangka mencapai kebulatan makna.

Pendekatan objektif merupakan pendekatan intrinsik, pendekatan intrinsik yaitu pendekatan yang membicarakan karya sastra pada unsur yang membangun karya sastra tersebut dari dalam. unsur-unsur yang dimaksud yaitu seperti tema, plot, latar, penokohan, dan lain-lain. pendekatan objektif menganalisis karya sastra sebagai karya yang otonom dan terlepas dari latar belakang sosial, sejarah, biografi pengarang dan segala apapun yang ada di luar karya sastra tersebut. 

Menurut Teeuw (1984:32) pendekatan objektif yaitu pendekatan yang memberikan perhatian penuh pada karya sastra sebagai struktur yang otonom. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Satoto (1993:32) pendekatan objektif yaitu pendekatan yang mencoba menguraikan ketertarikan dan fungsi masing-masing pada unsur sastra sebagai kesatuan struktural yang menghasilkan makna menyeluruh.

Penerapan objektif dalam menganalisis karya sastra puisi dapat dijabarkan dalam tiga langkah. 

Langkah pertama yaitu mendeskripsikan unsur-unsur struktur karya sastra. langkah kedua yaitu mengkaji makna antara unsur-unsur yang satu dengan unsur-unsur yang lainnya. langkah ketiga yaitu mendeskripsikan fungsi dengan hubungan antarunsur/intrinsik dalam karya yang bersangkutan.

Tiga langkah tersebut dapat diterapkan dalam menganalisis unsur-unsur yang harus dikaji dalam pendekatan objektif karya sastra.

Pendekatan objektif dapat dikaji dalam novel, naskah drama, maupun puisi. semuanya memiliki unsur intrinsik dan dapat dikaji dengan pendekatan objektif. seperti pada puisi "Hatiku selembar daun" salah satu puisi karya Sapardi Djoko Damono yang sangat populer.

Puisi "Hatiku selembar daun" ditulis oleh Sapardi Djoko Damono pada tahun 1984. puisi ini ditulis menggunakan kata-kata yang sangat rapi dan indah sehingga pembaca sulit untuk menerka apa makna dari puisi  tersebut.

Pertama, yaitu tema. Tema dari puisi "Hatiku selembar daun" ialah  hati, hati yaitu anggota tubuh yang dimana sebagai tempat menyimpan dan mengungkapkan perasaan. puisi ini membahas tentang perjalanan hidup seseorang yang diibaratkan sebagai 'selembar daun' dalam puisi ini sapardi membuat petanda dan penanda dengan cara manusia akan menemui ajalnya sebagai petanda dan selembar daun sebagai penanda nya.

Kedua yaitu tipografi. tipografi "hatiku selembar daun" puisi tersebut ditulis hanya menggunakan huruf kecil baik diawal maupun di amal baitnya puisi ini berbeda dengan puisi lainnya kalau puisi lainnya kebanyakan puisi lainnya memikirkan kaidah yang berlaku dalam puisi Hatiku selembar daun ini tidak memikirkan kaidah yang berlaku.

Tidak memperhatikan kaidah yang berlaku menjadi ciri khas tersendiri bagi puisi ini. namun pada bait ke-1 sampai ke-3 menggunakan titik koma dan akhir bait ke-4 diakhiri dengan tanda titik walaupun di awal bait tidak menggunakan huruf kapital. 

ketiga yaitu perasaan. pada puisi 'Hatiku selembar daun' ini mengungkapkan perasaan penderitaan akibat ulah sendiri. ia lupa akan kewajiban untuk selalu beribadah kepada Allah swt. sehingga ia mengalami kematian atau sakaratul maut yang sangat sulit. 

keempat yaitu Nada. penyair menyampaikan nada dengan mendikte, menggurui, dan bekerja sama dengan pembaca untuk menyelesaikan suatu masalah. penyair menyampaikan penderitaan yang dialami nya kepada pembaca dengan nada penyesalan telah berbuat dosa dengan lupa akan kewajiban beribadah kepada Allah swt. 

Kelima yaitu Majas. majas yaitu gaya bahasa, gaya bahasa yang digunakan dalam puisi ini yaitu personifikasi. terlihat pada bait pertama yaitu 'Hatiku selembar daun melayang jauh di rumput'.

Keenam atau yang terakhir yaitu amanat. pengarang mengingatkan kepada pembaca akan kecil nya manusia di mata Allah. pengarang mengingatkan kepada pembaca harus selalu mengingat dan menjalankan kewajiban yang harus dilaksanakan di muka bumi ini. bersyukur atas apapun yang Allah swt berikan kepada kita dan selalu untuk beribadah dan berbuat baik sebelum ajal menjemput kita karena hidup di dunia ini hanya sesaat dan hanya sekali. 

Ikuti tulisan menarik MAULINA NUR 2021 lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler