Orang Betawi dan Ceplas-Ceplos: Kasar atau Justru Jujur?

Rabu, 26 Maret 2025 06:15 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Jakarta Tempo Dulu
Iklan

Artikel ini ngebahas gaya bicara ceplas-ceplos yang jadi ciri khas orang Betawi. Cara ngomong yang blak-blakan ini lahir dari kehidupan Jakarta

Oleh: [email protected]

Indonesia udah lama dikenal sebagai negara yang kaya dengan berbagai budaya, ada ratusan suku bangsa masing-masing dengan tradisi dan kebiasaan unik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu suku yang mencolok di Indonesia adalah Suku Betawi. Kebanyakan Suku Betawi ini tinggal di Provinsi DKI Jakarta, tetapi banyak yang udah pindah ke daerah lain seperti Bekasi, Bogor, Depok, dan sebagainya akibat penggusuran lahan perkotaan. Mereka adalah keturunan yang udah mendiami kawasan Batavia sejak abad ke-17. Suku Betawi merupakan hasil percampuran berbagai suku yang dibawa oleh Pemerintah Hindia Belanda ke Batavia.

Mereka lahir dari kumpulan suku-suku yang sebelumnya sudah ada di Jakarta, seperti Sunda, Melayu, Jawa, Arab, dan Tionghoa. Suku Betawi dikenal dengan budaya dan kebiasaannya yang unik, salah satunya adalah cara bicara ceplas-ceplos atau yang biasa disebut nyablak.

Sebagai orang Betawi asli Jakarta, mereka hidup di kota yang super dinamis dan cepat interaksinya. Situasi ini bikin cara komunikasi mereka jadi langsung dan efisien, karena ngobrol ngalor-ngidul dianggap kurang praktis.

Kota besar juga membuat mereka terbiasa berhadapan dengan beragam orang dan budaya, jadi gaya bicara ceplas-ceplos jadi cara mereka buat beradaptasi dan bertahan.

Gaya bicara ceplas-ceplos itu jadi ciri khas orang Betawi yang menunjukkan kejujuran dan spontanitas. Ceplas-ceplos artinya ngomong apa adanya, tanpa banyak basa-basi, langsung ke pokok permasalahan. Bagi orang Betawi, cara komunikasi ini adalah cara untuk menunjukkan keterbukaan dan kedekatan dalam bersosialisasi.

Walaupun sering dianggap kasar, ceplas-ceplos sebenarnya lebih menekankan kejujuran. Dalam budaya Betawi, ngomong blak-blakan itu dianggap sebagai bentuk penghormatan, soalnya mending ngomong langsung daripada simpan-simpan sesuatu.

Selain lugas, cara bicara orang Betawi juga penuh humor. Mereka suka nyelipin candaan atau sindiran ringan dalam obrolan, bikin suasana jadi santai dan mengalir. Contoh, ada ucapan kayak "Otak yang lu pake! bukan dengkul yang lu pake!" terkesan kasar, padahal itu sebenarnya bentuk perhatian dan keakraban, contoh lain ceplas-ceplos orang betawi ketika sedang kedatangan tamu mau itu tetangga, saudara, dan lain-lain untuk bertamu di rumahnya. “Makan nih, jangan malu-maluin! Kaga ada yang bayar kalau sisa!”

Kalimat ini merupakan bentuk keramahan orang Betawi yang selalu ngajak makan sambil bercanda.

Tapi, ceplas-ceplos ini juga ada beberapa tantangannya. Orang dari budaya lain yang lebih terbiasa dengan bahasa yang halus, kayak budaya Jawa atau Sunda, kadang ngerasa gaya bicara ini terlalu keras. Walaupun begitu, orang Betawi juga fleksibel dan bisa sesuaikan cara bicara mereka sesuai situasi, apalagi dalam konteks formal.

Ceplas-ceplos bukan sekadar gaya ngomong aja, tapi juga mencerminkan karakter masyarakat Betawi yang apa adanya, ramah, dan humoris. Dengan paham maknanya, kita bisa lebih menghargai keunikan budaya Betawi ini.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Alga Kai Havertz

Penulis Indonesiana

1 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler