x

Paulus Tjakrawan. Foto: Istimewa

Iklan

Untung Widyanto

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 7 Agustus 2021

Senin, 5 Februari 2024 16:04 WIB

Obituari Paulus Tjakrawan: Pengabdian Panjang Pramuka Sejati

Kak Paulus Tjakrawan adalah cerita lengkap dan sukses seorang PADK (Purna dan Aktivis Dewan Kerja). Berhasil dalam studi dan pekerjaan, serta kehidupan. Dia sukses sebagai pengusaha yang mengembangkan biodiesel di Indonesia serta menghadapi tuduhan Uni Eropa. Hingga akhir hayatnya, dia masih menjadi pembina, Mabigus, pelatih, andalan, dan pimpinan Kwarda DKI Jakarta. Seharusnya dia menjadi ketua Kwarnas Gerakan Pramuka.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Paulus Tjakrawan Taningdjaja berseragam pramuka pada saat memberikan sambutan di depan makam Dadi Permadi Suparta. Kak Dadi, kami biasa memanggil beliau, wafat pada 21 Desember 2022 dan dikebumikan di Taman Pemakaman Karet Bivak, Jakarta Pusat keesokan harinya. Kak Paulus, panggilan kesayangan kami, menjelaskan pengabdian panjang almarhum bagi Gerakan Pramuka.

A scout is friend to all and a brother to every other scout (pramuka adalah teman bagi sesama manusia dan saudara bagi sesama pandu).

Pepatah ini mengakhiri sambutan Kak Paulus Tjakrawan, yang saat itu menjabat Wakil Ketua Kwarda DKI Jakarta bidang Organisasi dan Manajemen, serta Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Kwarnas Gerakan Pramuka. Kak Dadi yang meninggal di usia 70 tahun juga menjadi Andalan Daerah Kwarda Jakarta dan peneliti di Puslitbang Kwarnas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kak Paulus dan Kak Dadi adalah dua dari sejumlah legenda bagi Gerakan Pramuka. Keduanya sepantaran dan menjadi pramuka siaga hingga pandega di Kwartir Cabang Jakarta Timur. Kak Paulus di Gugus Depan 2043, yang berpangkalan di SMP Santa Maria Fatima, sementara Kak Dadi di Gudep 149 yang berpangkalan di SMP 25, Matraman.  Keduanya bergantian menjadi Ketua Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega Kwartir Cabang (DKC) Jakarta Timur.

Persahabatan keduanya terentang sejak tahun 1960-an hingga Kak Dadi wafat. Persaudaraan itu melewati batas agama, etnis atau golongan.  Oleh karena itu, pada saat pemakaman Kak Dadi Permadi, Kak Paulus Tjakrawan hadir berseragam pramuka. Hanya beliau seorang yang memakai seragam lengkap, diantara puluhan pelayat lainnya di TPU Karet Bivak.

Kini, Kak Paulus  Tjakrawan Taningdjaja yang lahir tahun 1952 menyusul Kak Dadi.

Innalillahiwainnailaihirojiun. Pada Ahad, 4 Februari 2024 pukul 02.45 WIB, Kak Paulus Tjakrawan wafat di rumah sakit, setelah menjalani operasi pada pekan lalu.

Ucapan duka cita memenuhi grup-grup WA pramuka. Ribuan Purna Aktivis dan Dewan Kerja (PADK) dari seluruh Tanah Air merasakan sedih dan duka ditinggal seorang  kakak, sahabat dan orang tua. Kak Paulus memang pernah menjadi Ketua DKC Jakarta Timur pada 1969-1971 (dua periode), kemudian anggota DKN selama dua masa bakti (1971-1978). Setelah itu menjadi pengurus (andalan) di Kwarda DKI Jakarta dan Kwarnas.

Ungkapan kesedihan dan doa juga disampaikan para pembina, pelatih dan pengurus (andalan) Kwartir.  Kak Paulus adalah seorang pelatih pembina pramuka dan bergabung di Pusdiklat Kwarcab Jakarta Timur. Sampai saat ini, dia menjadi anggota Majelis Pembimbing Gugusdepan 2043, salah satu gudep tertua di Jakarta yang masih aktif.

Facebook Rio Ashadi penuh dengan ucapan duka dari pramuka berbagai negara. Ada Mari Nakano, Kirsty M Brown, Cedrick Train, Joseph Lau, Alexander Wong, Samuel Kho dan lainnya. “Sad to hear this. Our condolences to his loved ones. RIP Paulus,” ujar Dale B Covera, Ketua Pramuka Regional Asia-Pasifik (Asia-Pacific Regional/APR). Abdullah Rasheed, mantan Direktur Eksekutif Pramuka Asia Pasifik memposting pesan terakhir Kak Paulus kepada dirinya. “May Allah grant him Jannathul Firudhouse. My deep condolences to his family and friends,” kata Rasheed, pramuka dari Maldives.

Sejak akhir 1990-an, Kak Paulus memang aktif di kepengurusan APR dan Yayasan Pramuka Asia Pasifik. Direktur Educational Methods, APR, Syd Castillo mengungkapkan perasaannya di Facebook.  Castillo yang jadi pramuka Filipina, mengaku kagum dengan Kak Paulus sejak awal dia bekerja di Biro APR yang berkantor di Makati, Manila.

Kak Paulus, katanya, selalu bertutur kata lembut dan pandai berbicara. “Saya belum pernah melihat beliau marah. Sebagai senior Kak Paulus mendorong kaum muda untuk tampil dan terlibat di Gerakan Pramuka. Beliau rendah hati dan mendarmabaktikan waktu, tenaga dan hartanya untuk Gerakan Pramuka,” ujar Castilo.

Dia mengaku bahwa Kak Paulus selalu melayani setiap dirinya dan pengurus pramuka Asia-Pasifik yang  datang ke Indonesia. “Beliau benar-benar pria sejati. Saya sedih mendengar beliau wafat. Namun saya bersyukur bisa bertemu dengan pria seperti ini di persimpangan jalan. Kau telah menjalani hidupmu sepenuhnya. Sampai jumpa lagi Kak Paulus,” ujar Castilo mengakhiri postingan statusnya di Facebook.

Instagram Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) menyampaikan kabar duka tersebut. Kak Paulus Tjakrawan adalah Ketua Umum Aprobi dan pendiri asosiasi ini pada tahun 2006, bersama Purnadi Djojosudirjo dan Lucia Liemesak. Ketiganya adalah pendiri dan pemilik  PT Indo Biofuels Energy (IBE), perusahaan biodiesel dari kelapa sawit.

Pada tahun 2010, pabrik biodiesel perusahaan ini berkapasitas 50.000 ton per tahun. PT IBE dan 23 perusahaan biodiesel serta 1 perusahaan bioetanol menjadi anggota Aprobi. Sejumlah menteri, pejabat pemerintah dan pengusaha serta tokoh masyarakat mengungkapkan duka cita. Rumah Duka RS Carolus di Jalan Salemba, tempat jenazah Kak Paulus disemayamkan, penuh dengan karangan bunga.  

 

*****.

 

Saya menahan tangis mendapat kabar duka tersebut, pada Ahad (04/02/2024) subuh. Saya mengenal Kak Dadi Permadi dan Kak Paulus Tjakrawan sejak saya menjadi anggota dan ketua DKC Jakarta Selatan tahun 1985-1988. Kami di DKC Jakarta Selatan, kerapkali mengundang keduanya untuk memberi materi pada Latihan Pengembangan Kepemimpinan dan pelatihan lainnya. Begitu juga saat saya menjadi anggota dan Ketua DKD DKI Jakarta.

Keduanya melengkapi proses pembinaan saya sebagai seorang penegak dan pandega, selain di gudep saya, Gudep 2267, Kwartir Ranting Setiabudi, Jakarta Selatan. Salah seorang pembina saya sejak di penggalang hingga pandega adalah Kak Syahriza Sadrie. Beliau pernah menjadi anggota DKC dan DKD Jakarta, serta seangkatan dengan Kak Paulus dan Kak Dadi. Alung, begitu panggilan kami kepada Kak Syahriza, adalah salah satu role model kami yang masih menjadi penggalang dan penegak.  Jadi, ketiga kakak senior ini keren: punya wawasan luas, menginspirasi, telah mapan bekerja dan ringan tangan kalau kami (Dewan Kerja) kesulitan dana untuk mengadakan kegiatan. Dewan Kerja merupakan salah satu wadah pembinaan bagi pramuka penegak dan pandega.

Apa yang membentuk sosok Paulus Tjakrawan? Tentunya, keluarga menjadi wahana sosialisasi primer dan utama. Kemudian sekolah, dimana beliau masuk ke dalam lembaga pendidikan katolik.

Sosialisasi berikutnya yang diperoleh Kak Paulus Tjkarawan adalah di Gudep dan Kwartir (Dewan Kerja). Gudep 2043 yang didirikan awal tahun 1960-an, berpangkalan di SMP Santa Maria Fatima. Para siswanya berasal dari lapisan menengah dan atas. Sejumlah alumnusnya terus aktif menjadi penegak, pandega dan pembina. Paulus Tjakrawan, salah satu diantaranya.

Nilai-nilai yang ada dalam Tri Satya dan Dasa Dharma tertanam kuat sejak Kak Paulus menjadi pramuka siaga (SD) hingga pandega (perguruan tinggi). Begitu juga dengan nilai persaudaraan dan pengabdian. Keterampilannya berorganisasi dipupuk sejak Dewan Penggalang, DKC Jakarta Timur hingga DKN selama dua periode.    

Selama di DKN, Kak Paulus dan kawan-kawannya memperoleh gemblengan dari pengurus atau kakak-kakaknya yang merupakan sosok-sosok  legenda di Gerakan Pramuka, seperti Sultan Hamengku Buwono IX, Mayjen (Purn) Azis Saleh,  H Muthahar, Letjen (Purn) Sarbini, Letjen (Pur) Mashudi, Lim Beng Kiat dan lainnya. Kak Sultan HB IX membentuk Dewan Kerja sebagai kawah candradimuka bagi pramuka penegak (16-20 tahun) dan pandega (21-26 tahun) untuk nantinya menjadi kader pimpinan Kwartir.

Pimpinan Kwarnas mempercayakan pengurus DKN (sebagian besar anggotanya masih kuliah) untuk mengelola kegiatan pramuka penegak dan pandega tingkat nasional. Mereka sering ke daerah-daerah, berinteraksi dengan pengurus DKD dan DKC seluruh Indonesia. Selain itu juga mewakili Gerakan Pramuka dalam pertemuan, kegiatan atau kerja sama dengan pihak luar yang terkait dengan kepemudaan di dalam dan luar negeri. Kak Paulus beberapa kali mewakili Indonesia dalam kegiatan kepramukaan di regional Asia Pasifik dan dunia.

Hasil didikan para tokoh pramuka, sekaligus tokoh bangsa itu membuat pengurus DKN menjadi sosok yang berintegritas dan idealis.  Hal ini tampak dari sikap mereka yang menolak tawaran dari pemerintah untuk menjadi anggota MPR dan DPR mewakilu Golkar, seusai Pemilu 1977. Serta tawaran menjadi salah satu ketua DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) periode 1978-1981. Paulus Tjakrawan yang saat itu menjadi anggota DKN, menjelaskan terjadi perdebatan di internal DKN terhadap tawaran tersebut.

Saat itu, jabatan sebagai anggota MPR/DPR merupakan posisi terhormat dan elit. Begitu juga menjadi ketua KNPI yang merupakan payung organisasi kepemudaan. Mereka kemudian menghadap Wakil Presiden Sri Sultan Hamengku Buwono IX di kantornya. “Kalau adik-adik masih punya idealisme, tetaplah di Gerakan Pramuka,” ujar Kak Sultan HB IX, yang menjadi Ketua Kwarnas 1961-1974.

Mayoritas anggota DKN menolak tawaran tersebut. Oleh karena itu, saran Kak Sultan membulatkan tekad mereka. “Baru belakangan kami mengerti, saran beliau itu banyak manfaat dan memiliki jangkauan jauh ke depan,” kata Kak Paulus Tjakrawan ketika saya wawancara untuk penulisan sejarah Dewan Kerja pada awal 2014. Penolakan yang sama juga dilakukan pengurus DKD seluruh Indonesia ketika ditawari menjadi anggota DPRD mewakili Golkar. Paulus Tjakrawan menjelaskan kala itu pimpinan Dewan Kerja bersepakat untuk tidak terseret ke dalam politik praktis yang dilakukan pemerintah Orde Baru. Gerakan Pramuka, katanya, adalah organisasi pendidikan, bukan organisasi politik atau organisasi kemasyarakatan.

Kak Paulus masih mengenang ketika dia dipercaya sebagai Ketua Sangga Kerja Raimuna Nasional di Karangkates, Malang, Jawa Timur pada 14-24 September 1976. Kegiatan perkemahan ini diikuti ribuan penegak dan pandega utusan Kwarcab seluruh Indonesia. Selama berbulan-bulan dia menyiapkan kegiatan lima tahun sekali itu.  Untuk melaporkan persiapan Raimuna, Ketua Kwarnas Kak Mashudi menemui Presiden Soeharto di kediamannya, Jalan Cendana, Jakarta Pusat.

Kak Mashudi mengajak Kak Paulus dan pimpinan DKN. “Kak Mashudi memberi kesempatan kepada kami untuk melaporkan langsung persiapan Raimuna kepada Bapak Presiden,” ujar Kak Paulus. Raimuna Nasional 1976 berjalan lancar dan banyak dibantu oleh pemerintah pusat dan Gubernur Jawa Timur.

DKN di era Kak Paulus yaitu 1971-1978, meletakkan sejumlah kebijakan yang menjadi fondasi Dewan Kerja ke depannya. Mereka yang mengusulkan agar ketua dan wakil ketua dewan kerja sebagai ex-officio andalan di kwartinya. Ceritanya, menjelang Munas Pramuka di Manado pada 20-27 November 1974, pengurus DKN menghadap Ketua Kwarnas Kak Sri Sultan Hamengku Buwono IX di kantor Wakil Presiden di Jakarta.

Paulus Tjakrawan yang ikut serta menjelaskan bahwa Kak Sultan kaget mendengar usulan DKN. Setelah berdiam sejenak, beliau berkata. “Kalau adik-adik yang mengusulkan kemungkinan besar ada yang menentang. Saya saja yang akan mengusulkan,” ujar Ketua Kwarnas, seperti dituturkan Kak Paulus. Benar saja, saat pidato pembukaan Munas 1974, Kak Sultan menyampaikan usulan DKN. Akhirnya Munas memutuskan bahwa ketua dan wakil ketua dewan kerja adalah ex-officio atau otomatis menjadi andalan kwartir. Keputusan ini menjadi milestone atau tonggak penting perjalanan dewan kerja sebagai salah satu wadah pembinaan pramuka penegak dan pandega.

 

****.

 

Selepas dari DKN, Kak Paulus menuntaskan kuliahnya di Fakultas Teknik Elektro, Universitas Trisakti. Setelah lulus, dia bekerja di perusahaan yang berkaitan dengan teknik dan pemeliharaan pesawat terbang.   Pada 2005.  Kak Paulus dan Purnadi Djojosudirjo, sahabatnya, mendirikan PT Indo Biofuels Energy (PT IBE) di Merak. Mereka menggandeng Lucia Liemesak untuk membesarkan pabrik biodiesel yang saat itu belum dikenal publik. Awalnya bahan baku dari pohon jarak, kemudian pindah ke kelapa sawit.

Setelah berhasil di perusahaannya, pada tahun 2006,  mereka mendirikan Aprobi untuk mewadahi puluhan pabrik biodiesel yang bermunculan. Kak Paulus ditunjuk menjadi sekretaris jenderal Aprobi. Beliau juga dipercaya menjadi Ketua Bidang Investasi dan Keuangan Dewan Minyak Sawit Indonesia.

Kak Paulus yang sejak DKN mahir berbahasa Inggris, berorganisasi dan bernegoisasi menjadi bekal dirinya mengelola PT IBE dan Aprobi dengan piawai. Beberapa tahun ini, dia terbang ke Eropa dan banyak negara lain untuk memberi penjelasan dan bernegoisasi setelah Uni Eropa menuduh bahwa biodiesel yang dijual oleh Indonesia mempraktikkan dumping. Uni Eropa mengenakan  bea masuk antidumping sebesar 2,8-9,6 persen.

Kak Paulus aktif melobi dan menjadi bagian delegasi pemerintah Indonesia yang berjuang di WTO (Organisasi Perdagangan Dunia) dan Uni Eropa serta negara lainnya. Karena dedikasi dan pengabdiannya, Kak Paulus menerima penghargaan Dharma Karya Energi dan Sumber Daya Mineral dari Menteri ESDM Arifin Tasrif pada 12 Oktober 2022. Kak Paulus dimilai berhasil mengembangkan biodiesel Indonesia sejak mulai dirintis sampai diimplementasikan pencampuran 30% (B30).  Kak Paulus kemudian menjadi ketua harian Aprobi dan tahun lalu sebagai ketua umum.

Di tengah-tengah kesibukannya sebagai pengusaha, Kak Paulus Tjakrawan tetap aktif mengabdi di Gerakan Pramuka. Pada era Kwarnas dipimpin Kak Himawan Sutanto dan Kak Riavi Harahap, Kak Paulus menjadi Andalan Nasional. Pada saat yang sama juga menjadi andalan di Kwarda DKI Jakarta.  Beliau juga menjadi anggota komite di Kepengurusan Pramuka Regional Asia Pasifik (APR) dan Yayasan Pramuka Asia Pasifik. Selain itu menjadi Ketua Harian Himpunan Pandu dan Pramuka Wreda (Hipprada). Kak Paulus menjadi salah satu pendamping bagi DKD DKI Jakarta dan DKN. Dia sering memberikan bantuan dana ketika adik-adik dewan kerja kesulitan mengadakan kegiatan.

Pada Jambore Nasional 2017 dan 2022, dan Raimuna Nasional 2023 di Cibubur, Aprobi menjadi salah satu sponsor utama. Para ahli dan staf Aprobi memberi materi mengenai bahan bakar nabati bioiesel dan pengetahuan tentang sawit,  demo pembuatan biodiesel, dan kuis kepada adik-adik penggalang, dan penegak, pandega. “Promosi biodiesel dan sawit kepada Pramuka sangat penting dilakukan untuk mendistribusikan informasi positif dan mencegah meluasnya isu negatif di masyarakat,” ujar Paulus Tjakrawan, ketika itu.

Kak Paulus Tjakrawan adalah cerita lengkap dan sukses seorang PADK (Purna dan Aktivis Dewan Kerja). Berhasil dalam studi dan pekerjaan, serta kehidupan. Dia sukses sebagai pengusaha dan berjuang bersama Aprobi  mengembangkan biodiesel di Indonesia serta menghadapi tuduhan Uni Eropa. Hingga akhir hayatnya, dia masih menjadi pembina, Mabigus, pelatih, andalan, dan pimpinan Kwarda DKI Jakarta. Seharusnya dia menjadi ketua Kwarnas Gerakan Pramuka.  

Namun, bagi Kak Paulus yang hidup berdua dengan istrinya Kak Sandra, adik-adik di Gerakan Pramuka adalah “anak-anaknya.” Jenazah Kak Paulus Tjakrawan yang berseragam pramuka disemayamkan di Rumah Duka Carolus. Ada senyum pada wajahnya yang diapit Lencana Pramuka Melati dan topi pembina.  Selamat jalan Pramuka Sejati dan Salam Pramuka. Tunai sudah pengabdian Kakak. Once a scout, always a scout.

Ikuti tulisan menarik Untung Widyanto lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler